Brilio.net - Current ratio adalah salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya. Current ratio merupakan salah satu indikator likuiditas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan untuk mengubah asetnya menjadi uang tunai.
Pada prinsipnya rumus current ratio merupakan indikator penting dalam menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola modal kerjanya. Nah, untuk memahami tentang rumus current ratio ini brilio.net menyajikan pembahasan lengkap tentang rumus current ratio.
BACA JUGA :
Rumus laju pertumbuhan ekonomi, beserta pengertian, faktor, contoh soal, dan cara mudah pengerjaannya
Tak hanya itu, ada juga ulasan tentang pengertian, cara menghitungnya, dan cara menganalisisnya. Ada juga penjelasan contoh soal current ratio dan penjelasannya. Selain itu, brilio.net mengulik apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi current ratio, serta kelebihan dan kekurangan dari rasio ini.
Tunggu apa lagi? Yuk simak rumus current ratio, pahami pengertian, cara menghitung dan latihan soal yang dirangkum dari berbagai sumber, Senin (21/11).
Definisi dan rumus current ratio.
BACA JUGA :
Rumus IRR, pengertian, fungsi, dan cara mudah menghitungnya
foto: freepik.com
Current ratio, atau rasio lancar, adalah suatu rasio keuangan yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancar (liabilities) dengan menggunakan aset lancar (current assets). Rasio ini memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan dapat melunasi kewajiban-kewajibannya dalam jangka pendek dengan menggunakan aset yang dapat diubah menjadi uang dalam waktu yang singkat.
Untuk mencari aset lancar sebuah perusahan maka dapat menggunakan rumus Current Ratio:
Rasio lancar = Aset lancar / Kewajiban lancar
Dalam rumus ini:
- Current Assets (Aset Lancar) mencakup aset yang diharapkan dapat diubah menjadi uang dalam waktu satu tahun, seperti kas, piutang, dan persediaan barang.
- Current Liabilities (Liabilitas Lancar) mencakup kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu satu tahun, seperti hutang dagang dan utang lancar lainnya.
Adapun interpretasi dari rumus current ratio yaitu jika Current Ratio lebih dari 1, itu menunjukkan bahwa perusahaan memiliki aset lancar yang lebih besar daripada kewajiban lancarnya, yang bisa diartikan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang baik untuk melunasi kewajiban-kewajibannya dalam jangka pendek.
Namun, perlu diingat bahwa tinggi rendahnya Current Ratio harus dinilai dalam konteks industri dan karakteristik bisnis perusahaan. Ratio yang terlalu tinggi juga bisa menunjukkan bahwa perusahaan mungkin tidak mengalokasikan sumber daya secara efisien dan sebaliknya.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa rumus current ratio hanyalah salah satu dari beberapa rasio keuangan yang memberikan pandangan tentang kesehatan keuangan suatu perusahaan. Sementara Current Ratio memberikan gambaran tentang likuiditas jangka pendek, perlu diimbangi dengan analisis rasio keuangan lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.
Faktor yang mempengaruhi rumus current ratio.
foto: freepik.com
Current ratio merupakan salah satu indikator likuiditas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan untuk mengubah asetnya menjadi uang tunai. Current ratio juga dapat menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola modal kerjanya.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi current ratio adalah:
1. Distribusi atau proporsi dari aset lancar.
Aset lancar terdiri dari berbagai komponen, seperti kas, piutang, persediaan, dan surat berharga. Komponen-komponen ini memiliki tingkat likuiditas yang berbeda-beda. Misalnya, kas lebih likuid daripada persediaan. Jika proporsi aset lancar yang lebih likuid lebih besar, maka current ratio akan lebih tinggi, dan sebaliknya.
