1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
17 Oktober 2024 04:10

Melangkah ke dunia kerja, ini 8 beda dunia freelance vs karyawan tetap

Menjadi freelance sering dianggap sebagai cara kerja yang lebih fleksibel dan bebas. Dwiyana Pangesthi
pixabay.com/SnapwireSnaps ; pixabay.com/stokSnap

Brilio.net - Bagi banyak orang, bekerja di dunia profesional adalah sebuah langkah besar yang penuh dengan pilihan. Salah satu keputusan penting yang perlu kamu buat adalah memilih antara menjadi pekerja freelance atau karyawan tetap. Keduanya menawarkan keuntungan dan tantangan yang berbeda, tergantung pada gaya hidup dan tujuan kariermu.

Menjadi freelance sering dianggap sebagai cara kerja yang lebih fleksibel dan bebas. Kamu punya kendali penuh atas waktu kerja dan bisa menentukan proyek yang ingin dikerjakan. Di sisi lain, menjadi karyawan tetap menawarkan stabilitas dan keamanan finansial yang lebih pasti, serta tunjangan dari perusahaan.

BACA JUGA :
8 Beda gaya hidup anak magang VS karyawan tetap


Namun, kedua status pekerja ini tidak hanya berbeda dalam hal fleksibilitas dan keamanan. Ada banyak aspek lain yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan mana yang lebih cocok untukmu.

Berikut telah brilio.net himpun dari berbagai sumer, Selasa (15/10), 8 perbedaan utama antara dunia freelance dan karyawan tetap yang mungkin bisa membantumu dalam mengambil keputusan.

1. Fleksibilitas waktu.

BACA JUGA :
Tips jitu biar kamu diangkat menjadi karyawan tetap

foto: pixabay.com/SnapwireSnaps

Salah satu perbedaan paling jelas antara freelance dan karyawan tetap adalah soal fleksibilitas waktu. Sebagai seorang freelancer, kamu punya kebebasan untuk menentukan kapan dan di mana kamu akan bekerja. Tidak ada jam kerja tetap yang mengikat, sehingga kamu bisa menyesuaikan jadwal sesuai kebutuhan pribadi. Jika ingin bekerja di malam hari atau dari kafe favorit, semuanya terserah kamu.

Berbeda dengan itu, karyawan tetap biasanya terikat pada jam kerja kantor yang sudah ditentukan. Kamu harus datang tepat waktu, umumnya dari jam 9 pagi hingga 5 sore. Fleksibilitas dalam bekerja sering kali terbatas, meskipun sekarang beberapa perusahaan sudah mulai menerapkan work-from-home atau jam kerja yang lebih fleksibel.

2. Kepastian penghasilan.

Jika kamu mencari kepastian finansial, menjadi karyawan tetap mungkin lebih cocok. Karyawan tetap mendapatkan gaji bulanan yang stabil, sehingga kamu bisa lebih tenang dalam mengelola keuangan. Selain itu, karyawan tetap juga biasanya mendapatkan bonus, insentif, atau kenaikan gaji sesuai performa kerja.

Sementara, penghasilan seorang freelancer bisa sangat bervariasi. Ada bulan-bulan ketika proyek berdatangan dan penghasilanmu tinggi, namun ada juga bulan di mana proyek lebih sepi. Kamu harus siap menghadapi ketidakpastian penghasilan ini dan memiliki manajemen keuangan yang baik untuk mengantisipasi situasi tersebut.

3. Keamanan pekerjaan.

fotoi: pixabay.com/stokSnap

Keamanan pekerjaan adalah salah satu kelebihan terbesar menjadi karyawan tetap. Kamu biasanya memiliki kontrak kerja yang jelas dan selama performa kerjamu baik, ada jaminan pekerjaan yang lebih stabil. Selain itu, karyawan tetap juga mendapatkan perlindungan seperti asuransi kesehatan, jaminan pensiun, dan cuti berbayar.

Di sisi lain, menjadi freelancer berarti kamu harus siap untuk menghadapi ketidakpastian pekerjaan. Proyek bisa datang dan pergi tanpa ada jaminan kapan proyek berikutnya akan datang. Meski demikian, beberapa freelancer berpengalaman bisa mendapatkan klien tetap yang memberikan pekerjaan secara berkelanjutan, tetapi tidak seaman karyawan tetap dalam hal jaminan pekerjaan.

