Brilio.net - Perkembangan informasi dan teknologi menyebabkan peningkatan penggunaan terhadap internet. Internet tidak hanya digunakan untuk mengakses hiburan, tetapi berbagai aspek kehidupan masyarakat pun kini telah bergantung pada kecanggihan elektronik tersebut. Misalnya, dalam proses belajar, belanja, berjualan, bahkan pekerjaan pun bisa dilakukan melalui internet.
Nggak heran bila pengguna internet semakin meningkat seiring waktu. Selain mencari peruntungan hidup, internet juga dimanfaatkan untuk berbagi banyak hal. Misalnya berbagi pengetahuan, tips, keseharian, hingga berniaga pun bisa melalui media sosial (medsos).
BACA JUGA :
Kate Middleton nyatakan sembuh dari kanker, 7 gaya hidup sehat ini bantu proses penyembuhan kanker
Melansir dari penelitian Jurnal Wawasan Kesehatan oleh Yohana Hepilita berjudul Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial Dengan Gangguan Pola Tidur Pada Anak Usia 12 Sampai 14 Tahun Di Smp Negeri 1 Langke Rembong, menjelaskan rata-rata penggunaan media sosial orang Indonesia menurut Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia yakni sebanyak enam jam perhari dan 76,67% orang Indonesia mengakses internet 3 kali dalam 1 jam per hari.
Sementara itu, berdasarkan laporan perusahaan media asal Inggris, We Are Social dan Hootsuite bertajuk Digital 2021: The Latest Insights Into The State of Digital" yang menganalisis pola pemakaian media sosial di sejumlah negara, termasuk di Indonesia.
Hasil laporan tersebut menemukan bahwa populasi Indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif media sosial sebanyak 170 juta. Hal ini berarti penggunaan media sosial di Indonesia setara dengan 61,8% dari total populasi pada Januari 2021. Angka ini terus meningkat 10 juta atau sekitar 6,3% dibandingkan 2020.
BACA JUGA :
50 Contoh kalimat simple present tense, lengkap dengan penjelasannya
Pada laporan tersebut Indonesia tercatat sebagai daftar 10 besar negara yang kecanduan media sosial, di mana ada sebanyak 168,6 juta orang Indonesia menggunakan smartphone atau tablet untuk mengakses media sosial. Laporan ini menjadi gambaran bahwa orang Indonesia memang kerap menggunakan media sosial dalam kesehariannya.
Sebenarnya memakai media sosial untuk kebutuhan sehari-hari jadi hal wajar, namun jangan sampai kecanduan. Lantas bagaimana durasi ideal seseorang bermain media sosial? Yuk, simak penjelasan ilmiahnya, brilio.net sadur dari berbagai sumber pada Selasa (10/9).
Durasi ideal main medsos menurut penelitian.
foto: freepik.com
Menyadur dari studi yang dilakukan University of Pennsylvania pada 2018, waktu ideal menggunakan media sosial sebaiknya dibatasi hingga 30 menit per hari. Penelitian ini melibatkan 143 mahasiswa yang diminta mengurangi penggunaan media sosial (termasuk Facebook, Instagram, dan Snapchat) hingga 30 menit sehari selama tiga minggu.
Hasilnya menunjukkan bahwa partisipan yang mengurangi waktu bermain media sosial mengalami penurunan signifikan dalam gejala kecemasan, depresi, serta rasa kesepian. Menunjukkan bahwa batasan waktu yang wajar dapat berdampak positif pada kesehatan mental.
Sementara itu, pada riset dari Journal of Social and Clinical Psychology juga mendukung temuan tersebut. Ditemukan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan, lebih dari tiga jam per hari, berkaitan dengan peningkatan tingkat kecemasan dan stres. Rekomendasi yang muncul dari penelitian ini yakni agar pengguna mengurangi durasi penggunaan media sosial sekaligus memantau interaksi yang sifatnya negatif karena scroll medsos.
Lebih jauh, dampak negatif bermain HP terlalu lama ternyata mengganggu kesehatan mental. Berdasarkan riset dari American Psychological Association (APA) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa penggunaan media sosial lebih dari dua jam per hari dapat mulai memengaruhi kesehatan mental, terutama di kalangan remaja.
Para peneliti menemukan hubungan langsung antara waktu yang dihabiskan di media sosial dengan meningkatnya risiko depresi dan masalah harga diri. Terlalu banyak waktu di media sosial memungkinkan seseorang kerap membanding-bandingkan diri sendiri dengan kondisi sosialnya, sehingga dapat merusak pandangan diri yang pada akhirnya bisa menimbulkan perasaan tidak puas terhadap kehidupan sendiri.
Selain itu, Pew Research Center melaporkan bahwa anak-anak maupun remaja yang menghabiskan lebih dari dua jam sehari di media sosial cenderung memiliki pola tidur yang buruk, yang juga berkontribusi pada masalah kesehatan mental. Paparan terus-menerus terhadap layar, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu siklus tidur alami sekaligus menyebabkan masalah tidur berkepanjangan, seperti insomnia atau gangguan tidur lainnya.
Nah, oleh karena itu pentingnya mengatur waktu scroll di media sosial. Melansir anjuran dari Organisasi kesehatan dunia, seperti World Health Organization (WHO), memberikan rekomendasi untuk membatasi penggunaan perangkat elektronik, termasuk media sosial, terutama untuk anak-anak dan remaja.
WHO menyarankan bahwa waktu layar tidak boleh melebihi satu hingga dua jam per hari untuk anak-anak dan remaja, sementara orang dewasa disarankan untuk memantau waktu mereka di media sosial guna menjaga keseimbangan antara aktivitas online maupun offline.
Untuk orang dewasa, penggunaan media sosial sekitar 30 hingga 60 menit per hari masih dapat dianggap sehat dan seimbang. Menghabiskan lebih dari itu dapat mulai mengganggu aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan, interaksi sosial langsung, bahkan olahraga. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan antara waktu online maupun aktivitas lainnya sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Ada pun manfaat membatasi penggunaan sosial media, di antaranya membantu meningkatkan fokus, waktu jadi lebih banyak untuk aktivitas produktif, serta berkurangnya paparan terhadap konten negatif. Dengan membatasi waktu bermain media sosial, kamu bisa lebih selektif dalam memilih informasi yang dikonsumsi sekaligus lebih fokus pada kualitas interaksi sosial daripada kuantitas.
Studi dari Harvard University juga menunjukkan bahwa orang yang membatasi penggunaan media sosial melaporkan adanya peningkatan kebahagiaan, rasa kontrol diri yang lebih baik, hingga hubungan interpersonal yang lebih mendalam. Hal ini terjadi karena waktu yang biasanya dihabiskan di media sosial dialihkan ke kegiatan lain, seperti membaca, berolahraga, atau menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga dan teman.
Cara mengurangi penggunaan media sosial.
foto: freepik.com
1. Tetapkan batasan waktu harian.
Tentukan durasi maksimal penggunaan media sosial setiap hari, misalnya 30-60 menit, dan patuhi batasan tersebut.
2. Nonaktifkan notifikasi.
Matikan notifikasi dari aplikasi media sosial untuk mengurangi godaan membuka aplikasi secara terus-menerus.
3. Gunakan aplikasi pemantau waktu.
Manfaatkan aplikasi yang bisa melacak dan membatasi waktu penggunaan media sosial, seperti screen time di smartphone.
4. Alihkan perhatian pada aktivitas lain.
Isi waktu luang dengan aktivitas positif seperti membaca, berolahraga, atau mengembangkan hobi baru untuk mengurangi ketergantungan.
5. Tentukan waktu khusus untuk mengecek.
Tentukan jam tertentu, misalnya pagi atau malam hari, untuk membuka media sosial agar penggunaan lebih terstruktur.
6. Hapus aplikasi yang tidak perlu.
Kurangi jumlah aplikasi media sosial yang digunakan dan hapus yang jarang digunakan untuk meminimalkan waktu online.
7. Evaluasi konten yang diikuti.
Unfollow akun yang tidak memberikan nilai positif dan kurangi konsumsi konten yang memicu stres atau kecemasan.
8. Lakukan detoks digital berkala.
Cobalah berhenti menggunakan media sosial selama beberapa hari dalam seminggu atau sebulan untuk mengembalikan keseimbangan.