1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
19 Desember 2024 23:10

Nikita Willy melahirkan gunakan metode water birth, kenali istilah, manfaat, & risikonya

Ada beberapa ibu hamil yang tidak dianjurkan melahirkan dengan metode water birth. Sri Jumiyarti Risno
foto: Instagram/@nikitawillyofficial94

Brilio.net - Aktris ternama Nikita Willy baru saja melahirkan anak keduanya pada 15 Desember 2024. Putra keduanya yang lahir di Amerika Serikat itu diberi nama Nael Idrissa Djokosoetono. Kabar bahagia ini dibagikan melalui unggahan di laman Instagram pribadinya, lengkap dengan momen spesial saat persalinan berlangsung.

Dalam unggahannya, terlihat bahwa Nikita Willy menggunakan metode water birth saat melahirkan. Metode ini menjadi pilihan karena dianggap menawarkan berbagai manfaat, baik bagi ibu maupun bayi. Water birth diklaim dapat mempercepat proses persalinan, mengurangi rasa nyeri, serta memberikan rasa nyaman bagi ibu selama proses melahirkan.

BACA JUGA :
Melahirkan secara normal, 4 momen perjuangan Nikita Willy jalani persalinan di dalam air


Di Indonesia, metode water birth semakin dikenal, meski belum sepopuler metode persalinan konvensional. Praktiknya memerlukan persiapan khusus, termasuk fasilitas hingga tenaga medis yang sudah terlatih. Meski begitu, menurut Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) water birth tidak direkomendasi di Indonesia. Pasalnya beberapa tahun lalu terdapat kasus kematian janin pasca persalinan metode ini.

Selain itu, tak semua ibu hamil bisa menjalani proses persalinan secara water birth. Adapun ibu hamil yang tidak dianjurkan melahirkan dengan metode water birth diantaranya berusia kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun, mengalami infeksi, mengalami komplikasi kehamilan seperti pra-eklampsia atau diabetes, melahirkan anak kembar dua atau lebih, usia bayi prematur, posisi bayi sungsang, diperkirakan melahirkan bayi bobot besar, hingga ibu hamil yang punya kondisi mengharuskan proses melahirkan dimonitor secara teratur dan tidak dapat dilakukan di kolam.

Lantas apa itu metode water birth, apa saja sih manfaat, hingga risikonya bila dilakukan? Yuk simak ulasan lengkap yang brilio.nethimpun dari berbagai sumber, Kamis (19/12).

BACA JUGA :
7 Potret maternity Nikita Willy jelang melahirkan, konsepnya kece bak pemotretan majalah

Apa itu metode water birth?

Nikita Willy melahirkan gunakan metode water birth
freepik.com/freepik

Metode water birth merupakan salah satu cara melahirkan yang dilakukan di dalam air hangat, biasanya menggunakan kolam khusus. Proses ini memungkinkan ibu untuk menjalani persalinan di lingkungan yang lebih rileks dan tenang. Air hangat yang digunakan selama proses persalinan membantu meredakan ketegangan otot sekaligus memberikan efek menenangkan, sehingga rasa nyeri dapat berkurang.

Proses melahirkan dengan metode ini biasanya dilakukan di kolam melahirkan yang dirancang khusus untuk mendukung kenyamanan ibu. Suhu air dijaga agar tetap hangat, sekitar 3637 derajat Celsius, untuk menciptakan kondisi yang nyaman bagi ibu dan bayi. Air hangat juga membantu meningkatkan elastisitas jaringan tubuh ibu, sehingga dapat mengurangi risiko robekan saat melahirkan.

Water birth dianggap bermanfaat tidak hanya untuk ibu, tetapi juga untuk bayi. Lingkungan air hangat dalam kolam melahirkan mirip dengan cairan ketuban yang mengelilingi bayi di dalam rahim, sehingga membantu bayi beradaptasi lebih mudah saat lahir. Metode ini juga diyakini dapat mempercepat proses persalinan karena ibu merasa lebih rileks, yang memungkinkan tubuh bekerja lebih alami selama kontraksi.

Meski memiliki banyak manfaat, metode water birth memerlukan pengawasan ketat dari tenaga medis. Tidak semua ibu hamil dapat menjalani metode ini, terutama jika memiliki komplikasi kehamilan seperti tekanan darah tinggi atau kehamilan berisiko tinggi lainnya. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan sebelum memutuskan menggunakan metode ini.

Manfaat metode water birth

Nikita Willy melahirkan gunakan metode water birth
freepik.com/wayhomestudio

1. Mengurangi rasa nyeri selama persalinan

Air hangat dalam kolam melahirkan membantu ibu merasa lebih rileks. Efek hangatnya mampu meredakan ketegangan pada otot, terutama di area punggung dan pinggul, yang sering menjadi sumber rasa nyeri saat persalinan. Selain itu, rasa melayang di dalam air membantu mengurangi tekanan pada tubuh, sehingga ibu merasa lebih nyaman sekaligus dapat fokus menghadapi kontraksi.

2. Mempercepat proses persalinan

Rasa rileks yang diciptakan oleh air hangat memungkinkan tubuh bekerja lebih efisien selama persalinan. Kontraksi yang terjadi menjadi lebih efektif karena otot rahim tidak terhalang oleh ketegangan atau stres. Dengan kondisi ini, proses persalinan seringkali berjalan lebih cepat dibandingkan dengan metode konvensional.

3. Memberikan pengalaman persalinan yang lebih nyaman

Suasana di dalam kolam melahirkan sering kali lebih tenang sekaligus intim dibandingkan dengan ruang persalinan biasa. Ibu memiliki kebebasan bergerak di dalam air, yang membantu menemukan posisi yang paling nyaman untuk melahirkan. Hal ini memberikan pengalaman yang lebih personal lalu membuat ibu merasa lebih percaya diri selama proses melahirkan.

4. Mengurangi risiko robekan perineum

Air hangat memiliki efek melenturkan jaringan di area tubuh ibu, termasuk perineum. Dengan jaringan yang lebih elastis, risiko robekan saat bayi lahir dapat diminimalkan. Hal ini juga berarti proses pemulihan pasca-persalinan menjadi lebih cepat serta tidak terlalu menyakitkan.

5. Mempermudah adaptasi bayi saat lahir

Bagi bayi, kelahiran di dalam air dianggap lebih lembut karena lingkungan kolam melahirkan menyerupai cairan ketuban di dalam rahim. Proses ini membantu bayi beradaptasi dengan lingkungan luar secara bertahap, sehingga mengurangi risiko stres pada bayi. Banyak yang percaya bahwa bayi yang lahir melalui water birth cenderung lebih tenang maupun tidak menangis secara berlebihan.

6. Menurunkan kadar stres ibu

Rasa nyaman yang diciptakan oleh air hangat membantu menurunkan kadar hormon stres seperti kortisol. Sebaliknya, tubuh memproduksi lebih banyak hormon endorfin yang membantu mengurangi rasa sakit sekaligus meningkatkan suasana hati. Dengan tubuh yang lebih rileks, ibu dapat menghadapi persalinan dengan lebih tenang.

Risiko metode water birth

Nikita Willy melahirkan gunakan metode water birth
freepik.com/prostooleh

1. Risiko infeksi

Kolam melahirkan yang tidak steril atau air yang terkontaminasi dapat meningkatkan risiko infeksi bagi ibu dan bayi. Meskipun fasilitas medis biasanya menjaga kebersihan dengan baik, penggunaan kolam di rumah memerlukan perhatian ekstra untuk memastikan standar higienis terpenuhi. Infeksi dapat terjadi jika air tercemar oleh darah, cairan ketuban, ataupun kotoran selama proses persalinan.

2. Potensi aspirasi pada bayi

Bayi yang lahir di dalam air mungkin berisiko menghirup air ke dalam paru-parunya, terutama jika ada masalah dengan pernapasan bayi saat lahir. Hal ini bisa terjadi jika bayi tidak segera diangkat ke permukaan air setelah keluar dari rahim. Aspirasi air dapat menyebabkan gangguan pernapasan yang serius hingga memerlukan penanganan medis segera.

3. Kesulitan mengontrol perdarahan

Dalam beberapa kasus, perdarahan pasca-persalinan bisa lebih sulit dideteksi saat ibu berada di dalam air. Warna air dapat menyamarkan jumlah darah yang keluar, sehingga tenaga medis mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk mengenali maupun menangani masalah ini. Kondisi ini membutuhkan pengawasan ketat selama dan setelah persalinan.

4. Risiko hipotermia pada bayi

Jika suhu air tidak dijaga dengan baik, bayi yang baru lahir berisiko mengalami hipotermia atau penurunan suhu tubuh yang berbahaya. Suhu air yang ideal harus berada di kisaran 3637 derajat Celsius untuk menjaga kenyamanan maupun keamanan bagi ibu serta bayi. Pemantauan suhu air selama proses persalinan sangat penting untuk menghindari risiko ini.

5. Risiko kerusakan tali pusat

Selama proses persalinan water birth, bayi umumnya langsung diangkat ke permukaan setelah lahir. Namun, gerakan mengangkat bayi dengan cepat dapat meningkatkan risiko terjadinya robekan pada tali pusat dan menyebabkan perdarahan, yang sering menjadi penyebab utama anemia pada bayi.

6. Kemungkinan komplikasi tak terduga

Proses persalinan bisa menjadi tidak terduga, lalu komplikasi seperti tali pusar melilit leher bayi atau detak jantung bayi yang tidak stabil dapat terjadi kapan saja. Situasi darurat seperti ini memerlukan intervensi cepat, sehingga berada di dalam air mungkin memperlambat respons medis. Oleh karena itu, water birth harus dilakukan di bawah pengawasan tenaga medis yang berpengalaman sekaligus di fasilitas yang siap menangani situasi darurat.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags