Brilio.net - Sistem kekerabatan merupakan bagian penting dalam struktur sosial masyarakat yang mengatur hubungan antarindividu berdasarkan pertalian darah atau perkawinan. Setiap kelompok masyarakat memiliki sistem kekerabatan yang berbeda-beda sesuai dengan adat dan budaya masing-masing. Untuk memahami lebih dalam tentang macam-macam sistem kekerabatan, berikut penjelasan lengkapnya.
Sistem Kekerabatan Patrilineal.
Sistem kekerabatan patrilineal merupakan sistem yang menarik garis keturunan dari pihak ayah atau laki-laki. Dalam sistem ini, anak-anak akan mengikuti garis keturunan ayah dan masuk ke dalam keluarga ayah. Sistem ini memberikan posisi dominan kepada laki-laki dalam keluarga.
BACA JUGA :
Memahami macam-macam piramida penduduk dan implikasinya
Contoh masyarakat yang menganut sistem patrilineal:
- Suku Batak di Sumatera Utara
- Suku Gayo di Aceh
- Suku Rejang di Bengkulu
- Suku Nias di Sumatera Utara
- Masyarakat tradisional China
Sistem Kekerabatan Matrilineal.
foto: Pixabay/Iqbal Nuril Anwar
BACA JUGA :
Memahami dua teori utama dalam pemberdayaan masyarakat
Berbeda dengan patrilineal, sistem kekerabatan matrilineal menarik garis keturunan dari pihak ibu atau perempuan. Dalam sistem ini, anak-anak akan mengikuti garis keturunan ibu dan menjadi bagian dari keluarga ibu. Perempuan memiliki kedudukan yang istimewa dalam sistem ini.
Contoh masyarakat dengan sistem matrilineal:
- Suku Minangkabau di Sumatera Barat
- Suku Kerala di India Selatan
- Suku Mosuo di China
- Suku Navajo di Amerika Serikat
- Suku Khasi di India
Sistem Kekerabatan Bilateral atau Parental.
Sistem kekerabatan bilateral atau parental merupakan sistem yang menarik garis keturunan dari kedua belah pihak, baik dari ayah maupun ibu. Sistem ini memberikan kedudukan yang seimbang antara pihak ayah dan ibu dalam keluarga.
Contoh masyarakat yang menganut sistem bilateral:
- Suku Jawa
- Suku Sunda
- Suku Bugis
- Suku Dayak
- Suku Melayu
Sistem Kekerabatan Ambilineal.
Sistem kekerabatan ambilineal adalah sistem yang memungkinkan seseorang memilih untuk mengikuti garis keturunan ayah atau ibu. Pilihan ini biasanya didasarkan pada berbagai pertimbangan, seperti warisan, status sosial, atau kesepakatan keluarga.
Contoh masyarakat dengan sistem ambilineal:
- Suku Melanau di Sarawak
- Masyarakat Hawaii
- Suku Yako di Nigeria
- Beberapa kelompok masyarakat di Polynesia
- Suku Mundugumor di Papua Nugini
Dampak Sistem Kekerabatan dalam Kehidupan Sosial.
foto: Pixabay/tientoanmaimai10
Sistem kekerabatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan sosial, termasuk:
1. Warisan dan Harta Pusaka
- Dalam sistem patrilineal, harta warisan jatuh ke tangan anak laki-laki
- Sistem matrilineal memberikan hak waris kepada anak perempuan
- Sistem bilateral membagi warisan secara merata
2. Perkawinan
- Mengatur dengan siapa seseorang boleh atau tidak boleh menikah
- Menentukan tempat tinggal pasangan setelah menikah
- Mempengaruhi bentuk upacara pernikahan
3. Tanggung Jawab Keluarga
- Mengatur pembagian peran dalam keluarga
- Menentukan siapa yang bertanggung jawab atas anak-anak
- Mengatur hubungan dengan kerabat jauh
Memahami macam-macam sistem kekerabatan sangat penting untuk mengetahui bagaimana suatu masyarakat mengatur hubungan antaranggotanya. Setiap sistem memiliki keunikan dan nilai-nilai yang telah diwariskan secara turun-temurun. Meski zaman terus berkembang, sistem kekerabatan tetap menjadi pedoman penting dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
Penting untuk menghormati dan melestarikan sistem kekerabatan yang ada sebagai bagian dari kekayaan budaya. Setiap sistem kekerabatan memiliki fungsi sosial yang membantu menjaga keharmonisan dan keteraturan dalam masyarakat.