Brilio.net - Bagi investor pasti tidak asing lagi dengan istilah ROA. ROA atau Return On Asset merupakan rasio keuangan yang penting bagi investor untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan aset atau laba. Pasalnya, bagi investor informasi merupakan hal penting yang wajib dimiliki sebelum menginvestasikan uangnya ke sebuah perusahaan.
Secara umum ROA adalah salah satu rasio keuangan yang penting untuk dianalisis karena dapat memberikan gambaran tentang kesehatan dan profitabilitas perusahaan. ROA yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan dapat menghasilkan laba yang besar dengan modal yang relatif kecil. ROA yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan kurang efektif dalam memanfaatkan asetnya atau memiliki beban biaya yang tinggi
BACA JUGA :
Investor adalah orang yang menanam modal, ketahui tugas dan tujuannya
Nah, berikut penjelasan lengkap tentang ROA mulai dari pengertian, fungsi, dan contoh soalbeserta cara pengerjaannya yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (27/10).
Definisi ROA (return on asset).
foto: freepik.com
BACA JUGA :
Stakeholder adalah pemangku kepentingan, kenali perannya di perusahaan
Secara sederhana ROA atau Return On Assets adalah rasio profitabilitas, di mana dapat dimanfaatkan untuk menilai kemampuan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam memperoleh laba lewat aktiva. Dengan rumus ROA ini, investor dapat mempertimbangkan apa suatu perusahaan dapat memberikan keuntungan atau malah sebaliknya.
Selain itu, ROA menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menciptakan nilai tambah. Berikut adalah beberapa definisi ROA menurut para ahli:
1. Menurut Kasmir (2014), ROA adalah rasio yang dipakai untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memakai total aset yang dimiliki.
2. Menurut Tandelilin (2010), ROA adalah alat yang memiliki fungsi untuk menilai bagaimana kemampuan aset perusahaan untuk mendapatkan keuntungan.
3. Merujuk pendapat Fahmi (2014), ROA adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dibandingkan dengan total aset yang digunakan.
4. Sementara menurut Sawir (2005), ROA adalah rasio yang menggambarkan tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan oleh perusahaan pada asetnya.
5. Menurut Horne & Wachowicz (2005), ROA adalah rasio yang mengukur efektivitas penggunaan aset untuk menghasilkan laba bersih.
Fungsi ROA.
foto: freepik.com
ROA atau Return on Asset adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset yang dimilikinya. Fungsi ROA adalah:
- Menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menciptakan nilai tambah.
- Membandingkan kinerja antar perusahaan yang berbeda dalam industri yang sama.
- Menilai kualitas manajemen perusahaan dalam mengelola aset dan laba.
- Membantu investor dalam mengambil keputusan investasi yang tepat.
Contoh soal seputar rumus ROA dan cara pengerjaannya.
foto: freepik.com
Contoh Soal 1
Perusahaan ABC memiliki laba bersih tahunan sebesar Rp 150.000 dan total aset sebesar Rp 750.000. Hitung ROA perusahaan ABC.
Jawaban:
ROA = (Laba Bersih) / (Total Aset)
ROA = (Rp 150.000) / (Rp 750.000) = 0.2 atau 20%
Contoh Soal 2
Perusahaan XYZ memiliki laba bersih tahunan sebesar Rp 300.000 dan total aset sebesar Rp 2.500.000. Sementara itu, perusahaan ABC memiliki laba bersih tahunan sebesar Rp 200.000 dan total aset sebesar Rp 1.500.000. Bandingkan ROA kedua perusahaan.
Jawaban:
ROA untuk Perusahaan XYZ = (Rp 300.000) / (Rp 2.500.000) = 0.12 atau 12%
ROA untuk Perusahaan ABC = (Rp 200.000) / (Rp 1.500.000) = 0.1333 atau 13.33%
Dengan demikian, Perusahaan ABC memiliki ROA yang lebih tinggi daripada Perusahaan XYZ.
Contoh Soal 3
Perusahaan PQR memiliki laba bersih tahunan sebesar Rp 75.000 dan total aset sebesar Rp 1.250.000. Perusahaan STU memiliki laba bersih tahunan sebesar Rp 90.000 dan total aset sebesar Rp 2.000.000. Hitung ROA masing-masing perusahaan.
Jawaban:
ROA untuk Perusahaan PQR = (Rp 75.000) / (Rp 1.250.000) = 0.06 atau 6%
ROA untuk Perusahaan STU = (Rp 90.000) / (Rp 2.000.000) = 0.045 atau 4.5%
Dengan demikian, Perusahaan PQR memiliki ROA yang lebih tinggi daripada Perusahaan STU.
Contoh Soal 4
Perusahaan MNO memiliki laba bersih tahunan sebesar Rp 500.000 dan total aset sebesar Rp 10.000.000. Hitung ROA perusahaan MNO.
Jawaban:
ROA = (Rp 500.000) / (Rp 10.000.000) = 0.05 atau 5%
Contoh Soal 5
Perusahaan RST memiliki laba bersih tahunan sebesar Rp 400.000 dan total aset sebesar Rp 6.000.000. Perusahaan UVW memiliki laba bersih tahunan sebesar Rp 300.000 dan total aset sebesar Rp 4.000.000. Bandingkan ROA kedua perusahaan.
Jawaban:
ROA untuk Perusahaan RST = (Rp 400.000) / (Rp 6.000.000) = 0.0667 atau 6.67%
ROA untuk Perusahaan UVW = (Rp 300.000) / (Rp 4.000.000) = 0.075 atau 7.5%
Dengan demikian, Perusahaan UVW memiliki ROA yang lebih tinggi daripada Perusahaan RST.