Brilio.net - Kesehatan reproduksi dan seksualitas masih tabu bagi sebagian orang untuk dibicarakan. Akibatnya banyak remaja tak mendapatkan informasi akurat dan memilih sumber yang tidak terpercaya. Ada pula yang menganggap kesehatan reproduksi ini hanya terkait soal kehamilan yang sering dicap sebagai urusan wanita.
Padahal kenyataannya, kesehatan reproduksi sama-sama penting bagi wanita ataupun pria. Terlebih, menjaga kesehatan reproduksi dimulai dari masa remaja. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada tahap remaja akan menjadi dasar perilaku kehidupan yang sehat saat dewasa.
Berdasarkan riset GFK tahun 2019, 9% remaja telah terlibat dalam hubungan mereka dengan seks oral dan 19% dengan hubungan seksual, dan itu tidak direncanakan secara umum (76%). Usia terbanyak adalah antara 18-22 tahun (51%).
BACA JUGA :
7 Ide konten promosi di TikTok ini bikin bisnis makin laris manis
Selain itu, menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, 35% remaja yang aktif secara seksual di Indonesia menunjukkan perilaku seksual berisiko tinggi dan tidak memiliki persepsi risiko tertular infeksi menular seksual (IMS), HIV, atau AIDS.
foto: Berani Berencana DKT Indonesia
BACA JUGA :
Trik foto viral membelah diri pakai HP, bak jurus Kage Bunshin Naruto
Kurangnya pemahaman masalah kesehatan sistem kesehatan seksual dan reproduksi tentu dapat menyebabkan sejumlah masalah pada remaja. Risikonya adalah kehamilan yang tidak direncanakan, pernikahan anak, dan lain-lain.
Sebenarnya pemerintah serta LSM di bidangnya telah memberikan layanan yang komprehensif, hanya saja sedikit remaja yang mengetahui dan mengakses layanan tersebut. Yakni hanya sekitar 57,1% remaja Indonesia yang terpapar pengetahuan kesehatan reproduksi seksual menurut survei GFK pada 2019.
Melihat hal ini, Berani Berencana DKT Indonesia turut andil dalam mengedukasi anak muda mengenai menjaga, melindungi, dan peduli kesehatan reproduksi. Selain menyediakan platform informasi dan pendidikan kesehatan, Berani Berencana DKT Indonesia juga mengadakan seminar virtual alias webinar bertajuk 'Masa depan bebas worry dengan menjaga kesehatan reproduksi'. Webinar ini juga mengajak pakar ahli di bidang kesehatan reproduksi, yaitu dr. Darrell Fernando, Sp. OG.
Banyak tema dan informasi penting dibahas dalam webinar tersebut. Topiknya meliputi kesehatan reproduksi, alat reproduksi laki-laki & perempuan, menjaga alat reproduksi, masalah kesehatan reproduksi yang dapat terjadi, hingga perencanaan hidup dan keluarga. Selain diberikan tips-tips kesehatan reproduksi, para peserta dapat bertanya langsung pada expert dan juga mengikuti quiz untuk mengecek peningkatan pengetahuan mereka mengenai Kesehatan reproduksi.
foto: Berani Berencana DKT Indonesia
Setidaknya sejak November-Desember 2021 DKT telah menghelat 5 sesi webinar yang diikuti oleh 628 peserta pelajar/mahasiswa dari 2 sekolah dan 3 universitas. Yakni SMA Islam As Syafi'iyah 02, SMAN 7 Kota Tangerang Selatan, UPN Veteran Jakarta, Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Harapannya anak muda tak hanya peduli dan fokus pada karier, relationship, dan keuangan saja. Edukasi ini juga diharapkan bisa mencegah kehamilan yang tidak direncanakan dan penularan IMS dengan memberdayakan remaja untuk mengendalikan masa depan mereka dengan akses ke pengetahuan kesehatan reproduksi dan kontrasepsi.
Nah, untuk kamu yang masih awam dan memiliki pertanyaan terkait kesehatan reproduksi atau ingin berkonsultasi, hubungi Berani Berencana dengan klik di sini. Tenang saja, semua informasi yang kamu sampaikan bakalan dijaga kerahasiaannya.
Agar tak ketinggalan informasi penting mengenai kesehatan reproduksi kamu bisa pantengin Instagram Berani Berencanadan YouTube-nya di siniataupun website-nya di sini.