2. Syarat kredit yang diberikan oleh kreditor dan perusahaan.
Syarat kredit adalah ketentuan yang mengatur tentang waktu, jumlah, dan cara pembayaran utang. Syarat kredit yang diberikan oleh kreditor kepada perusahaan akan mempengaruhi jumlah kewajiban jangka pendek yang harus dibayar oleh perusahaan. Syarat kredit yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan akan mempengaruhi jumlah piutang yang dimiliki oleh perusahaan. Jika syarat kredit yang diberikan oleh kreditor lebih ketat, maka kewajiban jangka pendek akan lebih besar, sehingga current ratio akan lebih rendah, dan sebaliknya. Jika syarat kredit yang diberikan oleh perusahaan lebih longgar, maka piutang akan lebih besar, sehingga current ratio akan lebih tinggi, dan sebaliknya.
3. Present value dari aset lancar.
Present value adalah nilai sekarang dari arus kas yang akan diterima di masa depan. Present value dari aset lancar akan dipengaruhi oleh tingkat bunga yang berlaku di pasar. Jika tingkat bunga naik, maka present value dari aset lancar akan turun, sehingga current ratio akan lebih rendah, dan sebaliknya.
4. Kemungkinan perubahan nilai aset lancar.
Nilai aset lancar dapat berubah-ubah karena berbagai faktor, seperti permintaan, penawaran, inflasi, kurs, dan sebagainya. Jika nilai aset lancar cenderung menurun, maka current ratio akan lebih rendah, dan sebaliknya.
5. Perubahan persediaan yang berkaitan dengan volume penjualan.
Persediaan adalah salah satu komponen aset lancar yang memiliki tingkat likuiditas yang rendah. Jika volume penjualan meningkat, maka persediaan akan berkurang, sehingga current ratio akan lebih tinggi, dan sebaliknya.
6. Data tren dari aset lancar dan kewajiban jangka pendek dalam jangka waktu tertentu.
Data tren adalah pola perubahan data yang terjadi secara berulang dalam jangka waktu tertentu. Data tren dari aset lancar dan kewajiban jangka pendek dapat menunjukkan arah dan kecepatan perubahan current ratio. Jika data tren menunjukkan bahwa aset lancar cenderung meningkat dan kewajiban jangka pendek cenderung menurun, maka current ratio akan cenderung meningkat, dan sebaliknya.
Kelebihan dan kekurangan rumus current ratio.
foto: freepik.com
Beberapa kelebihan dari current ratio adalah:
1. Dapat digunakan sebagai sarana investor untuk menganalisis perusahaan yang layak diinvestasikan.
2. Rasio yang dapat dijadikan alat untuk membandingkan semua aset atau aktiva perusahaan dengan liabilitas atau kewajiban utang yang dimiliki pada waktu tertentu.
3. Mengetahui besaran keuangan dan likuiditas perusahaan.
4. Mengecek manajemen perusahaan, terutama dalam hal pengelolaan aset lancar dan kewajiban jangka pendek.
Beberapa kekurangan dari current ratio adalah:
1. Tidak dapat menggambarkan tingkat likuiditas yang sebenarnya dari setiap komponen aset lancar, karena aset lancar memiliki tingkat likuiditas yang berbeda-beda.
2. Tidak dapat mempertimbangkan syarat kredit yang diberikan oleh kreditor dan perusahaan, yang dapat mempengaruhi jumlah kewajiban jangka pendek dan piutang.
3. Tidak dapat memperhitungkan present value dari aset lancar, yang dapat dipengaruhi oleh tingkat bunga yang berlaku di pasar.
4. Tidak dapat menangkap kemungkinan perubahan nilai aset lancar karena faktor-faktor eksternal, seperti permintaan, penawaran, inflasi, kurs, dan sebagainya.
5. Tidak dapat mengukur efektivitas penggunaan persediaan yang berkaitan dengan volume penjualan.
6. Sulit untuk melakukan perbandingan rasio lancar di antara seluruh sektor industri.
7. Kurangnya informasi yang membantu untuk melacak tren bisnis perusahaan.
8. Kesulitan dalam mendapatkan hasil yang akurat jika data yang tersedia tidak konsisten atau sinkron.
Contoh soal rumus current ratio dan pembahasannya.
foto: freepik.com
Soal 1
Diketahui data berikut dari laporan posisi keuangan PT. ABC pada tanggal 31 Desember 2023:
foto: Istimewa
Hitunglah current ratio dari PT. ABC!
Penyelesaian:
Current ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya. Rumus current ratio adalah:
Current ratio = Aset lancar / Kewajiban lancar
Dengan menggunakan data dari soal, kita dapat menghitung current ratio dari PT. ABC sebagai berikut:
Current ratio = 450.000.000 / 175.000.000
Current ratio = 2,57
Jadi, current ratio dari PT. ABC adalah 2,57. Artinya, PT. ABC memiliki aset lancar yang 2,57 kali lipat dari kewajiban lancarnya. Ini menunjukkan bahwa PT. ABC memiliki likuiditas yang baik dan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya.
Soal 2
Sebuah perusahaan memiliki aset lancar sebesar Rp750.000 dan kewajiban lancar sebesar Rp500.000. Hitunglah rasio lancar perusahaan tersebut!
Penyelesaian:
Rumus current ratio:
Rasio lancar = Aset lancar / Kewajiban lancar
= Rp750.000 / Rp500.000
= 1,5
Jadi, rasio lancar perusahaan tersebut adalah 1,5. Artinya, rasio lancar yang sebesar 1,5 menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki aset lancar 1,5 kali lebih banyak daripada kewajiban lancarnya. Hal ini berarti perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang terbatas untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Soal 3
Sebuah perusahaan memiliki aset lancar sebesar Rp1.000.000 dan kewajiban lancar sebesar Rp1.500.000. Hitunglah rasio lancar perusahaan tersebut!
Penyelesaian:
Rumus current ratio:
Rasio lancar = Aset lancar / Kewajiban lancar
= Rp1.000.000 / Rp1.500.000
= 0,67
Jadi, rasio lancar perusahaan tersebut adalah 0,67. Berarti rasio lancar yang sebesar 0,67 menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki aset lancar 0,67 kali lebih banyak daripada kewajiban lancarnya. Hal ini berarti perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang buruk untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Soal 4
Sebuah perusahaan memiliki aset lancar sebesar Rp2.000.000 dan kewajiban lancar sebesar Rp500.000. Hitunglah rasio lancar perusahaan tersebut!
Penyelesaian:
Rumus current ratio:
Rasio lancar = Aset lancar / Kewajiban lancar
= Rp2.000.000 / Rp500.000
= 4
Jadi, rasio lancar perusahaan tersebut adalah 4. Artinya, rasio lancar yang sebesar 4 menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki aset lancar empat kali lebih banyak daripada kewajiban lancarnya. Hal ini berarti perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang sangat baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Soal 5
Sebuah perusahaan memiliki aset lancar sebesar Rp1.500.000 dan kewajiban lancar sebesar Rp2.000.000. Hitunglah rasio lancar perusahaan tersebut!
Penyelesaian:
Rumus current ratio:
Rasio lancar = Aset lancar / Kewajiban lancar
= Rp1.500.000 / Rp2.000.000
= 0,75
Jadi, rasio lancar perusahaan tersebut adalah 0,75. Berarti rasio lancar yang sebesar 0,75 menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki aset lancar 0,75 kali lebih banyak daripada kewajiban lancarnya. Hal ini berarti perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang terbatas untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Soal 6
Sebuah perusahaan memiliki aset lancar sebesar Rp500.000 dan kewajiban lancar sebesar Rp250.000. Hitunglah rasio lancar perusahaan tersebut!
Penyelesaian:
Rumus current ratio:
Rasio lancar = Aset lancar / Kewajiban lancar
= Rp500.000 / Rp250.000
= 2
Jadi, rasio lancar perusahaan tersebut adalah 2. Artinya rasio lancar yang sebesar 2 menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki aset lancar dua kali lebih banyak daripada kewajiban lancarnya. Hal ini berarti perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.