Brilio.net - Memotret momen lucu bayi memang jadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan. Namun, di balik kebiasaan ini, ternyata ada larangan yang dipercaya oleh sebagian orang. Salah satunya tentang larangan bayi yang difoto terlalu sering dianggap bisa memengaruhi energi si kecil.
Tak heran bila banyak orang tua yang khawatir bayi jadi rentan gangguan jika terlalu sering difoto. Kepercayaan ini muncul dari tradisi turun-temurun yang memperingatkan bahwa kilatan kamera maupun sorotan berlebihan bisa mengundang makhluk tak kasat mata.
BACA JUGA :
Kerap dianggap jadi tanda adanya pertengkaran rumah tangga, 8 arti piring terjatuh saat makan
Sebagian besar larangan ini berkaitan dengan perlindungan bayi dari hal-hal buruk. Bayi dianggap memiliki energi yang lebih sensitif, sehingga perlu dijaga dengan lebih hati-hati. Meski belum tentu terbukti, larangan ini tetap menarik untuk dibahas.
Penasaran nggak sih apa saja arti larangan bayi difoto terlalu sering? Yuk simak ulasan lengkap yang brilio.net lansir dari berbagai sumber, Senin (16/12).
Mitos arti larangan bayi difoto terlalu sering
BACA JUGA :
Nggak cuma bikin anak nakal, 7 makna mitos memakan sisa makanan anak
1. Mengundang perhatian makhluk halus
Banyak yang percaya bahwa bayi memiliki energi yang lebih murni, sehingga lebih mudah menarik perhatian makhluk halus. Memotret bayi terlalu sering dianggap dapat membuka jalur untuk makhluk gaib mendekat.
Menurut mitos, flash kamera berulang kali bisa membuat energi bayi terganggu, sehingga dia menjadi lebih rentan terhadap gangguan. Walaupun tidak ada bukti ilmiah, kepercayaan ini masih dipegang oleh banyak orang, terutama di daerah yang memercayai keberadaan dunia gaib.
2. Membuat bayi mudah sakit
Kepercayaan lain yang sering terdengar yakni memotret bayi terlalu sering bisa membuatnya menjadi lemah atau sakit. Ada yang berpendapat kilatan cahaya dari kamera dapat mengambil energi vital bayi.
Mitos ini mungkin berasal dari kekhawatiran orang tua terhadap kesehatan bayi yang masih rapuh, lalu larangan tersebut dijadikan cara untuk melindungi bayi dari paparan yang dianggap berlebihan.
3. Mata bayi bisa terganggu
Sorotan cahaya dari kamera, terutama flash, sering dianggap berbahaya untuk mata bayi yang masih sensitif. Walaupun secara medis ini lebih relevan dengan penggunaan cahaya yang terlalu terang, mitos ini berkembang menjadi larangan memotret bayi secara berlebihan. Orang tua khawatir bahwa mata bayi bisa rusak bahkan penglihatannya terganggu jika sering terpapar cahaya kamera.
4. Bisa menghalangi tumbuh kembang bayi
Ada mitos yang menyebutkan bahwa terlalu sering memotret bayi dapat memengaruhi pertumbuhan fisik maupun mentalnya. Kepercayaan ini mungkin terdengar tidak masuk akal, tetapi bagi sebagian orang, ini berkaitan dengan energi atau "jiwa" bayi yang dianggap terganggu akibat terlalu sering difoto. Banyak orang tua yang akhirnya memilih untuk membatasi aktivitas memotret bayi demi menjaga perkembangannya tetap optimal.
5. Membuat bayi tidak nyaman
Selain alasan mitos, larangan ini juga muncul dari kekhawatiran bahwa bayi akan merasa terganggu sekaligus tidak nyaman. Bayi yang terus-menerus disorot kamera bisa menjadi lebih rewel karena terpapar cahaya maupun perhatian yang terlalu intens. Dalam beberapa kasus, terlalu sering difoto bahkan dianggap bisa membuat bayi merasa stres, meskipun mungkin bayi belum mampu mengungkapkannya secara langsung.
6. Mengganggu pola tidur bayi
Bayi yang sering difoto, terutama saat malam hari, dikhawatirkan akan mengalami gangguan pola tidur. Sorotan kamera ataupun aktivitas memotret bisa membangunkan bayi yang sedang tidur bahkan membuatnya sulit untuk beristirahat dengan tenang. Walaupun larangan ini tidak sepenuhnya berbasis mitos, banyak orang tua yang lebih memilih menjaga suasana hening lalu tenang agar bayi dapat tidur dengan nyaman.
7. Membuka aura bayi ke dunia luar
Beberapa kepercayaan tradisional menyebutkan bahwa memotret bayi terlalu sering dapat membuka aura, sehingga energi mereka lebih mudah terpapar ke dunia luar. Hal ini dipercaya dapat mengurangi perlindungan alami bayi lalu membuat mereka lebih rentan terhadap energi negatif. Kepercayaan ini sering kali menjadi alasan orang tua membatasi jumlah foto yang diambil, terutama oleh orang lain.
8. Memicu hal-hal buruk karena bayi belum diberi nama
Pada beberapa tradisi, bayi yang belum memiliki nama resmi dianggap belum sepenuhnya terlindungi secara spiritual. Memotret bayi terlalu sering sebelum upacara pemberian nama dikhawatirkan dapat membawa hal buruk. Larangan ini sering dikaitkan dengan perlindungan spiritual dan budaya yang bertujuan menjaga bayi dari gangguan selama masa awal kehidupannya.