Brilio.net - Jadi ibu hamil di Indonesia memang masih dilingkupi dengan berbagai mitos, mulai dari mitos larangan membawa gunting, larangan duduk di depan pintu, larangan makan buah nanas, hingga anjuran agar selalu membawa peniti agar tidak diganggu makhluk halus.
Berbagai mitos ini nampaknya selalu hidup dalam masyarakat hingga saat ini. Walau sudah ada perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang menepis anggapan mistis tersebut, namun sebagian orang masih memilih mempercayainya.
BACA JUGA :
6 Mitos memotong rambut saat hamil, katanya berpengaruh ke bayi?
Bagaimana tidak, pantangan-pantangan ini selalu diyakini kebenarannya. Termasuk pantangan ibu hamil membunuh hewan, di mana seorang ibu hamil tidak boleh menyakiti satu makhluk hidup mana pun. Apabila dilanggar kemungkinan besar akan adanya malapetaka yang menghampiri si ibu dan bayi dalam kandungannya.
Khawatir dengan ancaman-ancaman yang berimbas pada keselamatan bayi maupun sang ibu, alhasil banyak yang percaya dengan mitos ini. Lantas apa saja arti mitos pantangan ibu hamil membunuh hewan ini? Yuk kulik sama-sama ulasan di bawah ini sebagaimana disadur brilio.net dari berbagai sumber, Senin (25/11).
Arti pantangan ibu hamil membunuh hewan.
BACA JUGA :
10 Potret kehamilan hingga persalinan Inong Ayu istri Abimana, bahagia punya bayi di usia 43 tahun
foto: freepik.com/freepik
1. Mengajarkan rasa kasih sayang terhadap makhluk hidup.
Pantangan ini sering diartikan sebagai cara untuk menanamkan rasa kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup. Ibu hamil dianggap sedang membawa kehidupan baru, sehingga diharapkan lebih peka sekaligus peduli terhadap kehidupan lain, termasuk hewan. Inilah yang menjadi pesan moral untuk menjaga harmoni dengan alam.
2. Melindungi kesehatan emosional ibu hamil.
Membunuh hewan, apalagi dengan sengaja, dapat memicu rasa bersalah atau stres. Dalam kondisi hamil, kesehatan emosional sangat penting untuk mendukung perkembangan janin. Pantangan ini bisa jadi muncul sebagai cara untuk menjaga stabilitas emosi ibu agar tetap positif dan bahagia.
3. Menghindari risiko kecelakaan fisik.
Saat membunuh hewan, ada kemungkinan ibu hamil tidak sengaja melukai diri sendiri, misalnya tergelincir saat mengejar serangga ataupun terkena alat yang digunakan. Selain itu, dipercaya dapat membuat anak yang lahir punya kecacatan fisik maupun mental. Terlepas dari itu, pantangan ini dapat dilihat sebagai peringatan untuk menghindari aktivitas yang berpotensi membahayakan ibu maupun janin.
foto: freepik.com/stockking
4. Menghormati kepercayaan tentang karma.
Dalam beberapa tradisi, membunuh makhluk hidup dianggap dapat membawa karma buruk. Bagi ibu hamil, tindakan ini dipercaya bisa memengaruhi nasib bayi yang dikandung. Meski ini lebih terkait dengan kepercayaan spiritual, pantangan ini mencerminkan pentingnya berbuat baik selama masa kehamilan.
5. Meningkatkan kehati-hatian dalam bertindak.
Kehamilan sering dikaitkan dengan kewaspadaan dan tanggung jawab, baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Pantangan membunuh hewan mengingatkan ibu hamil untuk berhati-hati dalam setiap tindakan, bahkan terhadap hal-hal kecil seperti keberadaan hewan di sekitarnya.
6. Menjaga hubungan harmonis dengan lingkungan.
Dalam banyak budaya, hewan dianggap bagian dari ekosistem yang harus dihormati. Membunuh hewan selama kehamilan dipercaya dapat mengganggu keseimbangan alam. Pantangan ini menekankan pentingnya menjaga hubungan harmonis antara manusia dan lingkungannya.
foto: freepik.com/stockking
7. Menghindari efek psikologis pada bayi.
Ada kepercayaan bahwa tindakan ibu selama hamil dapat memengaruhi kepribadian maupun sifat anak di masa depan. Membunuh hewan dianggap dapat membawa dampak negatif pada karakter bayi, seperti menjadi agresif atau tidak penyayang. Meski ini tidak memiliki dasar ilmiah, kepercayaan ini mendorong ibu hamil untuk bertindak lembut sekaligus penuh kasih.
8. Menjaga ketenangan pikiran dan energi positif.
Membunuh hewan bisa menimbulkan suasana yang tidak menyenangkan, baik secara fisik maupun spiritual. Pantangan ini mengingatkan ibu hamil untuk menjaga energi positif di sekitarnya agar memberikan pengaruh baik bagi perkembangan janin. Lingkungan yang tenang serta damai penting untuk mendukung kesehatan ibu.
9. Mempengaruhi proses persalinan.
Masyarakat percaya bahwa ibu hamil yang membunuh hewan akan mengalami kesulitan saat melahirkan. Tindakan mengakhiri nyawa hewan dipercaya akan dibalas dengan kesulitan saat memberikan kehidupan baru. Ada juga kepercayaan bahwa roh hewan yang dibunuh bisa mengganggu proses persalinan sebagai bentuk pembalasan.