Brilio.net - Setiap pasangan pasti mendambakan kehadiran buah hati. Karena itu, banyak pasangan yang melakukan berbagai cara untuk memperoleh momongan. Setelah berhasil hamil, setiap calon orang tua pasti sangat menunggu-nunggu hari kelahiran buah hatinya.
Nggak heran jika bagi ibu hamil, mengetahui kapan bayi akan lahir adalah hal yang penting. Namun, tidak semua ibu hamil tahu cara menghitung hari perkiraan lahir (HPL) dengan benar. Padahal, HPL adalah salah satu informasi yang dibutuhkan untuk merencanakan persalinan dan perawatan kehamilan ke depannya. Lalu, bagaimana cara menghitung HPL yang akurat? Apa saja rumus yang bisa digunakan?
BACA JUGA :
Punya ide iseng lahiran anak di Jepang, WNI ini malah dapat subsidi Rp 60 juta dan beragam fasilitas
Berikut ini ulasan lengkap tentang rumus HPL (Hari Perkiraan Lahir) lengkap dengan trik mudah menghitungnya. Dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (16/11).
Apa itu HPL (Hari Perkiraan Lahir).
foto: freepik.com
BACA JUGA :
Wanita WNI ini pilih lahiran di Jepang, alih-alih boncos keluar duit malah untung terus
Hari Perkiraan Lahir (HPL) adalah perkiraan tanggal di mana seorang bayi diperkirakan akan lahir. HPL biasanya didasarkan pada usia kehamilan, yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir wanita hamil. Panjang normal kehamilan manusia adalah sekitar 40 minggu, tetapi beberapa bayi mungkin lahir lebih awal atau lebih lambat.
Perhitungan HPL dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya adalah menggunakan rumus Naegele. Rumus Naegele menghitung HPL dengan menambahkan 7 hari, mengurangi 3 bulan, dan menambahkan tahun dari hari pertama haid terakhir. Meskipun rumus ini cukup umum digunakan, tetapi setiap kehamilan bisa berbeda-beda, dan metode lain juga dapat digunakan oleh profesional kesehatan.
Penting untuk diingat bahwa HPL hanyalah perkiraan dan tidak selalu akurat. Beberapa faktor, seperti siklus haid yang tidak teratur atau ketidakpastian mengenai tanggal ovulasi, dapat memengaruhi keakuratan perhitungan HPL. Oleh karena itu, banyak dokter menggunakan berbagai metode, termasuk pemeriksaan ultrasonografi, untuk membantu menentukan perkiraan waktu kelahiran yang lebih tepat.
Faktor yang mempengaruhi HPL (Hari Perkiraan Lahir).
foto: freepik.com
Hari perkiraan lahir (HPL) adalah tanggal di mana persalinan spontan diharapkan terjadi. HPL biasanya dihitung dengan menambahkan 280 hari (9 bulan dan 7 hari) ke hari pertama haid terakhir (HPHT). Namun, HPL mungkin saja jatuh lebih cepat atau lebih lambat sedikit dari 40 minggu, yakni sekitar minggu ke-38 hingga minggu ke-42 usia kehamilan.
Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi HPL, antara lain:
1. Status kehamilan.
Ibu yang pertama kali hamil cenderung melahirkan lebih lambat daripada ibu yang sudah pernah melahirkan sebelumnya.
2. Usia ibu.
Ibu yang hamil di usia yang sudah cukup tua, misalnya lebih dari 35 tahun, berisiko melahirkan lebih lambat daripada ibu yang hamil di usia yang lebih muda.
3. Jenis kelamin bayi.
Bayi laki-laki cenderung lahir lebih lambat daripada bayi perempuan.
4. Indeks massa tubuh (IMT) ibu.
Ibu yang memiliki IMT yang tergolong obesitas berisiko melahirkan lebih lambat daripada ibu yang memiliki IMT normal.
5. Riwayat keluarga.
Ibu yang memiliki anggota keluarga yang pernah melahirkan melewati batas HPL berisiko mengalami hal yang sama.
6. Kesalahan perhitungan HPL.
Hal ini bisa terjadi jika sulit menentukan usia kehamilan awal atau HPL ditentukan berdasarkan USG di akhir trimester kedua maupun trimester ketiga kehamilan.
HPL yang tidak sesuai dengan usia kehamilan sebenarnya bisa menimbulkan beberapa risiko, seperti makrosomia janin, sindrom postmaturitas, dan kekurangan air ketuban. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memantau perkembangan kehamilan dan menyiapkan persalinan yang aman dan nyaman.
Cara menghitung rumus HPL (Hari Perkiraan Lahir).
foto: freepik.com
HPL (Hari Perkiraan Lahir) adalah tanggal di mana persalinan spontan diharapkan terjadi. HPL biasanya dihitung dengan menambahkan 280 hari (9 bulan dan 7 hari) ke hari pertama haid terakhir (HPHT). Ini adalah metode yang digunakan oleh penyedia layanan kesehatan untuk memperkirakan tanggal lahir. Namun, HPL mungkin saja jatuh lebih cepat atau lebih lambat sedikit dari 40 minggu, yakni sekitar minggu ke-38 hingga minggu ke-42 usia kehamilan.
Ada beberapa cara untuk menghitung rumus HPL, antara lain:
1. Menggunakan rumus Naegele, yaitu:
- Jika HPHT kamu bulan Januari, Februari, Maret (sebelum tanggal 25), maka rumus HPL yang bisa kamu gunakan adalah tanggal + 7, bulan + 9, tahun tetap.
- Jika HPHT kamu bulan April hingga Desember (atau setelah tanggal 25), maka rumus HPL yang digunakan adalah tanggal + 7, bulan - 3, tahun + 1.
2. Menggunakan rumus Parikh, yaitu: HPL = HPHT + 9 bulan + (lama siklus haid - 21 hari). Rumus HPL metode parikhini cocok untuk wanita yang memiliki siklus haid tidak teratur atau lebih dari 28 hari.
3. Menggunakan pemeriksaan USG, terutama jika lupa kapan HPHT kamu atau memiliki riwayat kehamilan berisiko. Dokter akan mengukur panjang janin dan menentukan usia kehamilan dan HPL berdasarkan hasil USG.
Contoh soal seputar rumus HPL (hari perkiraan lahir).
foto: freepik.com
1. Jika HPHT Anda adalah 15 Juni 2023, maka kapan HPL Anda?
Jawaban:
Anda bisa menggunakan rumus Naegele untuk menghitung HPL Anda, yaitu:
- Jika HPHT Anda bulan Januari, Februari, Maret (sebelum tanggal 25), maka rumus yang Anda gunakan adalah tanggal + 7, bulan + 9, tahun tetap.
- Jika HPHT Anda bulan April hingga Desember (atau setelah tanggal 25), maka rumus yang Anda gunakan adalah tanggal + 7, bulan - 3, tahun + 1.
- Dengan rumus Naegele, HPL Anda adalah 22 Maret 2024. Caranya adalah tanggal (15 + 7), bulan (6 - 3), tahun (2023 + 1) = 22 Maret 2024.
2. Jika HPHT Anda adalah 20 Januari 2023, dan siklus haid Anda adalah 32 hari, maka kapan HPL Anda?
Jawaban:
Anda bisa menggunakan rumus Parikh untuk menghitung HPL Anda, yaitu:
- HPL = HPHT + 9 bulan + (lama siklus haid - 21 hari). Rumus HPL ini cocok untuk wanita yang memiliki siklus haid tidak teratur atau lebih dari 28 hari.
- Dengan rumus Parikh, HPL Anda adalah 28 Oktober 2023. Caranya adalah HPHT (20 Januari 2023) + 9 bulan = 20 Oktober 2023. Kemudian, tambahkan (32 - 21) hari = 11 hari. Jadi, HPL Anda adalah 20 Oktober 2023 + 11 hari = 28 Oktober 2023.
3. Jika HPHT Anda adalah 10 Mei 2023, dan Anda lupa kapan siklus haid Anda, maka bagaimana cara mengetahui HPL Anda?
Jawaban:
Anda bisa mengunjungi dokter kandungan untuk melakukan pemeriksaan USG (ultrasonografi) untuk mengetahui usia kehamilan dan HPL Anda. Dokter akan mengukur panjang janin dan menentukan usia kehamilan dan HPL berdasarkan hasil USG. Ini adalah cara yang lebih akurat daripada menggunakan rumus HPL lainnya, terutama jika Anda lupa kapan HPHT Anda atau memiliki riwayat kehamilan berisiko.