Brilio.net - Berat badan yang ideal merupakan bentuk kehidupan yang sehat. Tetapi dengan hadirnya teknologi dan inovasi seperti makanan cepat saji menjadikan orang-orang lebih malas untuk melakukan aktivitas fisik.
Melansir dari Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Dr. Eva Susanti menyatakan salah satu tantangan dalam pencegahan dan pengendalian obesitas adalah akses teknologi dan fasilitas pesan makan online dan ojek online sehingga masyarakat kurang melakukan aktivitas fisik.
BACA JUGA :
Mengenal dopamine detox, metode reset otak untuk atasi kecanduan judi online, gadget dan melatih fokus
Hal ini mengakibatkan obesitas. Dilansir dari World Health Organization, obesitas atau kegemukan bisa diartikan sebagai penumpukan lemak yang tidak normal atau berlebihan yang menimbulkan risiko terhadap kesehatan.
Obesitas tidak hanya terjadi pada orang tua saja. Obesitas juga dapat terjadi pada anak-anak. Hal ini selaras penelitian dari riset kesehatan dasar dari kemkes.go.id yang menyatakan bahwa 1 dari 3 masyarakat Indonesia mengalami obesitas dan 1 dari 5 anak-anak di Indonesia mengalami kelebihan berat badan.
Selain itu, data dari Riskesdas oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013), prevalensi overweight dan obesitas pada anak usia 5-12 tahun mencapai 18,8 persen. Dengan persentase gemuk 10 persen dan obesitas 8,8 persen, meningkat dari tahun 2012 yang ditemukan 9,2 persen.
BACA JUGA :
Hindari sebelum terlambat, ini 7 kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan gula darah pada anak muda
Penyebab obesitas pada anak belum sepenuhnya diketahui. Diduga obesitas pada anak disebabkan adanya faktor genetik dan non genetik. Faktor genetik adalah orang tua nya mengalami obesitas sehingga anaknya terancam mengalami obesitas.
Sementara faktor non genetik adalah kekurangan aktivitas fisik, sering menonton televisi, sering bermain game, asupan gizi berlebihan, serta sosial dan ekonomi. Faktor sosial ekonomi seperti gaya hidup, pola makan, pendapatan orang tua, tingkat pendidikan orang tua yang mempengaruhi terjadinya obesitas pada anak.
Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa makanan dan pola hidup menjadi faktor utama penyebab anak-anak mengalami obesitas. Maka dari itu, kamu wajib tahu bagaimana strategi cegah obesitas anak sejak dini.
Strategi cegah obesitas pada anak sejak dini
foto: freepik.com
Ada beberapa kebiasan buruk yang harus diubah agar mencegah terjadi obesitas pada anak sejak dini seperti yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber sebagai berikut:
1. Makan secara teratur
Foto: freepik.com
Pastikan anak makan secara teratur 3 kali sehari dengan cemilan 12 kali per hari. Hal ini membantu mengatur asupan nutrisi dan menghindari makan berlebihan.
2. Sajikan minuman sehat
Foto: freepik.com
Dilansir dari Harvard T.H. Chan School of Public Health mengatakan bahwa menyajikan minuman yang sehat seperti air putih bisa menjadi opsi untuk minuman yang bersoda atau minuman yang manis. Pastikan anak yang berusia 1 hingga 6 tahun dibatasi hingga 4 hingga 6 ons jus per hari, termasuk di rumah. Sajikan jus 100 persen murni tanpa tambahan pemanis dan hanya di waktu jam makan. Lalu berikan susu skim atau susu pasteurisasi 1 persen untuk semua anak di atas usia 2 tahun, atau susu pasteurisasi utuh untuk anak usia 1 hingga 2 tahun.
3. Beri makanan yang seimbang
Foto: freepik.com
Makanan yang seimbang seperti campuran sayuran dengan warna berbeda setiap hari, terutama sayuran hijau tua, merah, dan oranye bisa menjadi opsi untuk anak kamu loh. Perlu diperhatikan bahwa menyajikan buah dalam bentuk utuh bukan olahan seperti jus. Pilih protein tanpa lemak yang menyehatkan jantung seperti kacang-kacangan, ayam, polong-polongan, dan yogurt rendah lemak atau keju cottage.
Selain itu kamu bisa memberikan makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal atau tak jenuh ganda yang sehat seperti minyak zaitun atau minyak safflower daripada makanan tinggi lemak trans atau lemak jenuh, seperti makanan ringan kemasan, makanan yang digoreng.
4. Atur waktu bermain game dan menonton televisi
Kebiasaan anak untuk bermain game sepanjang waktu atau menonton televisi merupakan pemicu anak malas beraktivitas secara fisik. Sebaiknya atur durasi menonton atau bermain game setiap harinya seperti maksimal hanya 2 jam sehari.
5. Atur jadwal olahraga yang menarik
Foto: freepik.com
Olahraga yang teratur dapat membakar kalori dan lemak tubuh sehingga mencegah anak terkena obesitas. Ajaklah anak rutin berolahraga dengan mengatur durasai khusus seperti 20 menit per hari. Supaya tidak membosankan, berikan opsi kepada anak olahraga apa saja yang menjadi favoritnya.
6. Pastikan anak cukup tidur
Anak yang kurang tidur lebih berisiko mengalami obesitas. Maka dari itu, pastikan anak memiliki pola tidur yang sehat dan durasi tidur yang cukup sesuai dengan usianya.
7. Jadilah role model untuk anak
Jadikanlah kebiasaan hidupmu menjadi role model anakmu. Kebiasaan orang tua menjadi sangat berpengaruh kepada anak. Coba mengintropeksi diri apakah sebagai orang tua telah menerapkan kehidupan yang yang seimbang dan sehat. Jika telah menerapkan kehidupan yang sehat, maka secara tidak langsung latihlah anak melalui aktivitas sehari-hari sehingga mereka terbiasa melakukannya. Seperti menyukai sayur, suka berolahraga, dan selalu beraktivitas merupakan kunci sukses menjadi sehat.