4. Tanggung jawab pajak.

Ketika kamu menjadi karyawan tetap, perusahaan biasanya akan mengurus pajak penghasilanmu. Potongan pajak sudah otomatis dilakukan oleh perusahaan, sehingga kamu tidak perlu repot-repot menghitung atau melaporkan pajak secara mandiri. Selain itu, perusahaan juga sering memberikan manfaat tambahan seperti BPJS atau asuransi lainnya yang sudah termasuk dalam gaji.

Namun, menjadi freelancer berarti kamu harus mengurus pajakmu sendiri. Setiap penghasilan yang kamu dapatkan dari klien harus dihitung, dan kamu wajib melaporkannya ke kantor pajak. Banyak freelancer yang merasa hal ini cukup rumit, karena ada banyak aspek yang perlu diperhatikan, seperti potongan biaya, pajak progresif, dan sebagainya.

5. Hubungan dengan atasan.

foto: pixabay.com/fahribaabdullah14

Sebagai karyawan tetap, kamu akan bekerja di bawah pengawasan langsung dari atasan. Setiap tugas atau proyek yang kamu kerjakan biasanya perlu melalui persetujuan atau arahan dari atasan. Ini bisa menjadi keuntungan karena kamu mendapatkan panduan yang jelas tentang apa yang diharapkan dari pekerjaanmu, namun kadang juga bisa menjadi tekanan tersendiri jika hubungan dengan atasan kurang baik.

Sebaliknya, freelancer biasanya bekerja secara independen. Kamu berkomunikasi langsung dengan klien tanpa perlu melalui hierarki perusahaan yang ketat. Meskipun demikian, kamu tetap harus mampu menjaga komunikasi yang baik dengan klien agar proyek berjalan lancar. Tidak ada atasan langsung, tetapi tanggung jawab untuk memastikan proyek selesai dengan baik tetap ada di tanganmu.

6. Peluang pengembangan karier.

Di dunia karyawan tetap, banyak perusahaan menawarkan jalur pengembangan karier yang jelas. Kamu bisa mendapatkan pelatihan, promosi, dan kenaikan jabatan seiring waktu. Perusahaan biasanya memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang secara profesional, baik melalui program pelatihan internal atau dukungan untuk mengikuti kursus di luar.

Sebaliknya, sebagai freelancer, pengembangan karier lebih tergantung pada inisiatifmu sendiri. Kamu harus aktif mencari peluang untuk meningkatkan keterampilan dan memperluas jaringan. Meskipun tidak ada jalur karier yang jelas, banyak freelancer sukses yang bisa berkembang dengan cepat karena fleksibilitas untuk mengambil berbagai macam proyek yang menantang dan berbeda.

7. Tunjangan dan benefit.

foto: pixabay.com/louisehoffmann83

Salah satu keuntungan terbesar menjadi karyawan tetap adalah mendapat berbagai tunjangan dan benefit dari perusahaan. Mulai dari asuransi kesehatan, jaminan pensiun, hingga cuti berbayar, semua ini adalah keuntungan yang jarang didapatkan oleh seorang freelancer. Beberapa perusahaan bahkan memberikan benefit tambahan seperti gym gratis, makan siang, atau fasilitas kantor yang nyaman.

Di dunia freelance, tunjangan seperti itu biasanya tidak ada. Semua biaya untuk asuransi atau tunjangan kesehatan harus kamu tanggung sendiri. Oleh karena itu, kamu perlu lebih cermat dalam mengelola penghasilan dan merencanakan masa depan, karena tidak ada jaminan benefit yang bisa diandalkan.

8. Beban kerja.

Menjadi karyawan tetap berarti kamu sudah memiliki beban kerja yang jelas, sesuai dengan peran dan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan. Biasanya, ada job description yang menjadi panduan, sehingga kamu tahu apa yang diharapkan. Meskipun kadang tugas tambahan muncul, beban kerja tetap relatif stabil dan terukur.

Sebaliknya, freelancer sering kali harus menghadapi beban kerja yang tidak menentu. Ketika proyek berdatangan, beban kerja bisa sangat padat, namun ada juga saat di mana kamu tidak punya proyek sama sekali. Freelancer juga perlu mengelola banyak aspek sekaligus, mulai dari mencari klien, mengatur jadwal, hingga mengurus administrasi proyek. Beban kerja bisa bervariasi tergantung pada proyek yang sedang dikerjakan.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags