Brilio.net - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tentang potensi cuaca ekstrem saat puncak perayaan Natal 2024. Kondisi ini diprediksi akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia akibat fenomena siklon tropis. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan memantau perkembangan cuaca sebelum melakukan perjalanan mudik Natal.
Prakiraan BMKG menunjukkan beberapa daerah akan mengalami hujan lebat disertai angin kencang hingga petir. Situasi ini berpotensi mengganggu aktivitas perayaan Natal di sejumlah wilayah Indonesia. Pihak BMKG terus melakukan pemantauan lalu akan mengeluarkan update informasi cuaca secara berkala.
BACA JUGA :
Viral video "awan kinton" turun dari langit Kalimantan Tengah, begini penjelasan BMKG
Nah, bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik Natal perlu mengetahui kondisi cuaca di daerah tujuan. BMKG telah merilis daftar wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem selama periode Natal 2024. Apa saja? Yuk simak ulasan lengkap yang brilio.net sadur dari berbagai sumber, Selasa (24/12)
Daftar prospek cuaca ekstrem di wilayah Indonesia
foto: pexels.com/Zeeshaan Shabbir
BACA JUGA :
Viral teror ulat jati di awal musim hujan, penampakannya bergelantungan di udara bikin bergidik
Lebih jauh dalam laman resmi BMKG, menjelaskan pada sepekan ke depan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengamati sejumlah fenomena atmosfer yang diperkirakan memengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia. Salah satu faktor utama yakni Monsun Asia yang diikuti oleh Seruakan Dingin. Fenomena ini membawa massa udara dingin dan kering yang meningkatkan potensi hujan di berbagai wilayah Indonesia dengan membawa banyak uap air ke atmosfer.
Selain itu, BMKG juga mencatat adanya Depresi Tropis 99W yang terbentuk di Laut Cina Selatan serta Bibit Siklon Tropis 98S di Samudra Hindia Barat Daya Lampung. Kedua sistem ini mengubah pola cuaca, khususnya di sebagian Kalimantan maupun Jawa bagian selatan-barat. Perubahan tersebut memengaruhi pola angin serta distribusi hujan, sekaligus menciptakan area perlambatan angin yang mendukung pembentukan hujan lebat di wilayah tersebut.
Fenomena atmosfer lainnya seperti gelombang Rossby Ekuatorial dan Kelvin turut meningkatkan peluang terbentuknya awan hujan di wilayah tengah hingga timur Indonesia, meliputi Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
Di sisi lain, keberadaan La Nia dengan intensitas lemah juga berkontribusi terhadap peningkatan potensi cuaca ekstrem, termasuk hujan deras, angin kencang, dan potensi banjir. Kondisi ini berisiko terjadi di sejumlah wilayah seperti Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
Berikut daftar prediksi hujan oleh BMKG dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang, akan terjadi selama periode 24 30 Desember 2024, di antaranya:
foto: pexels.com/Lerone Pieters
- Hujan Sedang Lebat
1. Sumatera:
Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung.
2. Jawa, Bali dan Nusa Tenggara:
Banten, DKI Jakarta, D.I Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
3. Kalimantan:
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara.
4. Sulawesi:
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan.
5. Maluku dan Papua:
Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua.
foto: pexels.com/Faruk Yldz
- Hujan Lebat Sangat Lebat
6. Sumatera:
Sumatera Utara.
7. Jawa dan Bali:
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali.
8. Kalimantan dan Nusa Tenggara tidak alami hujan lebat
9. Sulawesi:
Sulawesi Barat.
10. Maluku dan Papua:
Maluku Utara.
- Potensi angin kencang di wilayah Indonesia
1. Sumatera Utara
2. Riau dan Kep. Riau
3. Bengkulu
4. Lampung
5. Banten
6. Jakarta
7. Jawa Barat
8. Jawa Tengah
9. Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan air, tanah longsor, hingga angin kencang, terutama di wilayah rawan.