1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
17 Januari 2024 16:40

Realistis adalah mengakui kenyataan, pahami pengertian, ciri, dan contoh dalam perilaku sehari-hari

Realistis itu nggak cuma mikirin hal-hal yang indah-indah aja, tapi juga siap untuk menerima kenyataan pahit dan cari solusi yang nyata Muhamad Ikhlas Alfaridzi
foto: freepik.com

Brilio.net - Hidup memang nggak pernah mudah. Tiap hari kamu dihadapkan dengan tantangan dan dilema yang seakan-akan bisa bikin kepala berasap. Dari urusan sekolah, kerjaan, sampe masalah pribadi, semuanya seringkali bikin kamu pengen nangis di pojokan.

Tapi, sadar nggak sih, bahwa menyadari bahwa hidup penuh dengan tantangan itu penting banget? Dengan menyadari hal tersebut, kamu jadi bisa lebih siap dan nggak kaget kalau nanti dihadapkan dengan sebuah masalah.

BACA JUGA :
Apa arti crush dalam bahasa gaul? Lengkap dengan cara mudah menarik perhatian gebetan


Emang sih, berdamai dengan kenyataan bahwa kehidupan itu nggak selalu indah dan penuh bunga-bunga, itu sulit banget. Kalau kamu sudah mengerti dan siap mental sama hal ini, kamu jadi lebih kuat dan siap menghadapi segala macam tantangan yang datang.

Nah, salah satu cara untuk mengatasi tantangan-tantangan ini adalah dengan berpikir realistis. Artinya, nggak cuman mikirin hal-hal yang indah-indah aja, tapi juga siap untuk menerima kenyataan pahit dan cari solusi yang realistis.

Tapi kamu sendiri paham nggak sih apa itu realistis? Untuk memahaminya lebih dalam, kamu bisa menyimak ulasan lengkapnya berikut ini. Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (16/1), berikut ini pengertian realistis, ciri, dan contoh perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA :
Contoh kata pengantar karya ilmiah, lengkap dengan pengertian dan cara membuatnya

Pengertian realistis

foto: freepik.com

Pengertian realistis dapat dijelaskan dari tiga sudut pandang berbeda, yakni sudut pandang filosofis, psikologis, dan sosiologis.
Berikut adalah penjelasannya:

1. Sudut pandang filosofis

Filosofis, realistis adalah suatu pandangan bahwa dunia ini nyata dan eksis di luar pemikiran atau persepsi kita. Realitas ini bersifat independen dan objektif, yang berarti keberadaannya tidak tergantung pada apa yang kita pikirkan atau rasakan.

Sebagai contoh, ketika kita melihat sebuah meja, meja tersebut nyata dan bukan hanya sekadar ilusi dari pikiran kita. Dalam filosofi realis, objek dan fenomena dianggap memiliki keberadaan yang nyata tanpa tergantung pada apakah seseorang memikirkannya atau tidak.

2. Pengertian realistis dari sudut pandang psikologis

Dari segi psikologis, realistis adalah kemampuan untuk memahami kenyataan sebagaimana adanya, tanpa terlalu banyak dipengaruhi oleh ilusi atau emosi. Individu yang memiliki pandangan realistis dalam konteks psikologis cenderung melihat dan menilai situasi berdasarkan fakta objektif, bukan terlalu dipengaruhi oleh perasaan subjektif.

Misalnya, seseorang dengan pandangan realistis mungkin lebih cenderung membuat keputusan berdasarkan analisis logis daripada terlalu dipengaruhi oleh emosi atau harapan pribadi.

3. Pengertian realistis dari sudut pandang sosiologis

Secara sosiologis, realistis adalah kemampuan untuk memahami realitas sosial, struktur masyarakat, dan interaksi antarindividu secara objektif. Ini berarti melihat masyarakat sebagai suatu entitas yang memiliki keberadaan dan aturan tertentu tanpa terlalu banyak terpengaruh oleh pandangan atau keyakinan pribadi.

Sebagai contoh, seorang sosiolog realistis mungkin melihat ketidaksetaraan sosial berdasarkan fakta dan data, bukan hanya berdasarkan pandangan subjektif atau pandangan pribadi.

Dalam semua konteks ini, realistis adalah sikap atau pandangan yang menekankan pada pemahaman kenyataan sebagaimana adanya, dengan meminimalkan pengaruh ilusi, emosi, atau interpretasi subjektif.

Ciri-ciri sikap realistis

foto: freepik.com

1. Objektif dalam penilaian

Orang yang bersikap realistis cenderung melihat situasi atau kehidupan dengan cara yang objektif. Mereka mampu menilai suatu masalah berdasarkan fakta dan data, bukan terlalu dipengaruhi oleh emosi atau pandangan pribadi.

2. Menerima kritik

Individu yang memiliki sikap realistis tidak takut menerima kritik konstruktif. Mereka menyadari bahwa untuk memahami kebenaran atau kesalahan, perlu adanya pandangan luar yang objektif. Oleh karena itu, mereka terbuka terhadap umpan balik dan mampu belajar dari pengalaman.

3. Beradaptasi dengan perubahan

Orang yang realistis memahami bahwa kehidupan selalu berubah, dan mereka siap untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut. Mereka tidak terlalu terikat pada harapan atau rencana yang tidak realistis, melainkan fleksibel dalam menghadapi dinamika kehidupan.

4. Rencana yang terukur

Individu yang bersikap realistis cenderung membuat rencana yang sesuai dengan kenyataan dan sumber daya yang dimiliki atau dengan kata lain terukur. Mereka tidak terjebak dalam impian yang tidak mungkin dicapai, melainkan membuat tujuan yang penuh dengan perhitungan.

5. Menghadapi kesulitan dengan bijak

Orang yang realistis tidak panik atau terlalu terpengaruh oleh kesulitan. Mereka memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan dengan bijak, menganalisis situasi, dan mencari solusi berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap realitas kehidupan.

Dengan sikap-sikap ini, orang yang bersikap realistis cenderung lebih efektif dalam mengelola kehidupan sehari-hari dan menghadapi berbagai situasi dengan cara yang objektif dan bijaksana.

Contoh perilaku realistis dalam kehidupan sehari-hari

foto: freepik.com

1. Pekerjaan yang realistis

Seorang pemuda bernama Ali memiliki impian untuk menjadi seorang desainer grafis terkenal. Namun, Ali menyadari bahwa untuk mencapai impian tersebut, dia perlu memahami dunia pekerjaan dan persaingan yang ada.

Ali mulai dengan menerima pekerjaan sebagai asisten desainer di sebuah perusahaan kecil untuk belajar dari pengalaman nyata. Dia tahu bahwa mencapai tujuannya butuh waktu dan usaha, jadi Ali memilih pendekatan realistis dengan membangun karirnya secara bertahap dan memahami bahwa sukses membutuhkan dedikasi dan latihan yang konsisten.

2. Pendidikan yang realistis

Sarah, seorang siswi SMA, memiliki keinginan untuk masuk ke universitas bergengsi. Namun, menyadari keterbatasan finansial keluarganya, Sarah merencanakan pendidikannya dengan realistis.

Dia menyadari bahwa mungkin tidak dapat mengikuti universitas impian segera setelah lulus SMA. Sebagai alternatif, Sarah memutuskan untuk mengambil program studi di perguruan tinggi lokal yang lebih terjangkau sambil bekerja paruh waktu.

Dengan pendekatan ini, Sarah dapat mengejar impiannya untuk meraih pendidikan tinggi tanpa memberikan beban finansial yang berlebihan pada keluarganya.

3. Hubungan asmara yang realistis

Dalam hubungan asmara, Maya dan Rizal memahami pentingnya realisme. Mereka menyadari bahwa setiap hubungan memiliki tantangan dan perlu komitmen dari kedua belah pihak.

Keduanya berusaha untuk memahami perbedaan dan mengatasi masalah bersama dengan berbicara terbuka satu sama lain. Mereka tidak terpaku pada harapan idealistik, melainkan melihat hubungan mereka dengan matang dan realistis. Dengan begitu, Maya dan Rizal dapat membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags