Contoh Perhitungan IRR
Misalnya, kamu memiliki proyek investasi dengan arus kas sebagai berikut:
- Tahun 0: -1.000 (investasi awal)
- Tahun 1: 400
- Tahun 2: 400
- Tahun 3: 400
- Tahun 4: 400
- Tahun 5: 400
Kamu ingin menghitung IRR proyek ini.
BACA JUGA :
Rumus GNP, pahami konsep, cara menghitung, dan contoh soal
Dalam Excel, kamu bisa menggunakan rumus IRR sebagai berikut:
=IRR(B1:B6)
Hasilnya adalah sekitar 9.82%. Ini berarti IRR dari proyek investasi tersebut adalah sekitar 9.82%. Jika tingkat bunga yang diharapkan atau yang dapat diterima lebih tinggi dari 9.82%, maka proyek ini layak untuk diinvestasikan.
BACA JUGA :
Rumus ROE, pahami pengertian, indikator dan cara mudah menghitungnya
foto: freepik.com
Cara Mudah Menghitung IRR
Perhitungan IRR bisa rumit ketika melibatkan banyak arus kas yang berbeda selama umur proyek. Namun, ada beberapa cara yang lebih mudah untuk menghitung IRR dengan bantuan perangkat lunak seperti spreadsheet (Excel) atau kalkulator keuangan. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghitung IRR:
1. Identifikasi arus kas
Pertama, identifikasi semua arus kas yang terkait dengan proyek investasi. Ini mencakup investasi awal (outflow) dan penerimaan arus kas di masa depan (inflow).
2. Buat tabel arus kas
Buat tabel atau daftar arus kas, di mana setiap baris mencantumkan tahun atau periode dan jumlah arus kas yang terkait. Investasi awal (outflow) pada tahun 0 dicatat sebagai nilai negatif, sementara penerimaan arus kas di masa depan (inflow) dicatat sebagai nilai positif.
3. Gunakan fungsi keuangan
Jika kamu menggunakan perangkat lunak seperti Excel, kamu dapat menggunakan fungsi keuangan "IRR" untuk menghitung IRR. Fungsi ini memerlukan rentang arus kas sebagai argumen. Misalnya, jika arus kas berada di sel A1 hingga A5, kamu dapat menggunakan rumus "=IRR(A1:A5)".
4. Iterasi manual (opsional)
Jika kamu tidak menggunakan perangkat lunak dan ingin menghitung IRR secara manual, kamu dapat menggunakan iterasi (percobaan ulang) dengan mengestimasi tingkat bunga yang mungkin mendekati IRR. Kemudian, kamu menghitung NPV dengan tingkat bunga tersebut dan melihat apakah NPV mendekati nol. Jika tidak, kamu mencoba tingkat bunga yang berbeda hingga NPV mendekati nol.
5. Analisis hasil
Setelah menghitung IRR, bandingkan nilainya dengan tingkat bunga yang diharapkan atau tingkat bunga yang dapat diterima. Jika IRR lebih tinggi dari tingkat bunga tersebut, maka proyek dianggap layak dilakukan.
foto: freepik.com
Kesimpulan
Internal Rate of Return (IRR) adalah alat penting dalam analisis investasi yang membantu menilai potensi keuntungan suatu proyek atau investasi. IRR adalah tingkat bunga yang membuat nilai sekarang dari arus kas bersih dari proyek tersebut sama dengan nol.
Dengan pemahaman yang kuat tentang konsep rumus IRR, perhitungan yang tepat, dan penggunaan alat bantu seperti spreadsheet, kamu dapat menentukan apakah proyek investasi layak dilakukan atau tidak.