Brilio.net - Jika diperhatikan, Legomoro cukup mirip dengan Lemper bukan? Yap Lemper merupakan jajanan pasar yang cukup familiar. Makanan ringan ini terbuat dari ketan dengan berbagai varian, mulai dari abon, daging ayam cincang, yang kemudian dibungkus dengan daun pisang. Rasanya yang khas dan enak membuat orang ketagihan dan kerap dijadikan makanan andalan dalam berbagai pertemuan, termasuk hajatan.
Sementara Legomoro yang merupakan makanan khas Kotagede, Yogyakarta ini memiliki ukuran lebih kecil dan ternyata cukup diminati pula, selain kipo dan yangko. Perbedaan Legomoro dan Lemper terletak dari kemasan atau bungkusnya saja.
BACA JUGA :
Trik menyusun roti sisir agar bentuknya tidak menumpuk dan antigagal
Memang sama-sama dibungkus dengan daun pisang, namun Legomoro diikat dengan tali dari bambu yang disebut tutus. Sedangkan Lemper, bungkusannya mirip dengan lontong, hanya saja ukurannya lebih mini yang kemudian disematkan lidi sebagai penguat bungkusan.
Isi legomoro terdiri dari empat biji dan kecil-kecil. Sedangkan lemper hanya satu biji saja. Bahan dan proses memasaknya pun tergolong sama persis. Namun menariknya, dulu Legomoro tidak dijual bebas.
BACA JUGA :
5 Cara buat serabi petulo khas Malang dari kulit durian, bikin nagih
foto: brilio.net/Ricka Milla Suatin
Legomoro berasal dari bahasa Jawa yakni lego (lega) dan mara (datang), jika digabungkan memiliki makna kedatangan yang membawa kelegaan hati, atau bisa juga datang dengan hati yang lega.