BACA JUGA :
Contoh penerapan sikap demokrasi dalam kehidupan sehari-hari, menghargai perbedaan pendapat
1. Peningkatan partisipasi dan keterlibatan.
Penerapan nilai demokrasi di sekolah mendorong partisipasi dan keterlibatan aktif dari semua anggota sekolah, baik siswa, guru, maupun staf administrasi. Dalam suasana demokratis, keputusan yang mempengaruhi seluruh sekolah dapat dibuat melalui diskusi dan pemungutan suara yang melibatkan seluruh komunitas sekolah. Contohnya, siswa dapat diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan melalui dewan siswa atau forum diskusi.
2. Pengembangan keterampilan demokratis.
BACA JUGA :
Contoh penerapan nilai demokrasi di lingkungan masyarakat, ciptakan lingkungan yang rukun
Sebagai negara dengan sistem demokratis mengharuskan proses berjalannya pemerintahan tidak terlepas pada nilai demokrasi. Penerapan nilai demokrasi di sekolah membantu siswa mengembangkan keterampilan demokratis yang penting dalam kehidupannya.
Hal ini meliputi keterampilan komunikasi yang efektif, kemampuan mendengarkan, kerjasama dalam kelompok, pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah, dan penghormatan terhadap pendapat orang lain. Contohnya, siswa dapat diajak untuk berdiskusi, berdebat, atau berkolaborasi dalam proyek kelompok untuk mengembangkan keterampilan tersebut.
3. Menciptakan lingkungan yang adil dan inklusif.
Lingkungan yang adil dan inklusif adalah lingkungan tanpa diskriminasi dalam bentuk apapun. Penerapan nilai demokrasi di sekolah mendorong terciptanya lingkungan yang inklusif dan adil bagi semua individu. Setiap anggota komunitas sekolah diberikan hak untuk berbicara, didengarkan, dan dihormati.
Prinsip-prinsip kesetaraan, keadilan, dan penghargaan terhadap perbedaan dijunjung tinggi. Contohnya, sekolah dapat menerapkan kebijakan anti-bullying yang melibatkan partisipasi aktif siswa dalam menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif.
4. Pembelajaran berbasis masalah dan kritis.
Dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, setiap siswa diajarkan untuk berpikir kritis. Siswa didorong untuk berpikir kritis, mengajukan pertanyaan, menganalisis informasi, dan mencari solusi secara kolaboratif.
Nah penerapan nilai demokrasi di sekolah mendorong pembelajaran berbasis masalah dan cenderung berpikir kritis. Siswa diajak untuk mempertanyakan otoritas dan mencari pemahaman yang lebih mendalam. Contohnya, guru dapat memberikan siswa proyek berbasis masalah yang melibatkan analisis situasi sosial atau politik yang kontroversial atau melakukan penelitian terhadap suatu objek.
5. Membantu membangun warga negara yang bertanggung jawab.
Penerapan nilai demokrasi di sekolah membantu membentuk warga negara yang bertanggung jawab dan sadar akan hak dan kewajibannya dalam masyarakat. Siswa diajak untuk memahami prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, toleransi, dan keadilan. Dia diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan masyarakat. Contohnya, sekolah dapat melibatkan siswa dalam kegiatan sukarela atau proyek sosial untuk membantu masyarakat sekitar.