1. Home
  2. »
  3. Ragam
15 Mei 2024 23:00

Mengenal bipolar disorder penyakit yang sempat diderita Mike Tyson hingga alami perubahan mood ekstrem

Mike Tyson pernah mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem. Niko Sulpriyono
Gejala dan cara mengatasinya bipolar disorder

Pengertian bipolar disorder

foto: freepik.com

BACA JUGA :
Mengenal depresi pada anak, lengkap dengan gejala, penyebab, dan cara mengatasinya


Bipolar Disorder adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan emosi ekstrem. Dilansir dari kemkes.go.id, gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menunjukkan perubahan emosi drastis dari rasa gembira ekstrim menjadi depresi parah. Orang yang menderita bipolar dapat merasakan gejala mania (sangat senang) dan depresif (sangat terpuruk).

Dalam penelitian yang lain disebutkan bahwa gangguan ini juga disebabkan oleh poin ketidakseimbangan neurotransmitter, fungsi tiroid yang abnormal, gangguan ritme sirkadian, dan tingkat tinggi hormon stres kortisol.

Gejala bipolar disorder

BACA JUGA :
100 Mental health quotes bikin sadar dan menjaga pikiran tetap sehat

foto: freepik.com

Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh perubahan suasana hati yang ekstrem, meliputi episode mania, episode hipomania (pada tipe bipolar II), dan episode depresi. Gejala gangguan bipolar dapat bervariasi tergantung pada jenis episode yang dialami seseorang. Pada episode mania, seseorang mungkin mengalami mood yang meningkat secara berlebihan, tingkat energi yang tinggi, serta perilaku impulsif dan berisiko.

Penderita bipolar mungkin merasa percaya diri secara berlebihan dan terlibat dalam aktivitas yang tidak biasa, seperti pengeluaran uang berlebihan atau perilaku seksual yang tidak aman. Sementara itu, selama episode depresi, seseorang mungkin mengalami perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat atau kegembiraan dalam kegiatan yang biasanya dinikmati, serta gangguan tidur dan kelelahan berat.

Penderita juga mungkin merasa bersalah, tidak berharga, atau memiliki pikiran tentang kematian atau bunuh diri. Episode hipomania, yang merupakan bentuk ringan dari episode mania, mungkin lebih sulit untuk dideteksi karena gejalanya kurang parah, namun tetap mempengaruhi fungsi sosial dan pekerjaan seseorang. Selain gejala yang terkait dengan episode mania, hipomania, dan depresi, seseorang dengan gangguan bipolar juga dapat mengalami gejala psikotik, seperti halusinasi atau waham, baik selama episode mania maupun depresi.

Gejala-gejala ini dapat sangat mengganggu kehidupan sehari-hari dan menyebabkan kesulitan dalam hubungan sosial, pekerjaan, dan kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi seseorang yang mengalami gejala gangguan bipolar untuk mencari bantuan dan dukungan dari profesional kesehatan mental untuk evaluasi dan pengelolaan yang tepat. Dengan perawatan yang sesuai, banyak orang dengan gangguan bipolar dapat mengelola kondisinya dengan baik dan menjalani kehidupan yang bermakna.

Cara mengatasi gangguan bipolar disorder

foto: freepik.com

Mengatasi gangguan bipolar merupakan suatu perjalanan yang membutuhkan pendekatan holistik dan komprehensif. Dengan perawatan medis yang tepat, terapi psikologis, perubahan gaya hidup yang sehat, dan dukungan sosial yang kuat, banyak individu yang hidup dengan gangguan bipolar dapat mengelola gejala mereka dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Adapun cara mengatasi gangguan bipolar disorder adalah sebagai berikut.

1. Perawatan medis

Konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan mental untuk merencanakan rencana perawatan yang sesuai dengan kebutuhanmu. Perawatan medis untuk gangguan bipolar dapat meliputi penggunaan obat-obatan stabil mood (seperti lithium, antikonvulsan, atau antipsikotik) untuk mengontrol gejala dan mencegah episode baru.

2. Terapi psikologis

Terapi psikologis, seperti terapi kognitif perilaku (CBT) atau terapi interpersonal dapat membantu kamu memahami dan mengelola gejala gangguan bipolar, serta mengembangkan keterampilan untuk mengatasi stres dan mengelola emosi dengan lebih baik.

3. Perubahan gaya hidup

Menerapkan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko flare-up atau episode baru gangguan bipolar. Menjaga pola tidur yang teratur, mengurangi konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang, menjaga pola makan sehat, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur bisa membantu mengelola kesehatan mental.

4. Manajemen stres

Cara selanjutnya adalah manajemen stress yang baik. Menemukan cara-cara untuk mengelola stres dapat membantu mengurangi risiko flare-up gangguan bipolar. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dalam, serta aktivitas yang menenangkan seperti seni atau musik, dapat membantu meredakan stres dan menjaga suasana hati stabil.

5. Dukungan sosial

Cara mengatasi bipolar disorder tidak bisa sendiri. Penderita penyakit ini harus mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan dapat membantumu merasa didukung dan tidak sendirian dalam menghadapi gangguan bipolar. Berbagi pengalaman dengan orang lain yang mengalami hal yang sama dapat memberikan rasa pemahaman dan dukungan yang sangat dibutuhkan.

6. Pemantauan diri dan perawatan jangka panjang

Mengelola gangguan bipolar membutuhkan komitmen jangka panjang untuk pemantauan diri, perawatan teratur, dan konsultasi rutin dengan tim medis. Melibatkan diri dalam perawatan jangka panjang dapat membantu menjaga kesehatan mental yang baik dan mengurangi risiko flare-up yang parah.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags