Brilio.net - Mudik saat liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) selalu identik dengan kemacetan panjang di berbagai ruas jalan. Perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh dalam waktu singkat bisa memakan waktu hingga berjam-jam karena padatnya kendaraan. Situasi ini seringkali membuat pengemudi mengalami kelelahan fisik dan mental saat berkendara.
Kelelahan saat mengemudi menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas selama musim mudik dan liburan. Pengemudi yang kelelahan cenderung kehilangan konsentrasi sehingga lambat terhadap situasi di jalan. Diketahui, jelang libur Nataru 2024/2025 Korlantas Polri mengungkap ada tiga titik lelah mengemudi selama Nataru, yakni berada di Batang-Semarang, Solo-Ngawi dan Ngawi-Surabaya.
BACA JUGA :
5 Momen wisatawan kejebak macet di sungai saat rafting di Bandung, niatnya lepas stres malah emosi
Mengatasi kelelahan saat berkendara menjadi hal yang sangat penting untuk menjamin keselamatan perjalanan. Tips sederhana ini bisa membantumu tetap bugar sekaligus fokus meski harus terjebak dalam kemacetan panjang. Berikut delapan tips mengatasi kelelahan saat berkendara, disadur brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (24/12).
1. Istirahat secara berkala setiap 2 jam.
foto: pexels.com/Erik Schereder
BACA JUGA :
Cuaca ekstrem berpotensi terjadi saat Natal dan Tahun Baru 2025, 7 Tips aman liburan saat musim hujan
Mengambil jeda istirahat setiap 2 jam berkendara sangat penting untuk mencegah kelelahan berlebih. Minimal 15-20 menit istirahat untuk setiap 2 jam perjalanan. Manfaatkan rest area yang aman untuk meregangkan badan, ke toilet, atau sekadar menikmati cemilan ringan. Istirahat teratur juga membantu menjaga kondisi mental tetap prima sekaligus mengurangi risiko microsleep (tidur sesaat) saat mengemudi.
2. Perhatikan pola makan dan minum.
Mengonsumsi makanan yang tepat saat berkendara jarak jauh sangat mempengaruhi tingkat kelelahan pengemudi. Hindari makanan berat maupun berminyak yang bisa membuat mengantuk, pilih makanan ringan yang kaya protein dan rendah gula.
Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan minum air putih secara teratur, tapi jangan terlalu banyak karena bisa membuat sering ingin ke toilet. Siapkan bekal makanan sehat serta snack bergizi seperti kacang-kacangan maupun buah segar untuk menjaga energi tetap stabil.
3. Setel suhu kabin yang nyaman.
Suhu di dalam mobil yang terlalu panas atau dingin bisa mempercepat timbulnya kelelahan. Atur suhu AC mobil pada kisaran 21-24 derajat Celsius yang merupakan suhu ideal untuk berkendara.
Pastikan sirkulasi udara di dalam mobil tetap baik dengan sesekali membuka jendela untuk memasukkan udara segar. Suhu yang tepat membantu menjaga kesegaran serta konsentrasi pengemudi tetap optimal.
4. Dengarkan podcast yang menyenangkan.
foto: pexels.com/Andrea Piacquadio
Mendengarkan musik atau podcast favorit bisa membantu menghilangkan kebosanan sekaligus menjaga kewaspadaan saat berkendara. Pilih lagu-lagu berirama sedang yang tidak terlalu menenangkan ataupun terlalu menghentak.
Siapkan playlist yang bervariasi lalu cukup panjang untuk menemani perjalanan. Mengikuti podcast informatif maupun acara radio juga bisa membuat perjalanan terasa lebih cepat serta menyenangkan.
5. Lakukan peregangan ringan saat berhenti.
Duduk terlalu lama saat mengemudi bisa menyebabkan ketegangan otot sekaligus kelelahan fisik. Manfaatkan setiap kesempatan berhenti untuk melakukan peregangan ringan, terutama pada bagian leher, bahu, punggung, hingga kaki.
Gerakan sederhana seperti memutar kepala, mengangkat bahu, hingga berjalan kecil di sekitar mobil sangat membantu melancarkan peredaran darah. Peregangan juga membantu mengurangi risiko kram otot dan nyeri punggung selama perjalanan.
6. Pastikan tidur cukup sebelum perjalanan.
Persiapan fisik sebelum melakukan perjalanan jauh sangatlah penting untuk mencegah kelelahan. Usahakan tidur minimal 7-8 jam pada malam sebelum memulai perjalanan panjang. Hindari aktivitas melelahkan maupun begadang sebelum hari keberangkatan. Kondisi fisik yang fit dan segar di awal perjalanan akan sangat mempengaruhi ketahanan tubuh selama berkendara.
7. Berbagi tugas mengemudi.
foto: pexels.com/Andrea Piacquadio
Jika memungkinkan, bagilah tugas mengemudi dengan penumpang lain yang memiliki SIM maupun yang mampu mengemudi. Pergantian pengemudi sebaiknya dilakukan setiap 4 jam atau saat mulai merasa lelah.
Pengemudi yang sedang tidak bertugas bisa beristirahat ataupun tidur sehingga lebih siap saat gilirannya tiba. Sistem rotasi ini sangat efektif untuk perjalanan jarak jauh yang memakan waktu lebih dari 6 jam.
8. Kenali tanda-tanda kelelahan.
Belajar mengenali tanda-tanda kelelahan pada diri sendiri sangat penting untuk keselamatan berkendara. Perhatikan gejala seperti sering menguap, mata berat, sulit berkonsentrasi, hingga tidak ingat beberapa kilometer terakhir yang dilalui.
Jangan memaksakan diri melanjutkan perjalanan jika sudah merasakan tanda-tanda ini. Segera cari tempat yang aman untuk beristirahat ataupun jika perlu menginap sampai kondisi fisik pulih.