Brilio.net - Thanksgiving menjadi momen spesial yang sangat dinantikan warga Amerika Serikat setiap tahunnya. Perayaan akbar ini biasanya jatuh pada hari Kamis terakhir di bulan November yang dirayakan dengan tradisi makan bersama keluarga. Kegembiraan dan kehangatan kebersamaan menjadi inti dari perayaan yang memiliki sejarah panjang ini.
Akar sejarah Thanksgiving bermula dari kisah kolonialis Eropa yang pertama kali mendarat di Benua Amerika pada abad ke-17. Di mana kelompok pengungsi mendapatkan pertolongan dari penduduk asli Amerika dalam bertahan hidup di tanah asing. Perayaan syukur ini kemudian berkembang menjadi tradisi nasional yang mengandung makna mendalam tentang kebersamaan hingga rasa syukur.
BACA JUGA :
Drama kasus plagiat tim dosen sejarah UGM VS Peter Carey, ketika kampus sulit mengakui plagiarisme
Ternyata tradisi Thanksgiving tidak hanya berkembang di Amerika Serikat, melainkan telah merambah ke Indonesia, khususnya di kalangan masyarakat Minahasa. Kelompok etnis ini memiliki kebiasaan merayakan Thanksgiving yang terinspirasi dari momen panen besar. Keunikan tradisi ini bermula dari karakteristik mayoritas penduduk Minahasa yang bermata pencaharian sebagai petani padi.
Perbedaan mencolok antara Thanksgiving di Minahasa dengan versi Amerika terletak pada durasi perayaannya. Menurut catatan Susilo dalam buku Pemahaman Lintas Budaya (2021), perayaan syukur hasil panen di Minahasa tidak hanya berlangsung sehari melainkan bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Variasi waktu ini disebabkan perbedaan musim panen di setiap wilayah di Minahasa.
Keragaman musim panen memunculkan cara unik masyarakat Minahasa dalam mengekspresikan rasa syukur atas hasil bumi. Tradisi ini mencerminkan kearifan lokal yang memahami bahwa setiap daerah memiliki siklus pertanian berbeda. Kebersamaan dan rasa syukur menjadi esensi utama dari perayaan Thanksgiving di tanah Minahasa.
BACA JUGA :
14 November memperingati hari apa? Ini 5 momen penting dan sejarah singkatnya
Nah, artikel kali ini akan mengupas tuntas berbagai aspek menarik seputar Thanksgiving mulai dari asal-usul hingga tradisinya. Ulasan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman tentang makna perayaan tahunan ini.
Yuk simak ulasan lengkap di bawah ini! Brilio.net lansir dari berbagai sumber, Jumat (29/11).
Apa itu Thanksgiving?
Thanksgiving merupakan perayaan tahunan yang memiliki akar historis dan filosofis mendalam dalam budaya Amerika Serikat. Secara sederhana, perayaan ini jadi momen untuk mengungkapkan rasa syukur atas segala keberhasilan, berkah, hingga anugerah yang diterima sepanjang tahun.
Thanksgiving memiliki kedalaman makna spiritual yang kompleks. Bagi sebagian masyarakat, perayaan ini ialah momen refleksi pribadi untuk menghitung berkat yang diterima. Secara kultural, menjadi simbol rekonsiliasi antarkelompok masyarakat, pengakuan akan keberagaman, serta pentingnya solidaritas sosial. Perayaan ini mengandung pesan bahwa keberhasilan individual maupun kolektif tidak terlepas dari kontribusi berbagai pihak.
Inti dari Thanksgiving yakni pertemuan keluarga besar. Tradisi ini mendorong anggota keluarga yang tersebar di berbagai wilayah untuk berkumpul, berbagi hidangan, dan mempererat ikatan keluarga. Momen ini menjadi kesempatan untuk saling berbagi cerita, mendengarkan pengalaman satu sama lain, hingga memperkuat ikatan emosional yang mungkin terputus karena jarak maupun kesibukan.
Sejarah Thanksgiving
- Awal mula kedatangan kaum Pilgrim
Kisah Thanksgiving bermula pada 1620 ketika sekelompok imigran Eropa yang dikenal sebagai Pilgrim Fathers memulai perjalanan panjang dari Inggris menuju Benua Amerika menggunakan kapal legendaris Mayflower. Mereka adalah pengungsi agama yang mencari kebebasan beribadah di tanah baru sekaligus melarikan diri dari tekanan gereja Inggris. Setelah perjalanan melelahkan selama 66 hari di Samudra Atlantik, akhirnya mendarat di wilayah Plymouth, Massachusetts, pada musim dingin.
Kedatangan di Plymouth bukanlah perjalanan mulus. Kaum Pilgrim menghadapi kondisi alam yang sangat menantang, dengan musim dingin yang ekstrem hingga kekurangan perbekalan. Titik balik penting terjadi melalui interaksi dengan penduduk asli Amerika, khususnya suku Wampanoag.
Squanto, seorang anggota suku Patuxet, menjadi peran utama dalam membantu para pendatang baru bertahan hidup. Dia mengajarkan para pengungsi teknik bercocok tanam yang efektif, termasuk cara menanam jagung dengan menggunakan ikan sebagai pupuk, serta berburu hingga memancing di wilayah baru tersebut.
Pada musim gugur 1621, setelah berhasil melewati musim dingin yang mematikan lalu mendapatkan panen pertama yang sukses, Gubernur William Bradford menggelar perayaan panen selama tiga hari. Acara ini menjadi momen bersejarah dengan dihadirinya 50 kolonialis dan sekitar 90 anggota suku Wampanoag.
Kelompok ini secara bersama-sama menikmati hidangan melimpah, termasuk kalkun liar, rusa, ikan, hingga berbagai hasil bumi. Meskipun tidak langsung disebut "Thanksgiving", perayaan ini dianggap sebagai cikal bakal tradisi yang akan berkembang di kemudian hari.
- Proses pengakuan Thanksgiving sebagai hari libur nasional
Proses pengakuan resmi Thanksgiving sebagai hari libur nasional tidaklah instan. Selama beberapa dekade, perayaan syukur dilakukan secara tidak resmi dan tidak teratur di berbagai koloni. Titik penting terjadi pada 1777, ketika Kongres Kontinental pertama kali mengumumkan perayaan Thanksgiving sebagai penghargaan atas kemenangan perang.
Presiden George Washington selanjutnya mengusulkan perayaan nasional pada 1789, namun baru pada 1863, di tengah Perang Saudara, Presiden Abraham Lincoln secara resmi menetapkan Thanksgiving sebagai hari libur nasional tahunan.
Awal abad ke-20 membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat Amerika merayakan Thanksgiving. Presiden Franklin D. Roosevelt secara definitif menetapkan tanggal resmi perayaan pada hari Kamis terakhir di bulan November pada 1941. Kalkun menjadi hidangan utama, disertai berbagai hidangan khas seperti saus cranberry, pai labu, dan stuffing. Tradisi baru mulai berkembang, termasuk parade Macy's di New York, kebiasaan menonton pertandingan sepak bola, serta berkumpulnya keluarga besar.
Thanksgiving jauh lebih dari sekadar perayaan makan bersama. Ia menjadi simbol rekonsiliasi, kebersamaan, dan rasa syukur yang mendalam. Perayaan ini mengingatkan warga Amerika akan perjalanan imigrasi, perjuangan para pendahulu, hingga pentingnya solidaritas lintas budaya. Namun, seiring waktu, narasi sejarah Thanksgiving mulai dikritik, terutama terkait hubungan kompleks antara kolonialis maupun penduduk asli Amerika yang tidak selalu harmonis.
Meski demikian, saat ini Thanksgiving terus berevolusi lalu dirayakan. Di satu sisi, tetap menjadi momen penting untuk berkumpul sekaligus mengungkapkan rasa syukur. Di sisi lain, momen ini juga menjadi ruang dialog kritis tentang sejarah, keberagaman, hingga keadilan sosial. Masyarakat Amerika kini semakin sadar akan kompleksitas sejarah di balik perayaan ini, sehingga mendorong interpretasi yang lebih inklusif.
Tradisi yang biasa dilakukan saat Thanksgiving
1. penyajian hidangan kalkun tradisional
Hidangan kalkun menjadi ikon utama perayaan Thanksgiving yang paling terkenal. Proses persiapan kalkun sudah dimulai jauh hari sebelum perayaan, dengan berbagai metode memasak yang berbeda. Keluarga biasanya memilih antara memanggang, menggoreng, atau menyiapkan kalkun utuh dengan berbagai bumbu tradisional.
Proses memasak kalkun sering kali melibatkan seluruh anggota keluarga, sehingga menciptakan momen berbagi dan bekerjasama yang penuh makna. Isian dalam kalkun pun memiliki variasi resep tersendiri, mulai dari yang berbahan roti, seledri, bawang, hingga bumbu rahasia keluarga.
2. Tradisi mengungkapkan rasa syukur
Sebelum menikmati hidangan, keluarga biasa melakukan ritual mengungkapkan rasa syukur. Tradisi ini dapat berbentuk doa bersama, berbagi cerita tentang pencapaian sepanjang tahun, atau menceritakan hal-hal yang membuat mereka bersyukur. Setiap anggota keluarga, mulai dari anak-anak hingga orang tua, mendapatkan kesempatan untuk berbicara dan berbagi momen pribadi.
3. Parade thanksgiving
Parade Thanksgiving, terutama Parade Macy's di New York, telah menjadi tradisi ikonik sejak tahun 1924. Parade ini menampilkan balon raksasa karakter kartun, musik live, kostum spektakuler, hingga pertunjukan tari. Jutaan orang menonton langsung di jalanan New York, sementara puluhan juta lainnya menyaksikan melalui televisi.
4. Menonton pertandingan sepak bola
Menonton pertandingan sepak bola telah menjadi tradisi tak terpisahkan dari Thanksgiving. Liga Sepak Bola Nasional (NFL) secara rutin menjadwalkan pertandingan khusus pada hari ini. Keluarga berkumpul di depan televisi, menikmati pertandingan sambil berbincang dan menyantap hidangan sisa.
5. Aktivitas amal dan berbagi
Banyak masyarakat Amerika yang menggunakan Thanksgiving sebagai momen untuk kegiatan amal. Beberapa orang memilih untuk:
- Mendistribusikan makanan pada tunawisma
- Mengunjungi panti jompo
- Bergabung dalam kegiatan sukarela di dapur umum
- Mendonasikan makanan ke lembaga sosial
6. Black friday dan belanja
Meskipun bukan bagian tradisi asli, Black Friday telah menjadi tradisi modern yang selalu terkait dengan Thanksgiving. Toko-toko merilis diskon besar-besaran, sehingga jutaan orang berbondong-bondong berbelanja.
7. Aktivitas bersama keluarga
Setelah makan, banyak keluarga menghabiskan waktu dengan:
- Bermain papan game
- Melakukan aktivitas outdoor
- Berbincang santai
- Menonton film bersama
Aktivitas ini memperkuat ikatan keluarga sekaligus menciptakan kenangan indah.