Kapan waktu terbaik untuk melakukan pengukuran TBJ (Taksiran Berat Janin)?
BACA JUGA :
Rumus persamaan garis lurus, pengertian, contoh soal serta trik mudah mengerjakannya
Waktu terbaik untuk melakukan pengukuran TBJ adalah pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Hal ini karena pada trimester pertama, berat janin masih sangat kecil dan sulit diukur. Selain itu, pada trimester kedua dan ketiga, berat janin lebih berkorelasi dengan usia kehamilan, sehingga dapat memberikan informasi yang akurat.
Pengukuran TBJ dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus yang telah dijelaskan sebelumnya, atau dengan menggunakan USG (Ultrasonografi). USG adalah pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar janin dalam kandungan. USG dapat memberikan data usia gestasi, taksiran waktu persalinan, dan berat janin dengan lebih akurat.
Namun, pengukuran TBJ dengan USG biasanya hanya dilakukan sesuai jadwal rutin yang ditentukan oleh dokter. Dokter juga bisa meminta untuk melakukan USG di luar jadwal rutin jika diperlukan, misalnya jika ada kecurigaan berat janin tidak sesuai dengan usia kehamilan.
BACA JUGA :
Rumus limit tak hingga, lengkap dengan pengertian, fungsi dan cara mengerjakan contoh soalnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi berat janin.
Berat janin adalah salah satu indikator penting untuk mengetahui perkembangan janin dalam kandungan. Berat janin dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari ibu, janin, maupun lingkungan. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi berat janin:
1. Faktor ibu.
Kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap berat janin. Ibu hamil yang mengalami anemia, diabetes gestasional, penyakit ginjal, penyakit jantung, atau penyakit paru dapat menyebabkan berat janin rendah atau tinggi. Selain itu, status gizi ibu hamil juga memengaruhi berat janin.
Ibu hamil yang kurang gizi, berat badan pra-kehamilan rendah, atau kenaikan berat badan tidak adekuat dapat menyebabkan berat janin rendah. Sebaliknya, ibu hamil yang kelebihan gizi, berat badan pra-kehamilan tinggi, atau kenaikan berat badan berlebihan dapat menyebabkan berat janin tinggi.
Ukuran lingkar lengan atas (LILA) ibu hamil juga dapat mencerminkan status gizi ibu hamil dan berhubungan dengan berat janin. Usia ibu hamil juga dapat memengaruhi berat janin. Ibu hamil yang terlalu muda (35 tahun) cenderung memiliki berat janin rendah.
2. Faktor janin.
Jenis kelamin janin dapat mempengaruhi berat janin. Janin laki-laki cenderung memiliki berat lebih tinggi daripada janin perempuan. Penyakit infeksi atau genetik pada janin juga dapat menyebabkan berat janin rendah atau tinggi. Jumlah janin dalam kandungan juga berpengaruh. Kehamilan ganda atau triplet cenderung memiliki berat janin lebih rendah daripada kehamilan tunggal.
3. Faktor lingkungan.
Faktor lingkungan yang dapat memengaruhi berat janin antara lain adalah polusi udara, asap rokok, paparan radiasi, stres, dan faktor sosial-ekonomi. Faktor-faktor ini dapat mengganggu aliran darah dan nutrisi dari ibu ke janin, sehingga menyebabkan berat janin rendah.
Contoh soal rumus TBJ dan pembahasannya.
Soal 1
Seorang ibu hamil berusia 28 minggu memiliki TFU 28 cm dan LP 90 cm. Berapa TBJ janinnya menggunakan formula Dare?
Jawaban:
TBJ = TFU x LP
= 28 x 90
= 2520 gram atau 2,52 kg.
Soal 2
Seorang ibu hamil berusia 32 minggu memiliki TFU 30 cm dan posisi kepala janin sudah melewati tonjolan tulang ilium. Berapa TBJ janinnya menggunakan rumus Johnson Toshack?
Jawaban:
TBJ = (TFU - N) x 155.
Karena posisi kepala janin sudah melewati tonjolan tulang ilium, maka N = 12.
Jadi, TBJ = (30 - 12) x 155
= 18 x 155
= 2790 gram atau 2,79 kg.
Soal 3
Seorang ibu hamil berusia 24 minggu memiliki TFU 24 cm. Berapa TBJ janinnya menggunakan rumus McDonald?
Jawaban:
TBJ = (TFU x 1,2) + 0,5.
Jadi, TBJ = (24 x 1,2) + 0,5
= 28,9 + 0,5
= 29,4 gram atau 0,0294 kg.