Brilio.net - Penyakit jantung rematik menjadi salah satu penyakit yang cukup serius. Melansir dari World Health Organization atau WHO menyatakan bahwa penderita jantung rematik paling umum terjadi di bawah 25 tahun. Diperkirakan penyakit jantung rematik merenggut nyawa lebih dari 288.348 jiwa setiap tahunnya.
Perlu diketahui bahwa penyakit ini seringkali terjadi pada masa kanak-kanak dan dapat menyebabkan kematian atau cacat seumur hidup.
BACA JUGA :
Mengenal 9 jenis penyakit jantung, lengkap dengan penyebab, gejala, dan cara mencegahnya
Penyakit jantung rematik mudah menular ke orang lain melalui infeksi saluran pernapasan atas. Penyakit ini umumnya terjadi di negara-negara yang berpenghasilan rendah dan menengah terutama kemiskinan tersebar luas dan akses layanan kesehatan terbatas.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa penyakit jantung rematik bisa mengancam kesehatan. Maka dari itu, kamu harus mengetahui apa saja gejala, resiko, dan pencegahannya yang telah dikumpulkan brilio.net dari berbagai sumber Selasa (2/7).
Gejala jantung rematik
BACA JUGA :
Waspada terhadap penyakit jantung, ini 6 cara mengecek kesehatan jantung sendiri dengan mudah
foto: freepik.com
Gejala jantung rematik bisa terjadi kepada kamu namun tidak menyadarinya. Gejala demam rematik dapat bervariasi. Biasanya, gejala akan muncul mulai 1 hingga 6 minggu setelah serangan radang tenggorokan. Maka dari itu, kamu harus mengetahui apa saja gejala jantung rematik sebagai berikut:
- Demam.
- Nyeri sendi terutama lutut, pergelangan kaki, siku dan pergelangan tangan.
- Nyeri yang berpindah antar sendi yang berbeda.
- Kelelahan.
- Gerakan tubuh yang tidak terkendali dan tersentak-sentak disebut 'chorea'.
- Nodul yang tidak nyeri di bawah kulit dekat sendi dan ruam dengan ciri-ciri merah muda dengan bagian tengah yang bening.
- Murmur jantung.
Gejala bisa memperparah dan terjadinya kerusakan katup jantung. Adapun gejalanya seperti berikut ini:
- Nyeri dada atau rasa tidak nyaman.
- Sesak napas.
- Pembengkakan pada perut, tangan atau kaki.
- Kelelahan.
- Detak jantung cepat atau tidak teratur.
Orang yang lebih berisiko terkena jantung rematik
foto: freepik.com
Orang yang lebih berisiko terkena jantung rematik bisa diklasifikasikan dengan usia. Biasanya, penyakit jantung rematik lebih banyak menyerang anak-anak dan remaja di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Selain itu, orang-orang yang tinggal di daerah padat penduduk memiliki resiko lebih besar terkena penyakit jantung rematik.
Orang yang pernah terinfeksi radang tenggorokan dan tidak diobati lebih berisiko terkena jantung rematik. Anak-anak yang mengalami infeksi radang tenggorokan berulang kali juga dapat berisiko lebih tinggi terkena demam rematik dan penyakit jantung rematik.
Pencegahan jantung rematik
foto: freepik.com
Perlu kamu ketahui bahwa tidak ada obat untuk penyakit jantung rematik dan kerusakan pada katup jantung bersifat permanen. Pencegahan yang bisa kamu lakukan untuk jantung rematik adalah dengan mencegah demam rematik. Pengobatan radang tenggorokan dengan antibiotik yang tepat juga dapat mencegah adanya demam rematik. Adapun cara lainnya yang dapat mencegah terjadinya infeksi bakteri streptococcus sebagai berikut:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum mengolah makanan atau sebelum makan.
- Menghindari penyebaran bakteri dengan tidak berbagi peralatan makan, handuk, dan sarung bantal.
- Menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk.
- Mengonsumsi makanan bergizi lengkap seimbang.
- Mencukupi waktu tidur malam dan istirahat.
- Menjalani pemeriksaan jantung dan mengonsumsi antibiotik bila memiliki riwayat demam rematik.
Penyakit jantung rematik bisa menyebabkan kompilasi yang serius bagi kesehatan. Adapun komplikasi penyakit jantung rematik adalah sebagai berikut:
- Gangguan irama jantung (aritmia).
- Atrial fibrilasi.
- Gagal jantung.
- Endokarditis.
- Robekan pada katup jantung.
Obat-obatan jantung rematik
foto: freepik.com
Pihak kesehatan medis meresepkan beberapa obat-obatan untuk menangani gejala penyakit jantung rematik dan mencegah gejala memburuk. Adapun jenis-jenis obat yang dapat diberikan sebagai berikut:
- Antibiotik
Memberikan antibiotik harian dalam jangka panjang bisa mengobati demam rematik pada anak-anak dan dewasa. Pemberian antibiotik untuk mencegah kekambuhan dan komplikasi demam rematik.
- Steroid
Steroid bisa diberikan untuk meredakan peradangan pada jantung dan bagian tubuh lainnya.
- Operasi
Operasi juga dapat dilakukan jika penyakit jantung rematik makin memburuk dan tidak membaik dengan pemberian obat-obatan. Operasi dilakukan dengan cara memperbaiki atau mengganti katup jantung yang telah rusak.
Diagnosis penyakit jantung rematik
foto: freepik.com
Mendiagnosa penyakit jantung rematik bisa dilihat melalui riwayat kesehatan penderita dan melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu, pihak medis akan menjalankan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis melalui beberapa tes seperti berikut ini:
- Tes darah
Tes darah bertujuan untuk menghitung kadar sel darah putih yang dapat menandakan infeksi atau peradangan.
- Foto rontgen.
Foto rontgen dada bisa menjadi alat diagnosa penyakit jantung rematik. Rontgen ini bertujuan untuk mengetahui kondisi paru-paru dan mendeteksi pembesaran pada jantung.
- Elektrokardiografi.
Selanjutnya bisa dengan cara elektrokardiografi yang berfungsi untuk menghitung denyut jantung dan memeriksa aktivitas jantung.
- Ekokardiografi.
Ekokardiografi berfungsi untuk mendeteksi kelainan pada jantung, pembuluh darah, aliran darah, dan kemampuan otot jantung dalam memompa darah.
- MRI jantung.
MRI jantung dapat juga mendeteksi kondisi katup jantung dan otot jantung. Hal tersebut dapat mendeteksi adanya penyakit jantung rematik.