1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
16 Agustus 2024 21:25

Mengenal atletik adalah, lengkap dengan sejarah dan jenisnya

Atletik mengajarkan nilai-nilai sportivitas, disiplin, serta kerja keras. Sri Jumiyarti Risno
foto: freepik.com

Brilio.net - Atletik adalah salah satu cabang olahraga tertua di dunia yang melibatkan serangkaian aktivitas fisik seperti berlari, melompat, dan melempar. Sejarahnya bermula sejak zaman kuno, di mana peradaban Yunani Kuno menyelenggarakan Olimpiade sebagai bentuk kompetisi atletik. Hingga saat ini, olahraga ini terus berkembang dan menjadi bagian penting dalam berbagai ajang olahraga internasional.

Pada dasarnya, atletik adalah kombinasi dari berbagai jenis olahraga yang menuntut kekuatan, kecepatan, dan ketahanan. Jenis-jenis olahraga dalam atletik meliputi lari jarak pendek, lari estafet, lompat jauh, hingga lempar cakram. Masing-masing jenisnya memiliki teknik hingga strategi khusus yang menjadikan atletik sebagai olahraga yang sangat beragam serta menarik untuk diikuti.

BACA JUGA :
6 Cara meninggikan badan, pahami treatment ampuh bikin agar cepat tumbuh ke atas


Atletik adalah olahraga yang tak hanya menguji fisik, tetapi juga mental para atlet. Para pelatih maupun atlet terus berusaha meningkatkan performa melalui latihan intensif dan pemahaman yang mendalam tentang sejarah serta jenis-jenis atletik. Dengan pemahaman tersebut, atlet dapat memaksimalkan potensi mereka di setiap kompetisi.

Berikut ini ulasan lengkap tentang atletik yang perlu kamu ketahui, disadur brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (16/8).

Sejarah atletik.

BACA JUGA :
[KUIS] Suka riding? Pilih destinasinya, dan kamu akan dibonceng Rizki Juniansyah dengan motornya

foto: freepik.com

Atletik adalah salah satu olahraga tertua yang dikenal manusia dan memiliki akar sejarah yang sangat panjang. Sejarah atletik dapat ditelusuri hingga ke peradaban Yunani Kuno, sekitar abad ke-8 SM, di mana olahraga ini menjadi bagian penting dari Olimpiade Kuno.

Olimpiade pertama yang tercatat diadakan pada tahun 776 SM di Olympia, Yunani, yang awalnya hanya melombakan satu jenis perlombaan lari bernama "stadion," sebuah lintasan sepanjang 192 meter. Seiring berjalannya waktu, berbagai cabang atletik seperti lari jarak jauh, lompat, lempar, dan lainnya mulai diperkenalkan.

Pada abad pertengahan, meskipun Olimpiade Kuno terhenti setelah Kekaisaran Romawi runtuh, berbagai bentuk olahraga yang menyerupai atletik tetap dilakukan di Eropa. Namun, baru pada abad ke-19, olahraga atletik modern kembali mendapatkan tempatnya, terutama di Inggris.

Sekolah-sekolah dan universitas di Inggris mempopulerkan atletik sebagai bagian dari sistem pendidikan fisik. Pada 1864, pertemuan atletik antar universitas pertama kali diadakan antara Oxford dan Cambridge yang dianggap sebagai salah satu titik awal perkembangan atletik modern.

Olimpiade modern yang pertama kali diadakan pada 1896 di Athena, Yunani. Pada olimpiade inilah yang memainkan peran penting dalam memperkenalkan kembali atletik ke panggung dunia. Atletik menjadi salah satu cabang utama dalam Olimpiade tersebut, dengan partisipasi dari berbagai negara.

Hingga saat ini, atletik tetap menjadi salah satu olahraga yang paling diminati dalam ajang internasional, seperti Olimpiade, Kejuaraan Dunia Atletik, dan berbagai kompetisi regional lainnya. Olahraga ini juga mencakup berbagai nomor seperti lari, lompat, lempar, maupun jalan cepat yang melibatkan kekuatan, ketahanan, serta kecepatan.

Perkembangan atletik di dunia modern.

Setelah Olimpiade modern dimulai, atletik berkembang pesat di seluruh dunia. Federasi Atletik Internasional (IAAF) didirikan pada 1912 di Stockholm, Swedia, sebagai organisasi internasional yang mengatur olahraga ini.

