1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
25 September 2024 15:10

Mengenal istilah lavender marriage, status pernikahan yang dikaitkan dengan Sherina & Baskara Mahendra

Rumor keretakan pernikahan mulai berhembus setelah Sherina tidak lagi membagikan momen bersama Baskara di media sosialnya. Dwiyana Pangesthi
freepik.com/freepic.diller

Brilio.net - Sherina Munaf dan Baskara Mahendra menikah pada 2020, dan sejak saat itu, kehidupan pribadi mereka sering menjadi sorotan. Meski tampak harmonis, rumor keretakan pernikahan mulai berhembus setelah Sherina tidak lagi membagikan momen bersama Baskara di media sosialnya.

Publik lantas mengaitkan hubungan kedua artis ini dengan konsep lavender marriage, sebuah istilah yang cukup asing namun memiliki makna khusus dalam konteks pernikahan. Istilah "lavender marriage" merujuk pada pernikahan yang dilandasi alasan tertentu di luar cinta romantis atau ketertarikan seksual.

BACA JUGA :
Kisah wanita mau dinikahi pria lebih tua 33 tahun, usia suami lebih tua dari bapaknya


Biasanya, istilah ini digunakan untuk menggambarkan pernikahan antara individu yang ingin menjaga citra publik atau menghindari stigma sosial. Kasus ini sering muncul di kalangan selebriti atau publik figur yang ingin menutupi orientasi seksual mereka demi menjaga karier atau reputasi. Untuk mengetahui lebih jelas terkait istilah "lavender marriage", brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Rabu (25/9).

Apa itu lavender marriage?

foto: freepik.com

BACA JUGA :
9 Potret pernikahan Hana Saraswati dan Justin Harijawan, penuh keharuan dan kebahagiaan

Lavender marriage sebenarnya sudah dikenal sejak awal abad ke-20, terutama di Hollywood. Banyak aktor dan aktris pada masa itu memilih menikah untuk menutupi orientasi seksual mereka yang tidak diterima oleh masyarakat. Istilah ini merujuk pada pernikahan yang diatur atau disepakati untuk melindungi privasi individu yang terlibat, dan sering kali tidak melibatkan hubungan emosional atau fisik yang mendalam.

Lavender marriage menjadi solusi bagi mereka yang berada di bawah tekanan sosial untuk menikah, meski mereka sebenarnya memiliki preferensi seksual yang berbeda. Dalam situasi ini, pernikahan menjadi alat untuk menghindari skandal atau rumor yang bisa merusak citra. Pernikahan seperti ini juga tidak selalu berakhir buruk, banyak pasangan yang tetap menjalani hidup bersama dengan baik, meski tanpa keterikatan romantis yang kuat.

Pernikahan jenis ini umumnya muncul dalam masyarakat konservatif, di mana tekanan untuk mengikuti norma-norma tradisional sangat kuat. Meski saat ini penerimaan terhadap keberagaman orientasi seksual semakin meningkat, lavender marriage masih terjadi di berbagai kalangan. Selebriti dan tokoh publik seringkali merasa perlu menjaga penampilan demi karier, yang membuat mereka terpaksa mengambil keputusan seperti ini.

Mengapa istilah ini dihubungkan dengan Sherina dan Baskara?

foto: Instagram/@sherinasinna

Keterkaitan Sherina dan Baskara dengan lavender marriage muncul sebagai reaksi dari perubahan yang terjadi dalam interaksi mereka di media sosial. Banyak yang berpendapat, hilangnya foto-foto kebersamaan mereka menjadi tanda bahwa ada yang tidak beres dalam hubungan ini. Spekulasi pun berkembang, apalagi Sherina dan Baskara termasuk pasangan selebriti yang sebelumnya terlihat sangat harmonis.

Meski demikian, tidak ada konfirmasi langsung dari kedua belah pihak mengenai hal ini. Rumor semacam ini sering kali terjadi pada pasangan selebriti yang kehidupannya selalu diawasi oleh publik. Penting untuk diingat bahwa keputusan untuk menghapus foto pasangan dari media sosial tidak selalu berarti ada masalah serius dalam pernikahan.

Selain itu, mengaitkan lavender marriage dengan Sherina dan Baskara masih sebatas dugaan tanpa dasar yang jelas. Publik perlu lebih berhati-hati dalam menyebarkan spekulasi, terutama jika menyangkut kehidupan pribadi seseorang. Pernikahan adalah urusan pribadi, dan setiap pasangan memiliki alasan serta dinamika tersendiri yang tidak selalu harus dibagikan kepada publik.

Ciri-ciri lavender marriage.

foto: freepik.com

Ciri utama lavender marriage adalah adanya pernikahan yang tidak didasarkan pada cinta romantis, melainkan karena alasan sosial atau profesional. Pasangan dalam pernikahan ini biasanya tidak memiliki keterikatan emosional yang kuat, dan terkadang mereka menjalani kehidupan terpisah meski secara resmi tetap menikah. Ada pula situasi di mana salah satu atau kedua pasangan memiliki preferensi seksual yang tidak diakui secara terbuka, sehingga mereka memilih menikah demi menjaga citra.

Meski terlihat seperti hubungan formalitas, lavender marriage bisa berlangsung lama, terutama jika kedua belah pihak memiliki kesepakatan yang jelas dan saling mendukung. Pernikahan semacam ini tidak selalu negatif, terutama jika dilihat dari sudut pandang pasangan yang ingin melindungi privasi mereka. Dalam banyak kasus, lavender marriage membantu pasangan tersebut menghindari tekanan sosial dan menjalani kehidupan dengan lebih tenang.

Sebagai tambahan, lavender marriage juga tidak selalu berarti ada kebohongan dalam hubungan tersebut. Ada kalanya pasangan yang terlibat menyadari kondisi masing-masing dan tetap saling mendukung secara emosional, meski tidak dalam konteks romantis. Oleh karena itu, tidak semua lavender marriage berakhir dengan perceraian atau konflik besar.

Lavender marriage di era modern.

foto: freepik.com

Meski istilah lavender marriage berasal dari era lampau, konsep ini masih ada hingga sekarang. Namun, bentuknya lebih bervariasi karena perubahan norma sosial dan budaya. Penerimaan terhadap LGBTQ+ di berbagai negara telah mengurangi tekanan untuk menikah demi menutupi orientasi seksual, namun di beberapa kalangan, terutama di industri hiburan, lavender marriage masih menjadi pilihan.

Lavender marriage di era modern bisa muncul dalam berbagai bentuk, termasuk pernikahan kontrak atau kesepakatan untuk menjaga citra publik. Selebriti, politisi, atau tokoh masyarakat yang kariernya sangat tergantung pada opini publik mungkin memilih lavender marriage untuk melindungi reputasi mereka. Dalam beberapa kasus, lavender marriage juga diatur oleh manajer atau agen sebagai bagian dari strategi karier.

Meskipun begitu, tidak semua selebriti yang menikah tanpa banyak sorotan publik dikaitkan dengan lavender marriage. Setiap pasangan memiliki hak untuk menjaga kehidupan pribadi mereka, dan tidak semua pernikahan yang tampak "dingin" dari luar berarti ada motif tersembunyi. Spekulasi semacam ini sering kali muncul tanpa bukti yang jelas, hanya berdasarkan asumsi publik yang tidak akurat.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags