1. Home
  2. »
  3. Ragam
9 April 2024 16:22

Mengenal anemia aplastik, penyakit langka yang diderita komika Babe Cabita sebelum meninggal

Mulanya Babe didiagnosis hanya mengidap sakit demam berdarah dengue atau DBD. Sri Jumiyarti Risno
Zulfati juga mengungkapkan permohonan doa serta maaf untuk sang suami.

Alhasil, ia kembali diperiksa secara keseluruhan termasuk melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang. Hasil pemeriksaan tersebut menemukan bahwa Babe Cabita mengidap penyakit langka berupa anemia aplastik.

BACA JUGA :
Meninggal usai berjuang lawan penyakit langka, begini 11 potret kenangan Babe Cabita dan keluarga


foto: Instagram/@fatiyw

"Terus setelah itu, idealnya kan itu cuma beberapa saat doang demamnya. Nah, ini demam kagak turun-turun," ungkap Babe Cabita pada 2023 lalu, dilansir brilio.net dari Liputan6, Selasa (9/4).

"Disedot sumsum tulang belakang (untuk dites). Dari situ diketahui kalau ternyata penyakitnya bukan DBD tapi Anemia Aplastik, penyakit yang cukup langka lah," kata Babe lebih lanjut.

BACA JUGA :
Ternyata pernah jadi dancer, begini 7 perjalanan karier Babe Cabita sebelum sukses jadi komika top

Lantas apa itu penyakit anemia aplastik itu? Nah, berikut ini ulasan lengkap tentang penyakit langka tersebut yang diderita Babe Cabita.

Apa itu Anemia Aplastik?

Anemia aplastik salah satu kondisi yang terbilang langka. Dilansir dari National Institutes of Health (NIH), penyakit ini terjadi saat sumsum tulang belakang berhenti memproduksi sel darah baru dalam jumlah yang cukup.

Tidak hanya itu, kondisi ini menyebabkan jumlah salah satu atau semua jenis sel darah merah menurun. Oleh sebab itu, pengidapnya lebih mudah lelah dan lebih rentang terhadap infeksi serta mengalami pendarahan yang tidak terkontrol.

Umumnya penyebab anemia aplastik yaitu gangguan imun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel induk di sumsum tulang belakang. Meski begitu, ada pula faktor lainnya yang mempengaruhi terjadinya penyakit langka ini. Misalnya terjadinya paparan bahan kimia tertentu seperti pestisida atau bahan kimia industri, infeksi virus tertentu, atau penggunaan obat-obatan tertentu.

Selain itu, kondisi seperti kehamilan juga dapat memicu anemia aplastik ini. Pasalnya, ketika hamil sistem kekebalan tubuh seseorang berpotensi menyerang sumsum tulang belakang. Terlebih bagi orang yang menjalani kemoterapi pada pasien kanker juga bisa mengidap penyakit ini karena bisa terjadi efek samping dari terapi radiasi tadi.

Umumnya rentang usia terserang penyakit ini antara usia 20-an hingga lansia. Namun tak menutup kemungkinan bisa terjadi pada usia berapa saja. Kondisi bisa muncul tiba-tiba atau bahkan terjadi secara perlahan lalu memburuk seiring berjalannya waktu.

Apa saja gejala anemia aplastik?

Gejala anemia aplastik dapat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga parah, tergantung pada seberapa parah gangguan pada sumsum tulang. Beberapa gejala yang umum terjadi bagi pengidap anemia aplastik meliputi:

1. Kelelahan yang parah.
Merasa kelelahan yang tidak wajar. Salah satu gejala yang paling umum terkait dengan anemia aplastik. Misalnya melakukan hal sederhana saja mudah lelah.

2. Kulit pucat.
Kulit pucat atau warna kulit yang abu-abu dapat terjadi karena jumlah sel darah merah yang rendah.

3. Mudah memar dan berdarah.
Kulit cenderung alami memar atau berdarah tanpa sebab. Hal ini dikarenakan jumlah trombosit yang rendah, penderita anemia aplastik cenderung mudah memar dan mengalami perdarahan yang berlebihan, baik pada luka kecil maupun tanpa sebab yang jelas.

4. Infeksi berulang.
Penurunan jumlah sel darah putih dapat membuat seseorang rentan terhadap infeksi, yang dapat muncul secara berulang.

5. Demam.
Infeksi yang sering terjadi pada penderita anemia aplastik dapat menyebabkan demam. Demam yang tak kunjung turun dan terjadi terus-menerus menjadi penyebab penyakit ini.

6. Sesak napas.
Jika jumlah sel darah merah yang rendah sangat parah, penderita dapat mengalami sesak napas karena kurangnya oksigen yang dibawa oleh darah ke seluruh tubuh.

7. Penurunan nafsu makan
Beberapa penderita anemia aplastik juga mengalami penurunan nafsu makan atau penurunan berat badan yang tidak disengaja.

Nah, bila kamu mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut, segera periksa ke dokter. Jangan diagnosis sendiri.

Untuk mengelola penyakit anemia aplastik tidak cukup dengan obat-obatan. Namun perlu menjaga pola hidup pasien. Bahkan orang dengan sakit ini seperti Babe Cabita disarankan untuk tidak mendekati orang sakit atau terinfeksi lainnya. Sebab mereka mudah terjangkit penyakit dari luar. Tak heran bila disarankan untuk menghindari kerumunan besar dan sering-sering mencuci tangan.

Babe Cabita dimakamkan di TPU Cirendeu.

Babe Cabita wafat di akhir Ramadhan, tepatnya pada Selasa (9/4) 2024 di RS. Mayapada Lebak Bulus Jakarta Selatan. Rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cirendeu, Tangerang Selatan hari ini.

foto: Instagram/@fatiyw

Melansir dari akun Instagram sang istri Babe, melalui unggahan Instagram Stories bahwa sang komika kenamaan Babe Cabita dimakamkan setelah sholat Ashar.

Dimakamkan hari ini setelah sholat ashar di pemakaman umum Cirendeu Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan," tulis Zulfati Indraloka @fatiyw, dilansir brilio.net, Selasa (9/4)

Tidak hanya itu, istri Babe Cabita, Zulfati juga mengungkapkan permohonan doa serta maaf untuk sang suami.

"Mohon dimaafkan segala khilaf dan salah. Allahummaghfirlahu Warhamhu Wa'afihi Wa'fu'anhu," tulisnya mengakhiri.



SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags