Brilio.net - Pernah nggak sih kamu berpikir kenapa barang yang sama tetapi harganya berbeda? ada produk yang mahalnya kebangetan tetapi ada juga produk dengan harga murah.
Jika ditelusuri ketika seorang penjual menjual barangnya tentu memiliki harga jualnya tersendiri. Dimana cara menentukan harga jual suatu produk tidak bisa sembarang atau asal jual saja. Tetapi ada cara dan rumus harga jual produk tersebut.
Rumus harga jual produk sangat penting bagi para pebisnis. Pasalnya dengan memahami rumus harga jual produk kamu akan lebih bijak dalam menentukan berapa harga yang akan kamu jual kepada customer kamu.
Nah, pada artikel ini brilio.net mengulik tentang rumus harga jual produk mulai dari konsep pengertian dan cara mudah menghitungnya. Dilansir dari berbagai sumber pada Selasa (7/11)
Apa itu harga jual?
foto: freepik.com
Harga jual produk adalah jumlah uang yang ditetapkan oleh penjual sebagai kompensasi atas produk yang ditawarkan kepada pembeli. Harga jual produk mencerminkan nilai yang diberikan oleh penjual dan diharapkan dapat menutupi biaya produksi, menghasilkan keuntungan, serta memenuhi permintaan pasar.
Penentuan harga jual produk melibatkan berbagai faktor, termasuk biaya produksi, margin keuntungan yang diinginkan, tingkat persaingan, permintaan pasar, nilai persepsi pelanggan, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi penilaian harga.
Nah, biar lebih paham tentang rumus harga jual ini berikut adalah beberapa definisi harga jual produk menurut para ahli:
- Menurut Achmad Slamet dan Sumarli dalam buku Akuntansi Manajemen Biaya, harga jual produk adalah perkiraan nilai tukar dari produk yang ditentukan dengan uang. Dapat dikatakan harga jual produk adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan.
- Menurut Mulyadi dalam buku Akuntansi Biaya, harga jual produk adalah besarnya harga yang akan dibebankan kepada konsumen yang diperoleh atau dihitung dari biaya produksi ditambah biaya non produksi dan laba yang diharapkan.
- Menurut Harini dalam buku Makroekonomi Pengantar, harga jual produk adalah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.
- Menurut Sunarto dalam buku Pengantar Manajemen Pemasaran, harga jual produk adalah sejumlah biaya yang harus menutupi biaya penuh dan menghasilkan laba yang sepadan dengan investasi.
Berdasarkan pemahaman tersebut, dapat dipahami bahwa harga jual merupakan biaya dibebankan kepada pembeli/customer untuk memperoleh keuntungan dari produk tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga jual
Berdasarkan data yang dikumpulkan brilio.net, ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga jual produk, antara lain:
1. Biaya produksi atau pembelian
Biaya produksi adalah jumlah uang yang dikeluarkan oleh produsen atau penjual untuk membuat atau membeli produk yang akan dijual. Biaya produksi atau pembelian meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, peralatan, transportasi, dan lain-lain.
Biaya produksi atau pembelian menjadi dasar untuk menentukan harga jual produk, karena harus menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan dan menghasilkan laba yang diharapkan.
2. Permintaan dan penawaran pasar
Penawaran pasar/permintaan produk adalah jumlah produk yang diinginkan dan disediakan oleh konsumen dan produsen atau penjual di pasar. Permintaan dan penawaran pasar dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti selera, pendapatan, harga produk lain, musim, tren, dan lain-lain.
Permintaan dan penawaran pasar menentukan tingkat keseimbangan harga dan kuantitas di pasar. Jika permintaan lebih besar dari penawaran, harga akan naik. Jika penawaran lebih besar dari permintaan, harga akan turun.
3. Tipe pasar
Tipe pasar merupakan salah satu struktur pasar yang menunjukkan jumlah dan jenis produsen atau penjual yang beroperasi di pasar. Tipe pasar dipengaruhi oleh tingkat persaingan, diferensiasi produk, hambatan masuk, dan kekuasaan pasar.
Tipe pasar menentukan seberapa bebas produsen atau penjual menetapkan harga jual produk. Ada empat tipe pasar utama, yaitu pasar persaingan sempurna, pasar persaingan tidak sempurna, pasar oligopoli, dan pasar monopoli.
4. Citra masyarakat terhadap produk
Persepsi atau kesan yang dimiliki oleh konsumen atau masyarakat terhadap produk yang dijual. Citra masyarakat terhadap produk dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kualitas, merek, desain, promosi, dan lain-lain.
Citra masyarakat terhadap produk menentukan seberapa besar nilai atau manfaat yang dirasakan oleh konsumen atau masyarakat dari produk tersebut. Produk yang memiliki citra positif dan kuat biasanya dapat menetapkan harga jual yang lebih tinggi dari produk yang memiliki citra negatif dan lemah.
5. Faktor-faktor lain
Selain faktor-faktor di atas, ada juga faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi harga jual produk, seperti tujuan dan strategi pemasaran, regulasi pemerintah, kondisi ekonomi, faktor psikologis, faktor sosial, dan lain-lain. Faktor-faktor ini dapat berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi di pasar.
[crosslink_1]
Rumus harga jual
foto: freepik.com
Ada beberapa cara dan rumus untuk menentukan harga jual produk, tergantung pada tujuan, strategi, dan kondisi pasar dari produsen atau penjual. Berikut adalah beberapa cara dan rumus harga jual yang umum digunakan:
1. Mark up pricing
Cara ini menentukan harga jual dengan menambahkan persentase tertentu dari biaya produksi atau pembelian produk.
Rumus harga jual produknya adalah:
- Harga jual = biaya produksi atau pembelian + (persentase mark up x biaya produksi atau pembelian)
Misalnya: jika biaya produksi atau pembelian sebuah produk adalah Rp 10.000, dan persentase mark up adalah 20%, maka harga jualnya adalah:
Harga jual = Rp 10.000 + (20% x Rp 10.000) = Rp 10.000 + Rp 2.000 = Rp 12.000
2. Cost plus pricing
Dengan cara ini, kamu dapat menentukan harga jual dengan menambahkan biaya produksi atau pembelian, biaya operasional, dan laba yang diinginkan.
Rumus harga jual produknya adalah:
- Harga jual = biaya produksi atau pembelian + biaya operasional + laba yang diinginkan
Contoh: jika biaya produksi atau pembelian sebuah produk adalah Rp 10.000, biaya operasional adalah Rp 3.000, dan laba yang diinginkan adalah Rp 4.000, maka harga jualnya adalah:
Harga jual = Rp 10.000 + Rp 3.000 + Rp 4.000 = Rp 17.000
3. MSRP (Manufacturer Suggested Retail Price)
Sementara pada cara ini menentukan harga jual berdasarkan saran atau rekomendasi dari produsen. Biasanya, produsen memberikan MSRP untuk menjaga konsistensi dan kredibilitas harga produk di pasaran. MSRP juga dikenal sebagai HET (Harga Eceran Tertinggi) di Indonesia.
Rumus harga jual produknya adalah:
- Harga jual = MSRP atau HET
Contoh: jika produsen sebuah produk menetapkan MSRP atau HET sebesar Rp 15.000, maka harga jualnya adalah:
Harga jual = Rp 15.000
4. Harga jual berdasarkan pasar
Cara ini menentukan harga jual berdasarkan permintaan dan penawaran, kompetitor, dan preferensi konsumen di pasar. Cara ini membutuhkan riset dan analisis pasar yang mendalam untuk mengetahui harga yang sesuai dan kompetitif.
Rumus harga jual produknya adalah:
- Harga jual = harga pasar
Contoh: jika produk yang dijual memiliki permintaan yang tinggi, penawaran yang rendah, kompetitor yang sedikit, dan preferensi konsumen yang kuat, maka harga jualnya bisa ditetapkan lebih tinggi dari biaya produksi atau pembelian.
5. Value based pricing
Value based pricing merupakan cara menentukan harga jual berdasarkan nilai atau manfaat yang dirasakan oleh konsumen dari produk yang dijual. Cara ini mengutamakan kualitas, citra, dan diferensiasi produk dari produk lainnya.
Adapun rumus harga jual produknya adalah:
- Harga jual = nilai atau manfaat produk bagi konsumen
Contoh: jika produk yang dijual memiliki kualitas yang tinggi, citra yang baik, dan diferensiasi yang unik, maka harga jualnya bisa ditetapkan lebih tinggi dari biaya produksi atau pembelian, asalkan konsumen merasa puas dan loyal.
Contoh soal tentang rumus harga jual dan pembahasannya
foto: freepik.com
Soal 1
Seorang penjual baju membeli baju dari pabrik seharga Rp 50.000 per potong. Jika ia ingin mendapatkan keuntungan sebesar 25% dari biaya pembelian, berapa harga jual yang harus ia tetapkan?
Jawaban:
Harga jual = Rp 50.000 + (25% x Rp 50.000)
= Rp 50.000 + Rp 12.500
= Rp 62.500
Soal 2
Seorang produsen kue memproduksi kue dengan biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead sebesar Rp 10.000 per buah. Jika ia ingin menetapkan harga jual dengan mark up 40% dari biaya produksi, berapa harga jual yang harus ia tetapkan?
Jawaban:
Harga jual = Rp 10.000 + (40% x Rp 10.000)
= Rp 10.000 + Rp 4.000
= Rp 14.000
Soal 3
Seorang penjual buku membeli buku dari distributor seharga Rp 75.000 per buah. Jika ia ingin menetapkan harga jual dengan mark up 20% dari biaya pembelian, berapa harga jual yang harus ia tetapkan?
Jawaban:
Harga jual = Rp 75.000 + (20% x Rp 75.000)
= Rp 75.000 + Rp 15.000
= Rp 90.000
Soal 4
Seorang produsen tas memproduksi tas dengan biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead sebesar Rp 100.000 per buah. Jika ia ingin menetapkan harga jual dengan mark up 50% dari biaya produksi, berapa harga jual yang harus ia tetapkan?
Jawaban:
Harga jual = Rp 100.000 + (50% x Rp 100.000)
= Rp 100.000 + Rp 50.000
= Rp 150.000
Soal 5
Seorang penjual sepatu membeli sepatu dari pabrik seharga Rp 200.000 per pasang. Jika ia ingin menetapkan harga jual dengan mark up 30% dari biaya pembelian, berapa harga jual yang harus ia tetapkan?
Jawaban:
Harga jual = Rp 200.000 + (30% x Rp 200.000)
= Rp 200.000 + Rp 60.000
= Rp 260.000