Rumus kuat arus listrik.
foto: freepik.com
BACA JUGA :
Rumus dimensi momentum, lengkap dengan pengertian, contoh soal dan cara mengerjakannya
Rumus kuat arus listrik adalah rumus yang digunakan untuk menghitung banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit untuk tiap satuan waktu. Rumus kuat arus listrik dapat ditulis sebagai:
- I = Q/t
Keterangan:
BACA JUGA :
Rumus periode harmonik sederhana, beserta pengertian, sifat, dan contoh soal
- I adalah kuat arus listrik, dengan satuan Ampere (A)
- Q adalah muatan listrik, dengan satuan Coulomb (C)
- t adalah waktu, dengan satuan sekon (s)
Rumus ini berdasarkan pada definisi kuat arus listrik, yaitu banyaknya muatan listrik yang melewati suatu penampang penghantar listrik per satuan waktu. Rumus kuat arus listrik ini juga dapat diturunkan dari hukum konservasi muatan, yaitu jumlah muatan listrik yang masuk dan keluar dari suatu sistem harus sama.
Selain rumus kuat arus listrik di atas, ada juga rumus lain yang dapat digunakan untuk menghitung kuat arus listrik, yaitu:
- I = V/R
Keterangan:
- I adalah kuat arus listrik, dengan satuan Ampere (A)
- V adalah beda potensial atau tegangan listrik, dengan satuan Volt (V)
- R adalah hambatan listrik atau resistansi, dengan satuan Ohm ()
Rumus ini berdasarkan pada hukum Ohm, yaitu hubungan antara beda potensial, hambatan listrik, dan kuat arus listrik dalam suatu rangkaian listrik. Rumus ini menyatakan bahwa kuat arus listrik berbanding lurus dengan beda potensial dan berbanding terbalik dengan hambatan listrik.
Ilmuwan yang berjasa dalam penemuan listrik.
foto: freepik.com
Penemuan listrik adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi. Listrik adalah bentuk energi yang dapat menghasilkan cahaya, panas, gerak, dan sinyal. Penemuan listrik tidak terjadi secara sekaligus, tetapi melalui proses panjang yang melibatkan banyak ilmuwan dari berbagai negara. Berikut adalah beberapa ilmuwan yang berjasa dalam penemuan listrik:
- Thales dari Miletus (sekitar 600 SM): Ia adalah ilmuwan Yunani yang pertama kali menemukan fenomena listrik statis, yaitu adanya gaya tarik antara batu amber yang digosok dengan kain wol dengan benda-benda ringan di sekitarnya.
- William Gilbert (1544-1603): Ia adalah ilmuwan Inggris yang pertama kali menggunakan istilah electricus untuk menggambarkan fenomena listrik statis. Ia juga meneliti tentang gaya tarik dan tolak antara benda-benda bermuatan listrik.
- Charles du Fay (1698-1739): Ia adalah ilmuwan Prancis yang pertama kali membedakan dua jenis muatan listrik, yaitu positif dan negatif. Ia juga menemukan bahwa muatan sejenis akan saling tolak, sedangkan muatan berbeda akan saling tarik.
- Benjamin Franklin (1706-1790): Ia adalah ilmuwan Amerika yang terkenal dengan percobaannya menggunakan layang-layang dan kunci besi untuk menangkap petir. Ia membuktikan bahwa petir adalah bentuk listrik alam. Ia juga menemukan konsep arus listrik, kutub listrik, dan penangkal petir.
- Alessandro Volta (1745-1827): Ia adalah ilmuwan Italia yang menemukan baterai listrik, yaitu alat yang dapat menghasilkan listrik dari reaksi kimia. Ia juga menemukan konsep tegangan listrik, yang dinamakan sesuai dengan namanya.
- Michael Faraday (1791-1867): Ia adalah ilmuwan Inggris yang menemukan fenomena induksi elektromagnetik, yaitu adanya hubungan antara listrik dan magnet. Ia juga menemukan motor listrik, generator listrik, dan transformator listrik.
- James Clerk Maxwell (1831-1879): Ia adalah ilmuwan Skotlandia yang menyusun persamaan matematika yang menggabungkan hukum-hukum listrik dan magnet. Ia juga memprediksi adanya gelombang elektromagnetik, yang meliputi cahaya, radio, dan sinar X.
- Thomas Alva Edison (1847-1931): Ia adalah ilmuwan dan penemu Amerika yang terkenal dengan penemuan bola lampu listrik. Ia juga mengembangkan sistem distribusi listrik, meteran listrik, dan banyak penemuan lain yang berkaitan dengan listrik.