IAAF (sekarang dikenal sebagai World Athletics) bertanggung jawab untuk menetapkan standar sekaligus peraturan dalam atletik, serta mengawasi kompetisi global seperti Kejuaraan Dunia Atletik yang pertama kali diadakan pada 1983.

Perkembangan teknologi dan metode pelatihan juga membawa perubahan signifikan dalam atletik. Dari segi peralatan, seperti sepatu lari dan lintasan yang dirancang lebih baik, hingga metode pelatihan yang menggunakan analisis data serta ilmu sport science, atletik telah berubah menjadi olahraga yang sangat teknis. Hal ini memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi serta memecahkan berbagai rekor dunia.

Peran media maupun sponsor juga tidak bisa diabaikan dalam perkembangan atletik modern. Kompetisi atletik besar kini disiarkan di seluruh dunia, dan atlet-atlet top seperti Usain Bolt, Carl Lewis, hingga Mo Farah menjadi ikon global.

Bisa dibilang, atletik juga telah menginspirasi generasi muda di berbagai negara untuk mengejar karier di bidang olahraga, dengan banyaknya program pengembangan dan dukungan dari federasi-federasi lokal maupun internasional.

Jenis-jenis atletik.

foto: freepik.com

Atletik terdiri dari berbagai cabang yang dibagi menjadi empat kategori utama: lari, lompat, lempar, dan jalan cepat. Setiap kategori mencakup berbagai nomor yang memerlukan teknik serta keterampilan yang berbeda.

1. Lari.

Lari merupakan salah satu komponen utama dalam atletik, mencakup berbagai nomor seperti lari jarak pendek (100m, 200m, hingga 400m), lari jarak menengah (800m, 1500m), serta lari jarak jauh (5000m, 10000m, dab maraton). Selain itu, ada nomor lari gawang maupun lari estafet. Nomor lari ini menguji kecepatan, ketahanan, hingga kemampuan taktik atlet.

2. Lompat.

Cabang lompat dalam atletik meliputi lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi, dan lompat galah. Setiap cabang memiliki aturan serta teknik khusus. Misalnya, dalam lompat jauh, atlet harus memaksimalkan kekuatan lompatan dari papan tolakan hingga titik pendaratan. Lompat galah, di sisi lain, memerlukan kombinasi kekuatan, fleksibilitas, hingga keseimbangan.

3. Lempar.

Cabang lempar dalam atletik meliputi lempar cakram, lempar lembing, tolak peluru, serta lempar martil. Masing-masing cabang ini menuntut kekuatan fisik, teknik yang tepat, serta ketepatan dalam melempar sejauh mungkin. Atlet di cabang lempar biasanya memiliki tubuh yang besar dan kuat untuk dapat menghasilkan lemparan yang maksimal.

4. Jalan cepat.

Terakhir, ada cabang jalan cepat. Jalan cepat merupakan disiplin yang memadukan kecepatan maupun ketahanan, tetapi dengan aturan yang sangat ketat. Atlet harus menjaga kontak dengan tanah setiap saat, dan kaki depan harus lurus ketika menyentuh tanah. Pelanggaran aturan ini dapat menyebabkan diskualifikasi. Nggak heran jika jalan menjadi cabang yang sangat teknis dan menantang.

Selanjutnya selain sejarah dan jenisnya, bila menilik lebih dalam, atletik adalah salah satu olahraga yang banyak dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan di berbagai negara. Aktivitas ini dianggap penting karena mampu mengembangkan berbagai aspek fisik seperti kekuatan, kecepatan, hingga koordinasi.

Selain itu, atletik juga mengajarkan nilai-nilai sportivitas, disiplin, serta kerja keras. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang mendapatkan manfaat dari latihan atletik karena membantu menjaga kesehatan tubuh serta meningkatkan daya tahan fisik.

Bagi para atlet profesional, kompetisi dalam atletik memberikan peluang untuk mengembangkan karier maupun meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Namun, bagi masyarakat umum, atletik juga menawarkan kesempatan untuk menjalani gaya hidup yang sehat.

Partisipasi dalam olahraga ini dapat meningkatkan kesehatan jantung, memperbaiki metabolisme, serta menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags