Brilio.net - Dalam dunia bisnis, kamu akan dikenalkan dengan rumus IRR. Apa itu rumus IRR? Rumus IRR atau Internal Rate of Return adalah salah satu metode yang digunakan dalam analisis investasi untuk menilai potensi keuntungan suatu proyek atau investasi.
Rumus IRR sendiri merupakan alat untuk menghitung tingkat pengembalian atau tingkat bunga yang membuat nilai sekarang dari arus kas bersih (Net Present Value/NPV) dari proyek tersebut sama dengan nol.
BACA JUGA :
Rumus GNP, pahami konsep, cara menghitung, dan contoh soal
Selain itu, rumus IRR adalah salah satu indikator yang penting dalam pengambilan keputusan investasi, karena membantu menentukan apakah proyek tersebut layak dilakukan atau tidak. Nah, dalam artikel berikut ini, kamu akan dijelaskan tentang rumus IRR dalam pengertian yang lebih gamblang lagi.
Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis(9/11), berikut ini rumus IRR, pengertian, fungsi, dan cara mudah menghitungnya.
Pengertian IRR
IRR atau Internal Rate of Return adalah tingkat pengembalian yang akan diperoleh dari suatu investasi atau proyek jika semua arus kas yang dikeluarkan dan diterima selama umur proyek dihitung dengan tingkat bunga tertentu. Dalam kata lain, IRR adalah tingkat bunga yang akan membuat nilai sekarang (present value) dari arus kas positif sama dengan nilai sekarang dari arus kas negatif dari investasi tersebut.
BACA JUGA :
Rumus ROE, pahami pengertian, indikator dan cara mudah menghitungnya
Dalam konteks investasi, IRR adalah suku bunga atau tingkat pengembalian yang harus dihasilkan oleh proyek agar proyek tersebut menghasilkan arus kas yang cukup besar untuk membenarkan investasi tersebut. Jika tingkat pengembalian aktual (IRR) lebih tinggi dari tingkat bunga yang diharapkan atau yang diterima dari investasi lain, maka investasi tersebut dianggap layak dilakukan.
foto: freepik.com
Fungsi IRR
1. Evaluasi Proyek Investasi
IRR digunakan untuk mengevaluasi proyek investasi dan menentukan apakah proyek tersebut layak atau tidak. Jika IRR proyek lebih tinggi dari tingkat bunga yang diharapkan, maka proyek tersebut layak untuk diinvestasikan.
2. Perbandingan Proyek
IRR memungkinkan perbandingan antara beberapa proyek investasi. Proyek dengan IRR tertinggi dianggap lebih menguntungkan.
3. Penentuan Keputusan Investasi
IRR membantu dalam pengambilan keputusan investasi, terutama ketika ada banyak opsi investasi yang tersedia.
4. Mengukur Kinerja Keuangan
IRR juga digunakan untuk mengukur kinerja keuangan suatu investasi. Semakin tinggi IRR, semakin baik investasi tersebut.
Contoh Perhitungan IRR
Misalnya, kamu memiliki proyek investasi dengan arus kas sebagai berikut:
- Tahun 0: -1.000 (investasi awal)
- Tahun 1: 400
- Tahun 2: 400
- Tahun 3: 400
- Tahun 4: 400
- Tahun 5: 400
Kamu ingin menghitung IRR proyek ini.
Dalam Excel, kamu bisa menggunakan rumus IRR sebagai berikut:
=IRR(B1:B6)
Hasilnya adalah sekitar 9.82%. Ini berarti IRR dari proyek investasi tersebut adalah sekitar 9.82%. Jika tingkat bunga yang diharapkan atau yang dapat diterima lebih tinggi dari 9.82%, maka proyek ini layak untuk diinvestasikan.
foto: freepik.com
Cara Mudah Menghitung IRR
Perhitungan IRR bisa rumit ketika melibatkan banyak arus kas yang berbeda selama umur proyek. Namun, ada beberapa cara yang lebih mudah untuk menghitung IRR dengan bantuan perangkat lunak seperti spreadsheet (Excel) atau kalkulator keuangan. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghitung IRR:
1. Identifikasi arus kas
Pertama, identifikasi semua arus kas yang terkait dengan proyek investasi. Ini mencakup investasi awal (outflow) dan penerimaan arus kas di masa depan (inflow).
2. Buat tabel arus kas
Buat tabel atau daftar arus kas, di mana setiap baris mencantumkan tahun atau periode dan jumlah arus kas yang terkait. Investasi awal (outflow) pada tahun 0 dicatat sebagai nilai negatif, sementara penerimaan arus kas di masa depan (inflow) dicatat sebagai nilai positif.
3. Gunakan fungsi keuangan
Jika kamu menggunakan perangkat lunak seperti Excel, kamu dapat menggunakan fungsi keuangan "IRR" untuk menghitung IRR. Fungsi ini memerlukan rentang arus kas sebagai argumen. Misalnya, jika arus kas berada di sel A1 hingga A5, kamu dapat menggunakan rumus "=IRR(A1:A5)".
4. Iterasi manual (opsional)
Jika kamu tidak menggunakan perangkat lunak dan ingin menghitung IRR secara manual, kamu dapat menggunakan iterasi (percobaan ulang) dengan mengestimasi tingkat bunga yang mungkin mendekati IRR. Kemudian, kamu menghitung NPV dengan tingkat bunga tersebut dan melihat apakah NPV mendekati nol. Jika tidak, kamu mencoba tingkat bunga yang berbeda hingga NPV mendekati nol.
5. Analisis hasil
Setelah menghitung IRR, bandingkan nilainya dengan tingkat bunga yang diharapkan atau tingkat bunga yang dapat diterima. Jika IRR lebih tinggi dari tingkat bunga tersebut, maka proyek dianggap layak dilakukan.
foto: freepik.com
Kesimpulan
Internal Rate of Return (IRR) adalah alat penting dalam analisis investasi yang membantu menilai potensi keuntungan suatu proyek atau investasi. IRR adalah tingkat bunga yang membuat nilai sekarang dari arus kas bersih dari proyek tersebut sama dengan nol.
Dengan pemahaman yang kuat tentang konsep rumus IRR, perhitungan yang tepat, dan penggunaan alat bantu seperti spreadsheet, kamu dapat menentukan apakah proyek investasi layak dilakukan atau tidak.