Komponen energi kapasitor.
BACA JUGA :
Rumus kelajuan rata-rata, lengkap pengertian, perbedaannya dengan kecepatan, dan contoh soal
Komponen energi kapasitor terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
1. Elektroda
BACA JUGA :
Rumus penurunan titik beku, lengkap dengan pengertian, contoh soal, dan cara pengerjaannya
Elektroda adalah bagian kapasitor yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik. Elektroda biasanya terbuat dari bahan logam, seperti aluminium, tembaga, atau nikel.
2. Dielektrik
Dielektrik adalah bagian kapasitor yang berfungsi untuk menghambat aliran arus listrik. Dielektrik biasanya terbuat dari bahan non-konduktor, seperti udara, kertas, keramik, atau plastik. Kapasitas kapasitor ditentukan oleh luas permukaan elektroda, jarak antar elektroda, dan bahan dielektrik.
Semakin luas permukaan elektroda, semakin besar kapasitas kapasitor. Semakin dekat jarak antar elektroda, semakin besar kapasitas kapasitor. Semakin tinggi konstanta dielektrik bahan dielektrik, semakin besar kapasitas kapasitor. Beda potensial antara kedua elektroda kapasitor menentukan besarnya energi kapasitor. Semakin besar beda potensial, semakin besar energi kapasitor.
Jenis-jenis energi kapasitor.
Jenis-jenis kapasitor yang digunakan untuk menyimpan energi listrik dapat dibedakan berdasarkan beberapa hal, seperti bahan dielektrik, polaritas, nilai kapasitansi, dan bentuk fisik. Berikut adalah beberapa jenis kapasitor yang umum digunakan dalam rangkaian elektronika:
1. Kapasitor elektrolit.
Kapasitor elektrolit merupakan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik berupa larutan elektrolit yang memungkinkan kapasitor memiliki nilai kapasitansi yang tinggi.
Kapasitor jenis ini memiliki polaritas, yaitu salah satu kaki kapasitor harus dihubungkan dengan kutub positif sumber tegangan dan kaki lainnya dengan kutub negatif. Jika pemasangannya terbalik, kapasitor ini dapat meledak. Kapasitor ini biasanya berbentuk silinder atau tabung dengan tanda (+) dan (-) pada kaki-kakinya.
2. Kapasitor keramik
Selain elektrolit, ada juga kapasitor keramik yang menggunakan bahan dielektrik berupa keramik yang memiliki nilai kapasitansi yang rendah hingga sedang. Tak jauh berbeda dari jenis lainnya, kapasitor ini tidak memiliki polaritas, yaitu kaki-kaki kapasitor dapat dihubungkan dengan sumber tegangan tanpa memperhatikan kutubnya.
Kapasitor keramik ini biasanya berbentuk bulat pipih atau kotak dengan tanda angka atau huruf pada permukaannya yang menunjukkan nilai kapasitansinya.
3. Kapasitor film
Kapasitor jenis film mengandalkan bahan dielektrik berupa film plastik yang memiliki nilai kapasitansi yang rendah hingga tinggi. Dimana kapasitor ini tidak memiliki polaritas, yaitu kaki-kaki kapasitor dapat dihubungkan dengan sumber tegangan tanpa memperhatikan kutubnya. Kapasitor ini biasanya berbentuk silinder atau kotak dengan tanda warna atau huruf pada permukaannya yang menunjukkan nilai kapasitansinya.
4. Kapasitor variabel
Kapasitor variabel ini menggunakan bahan dielektrik berupa udara atau mika yang memungkinkan kapasitor memiliki nilai kapasitansi yang dapat diubah-ubah.
Kapasitor ini tidak memiliki polaritas, yaitu kaki-kaki kapasitor dapat dihubungkan dengan sumber tegangan tanpa memperhatikan kutubnya. Kapasitor ini biasanya berbentuk seperti kipas atau roda gigi dengan tanda skala pada permukaannya yang menunjukkan nilai kapasitansinya.