1. Menurunkan fungsi otak.
foto: freepik.com
BACA JUGA :
Diduga sering pakai kipas angin mengarah ke wajah, wanita ini didiagnosis terkena bells palsy
Begadang atau kurang tidur secara teratur dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan tubuh, khususnya yang paling signifikan pada fungsi otak. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang lebih jelas mengenai penurunan fungsi otak yang disebabkan begadang:
- Gangguan pada proses belajar dan memori.
Tidur yang cukup diperlukan untuk konsolidasi memori, yaitu proses ketika informasi yang baru dipelajari dipindahkan dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Kurang tidur dapat mengganggu proses ini, mengakibatkan sulitnya mengingat informasi dan belajar hal baru.
BACA JUGA :
100 Health quotes penuh nasihat mendalam, menjaga kebugaran tubuh dan jiwa
- Penurunan kinerja kognitif.
Kurang tidur memengaruhi berbagai aspek kinerja kognitif, termasuk perhatian, konsentrasi, pemecahan masalah, dan kecepatan berpikir. Otak yang kekurangan tidur tidak dapat berfungsi secara optimal, sehingga seseorang mungkin merasa lebih lamban dalam memproses informasi dan membuat keputusan.
- Gangguan pada fungsi eksekutif.
Fungsi eksekutif otak yang meliputi kemampuan untuk merencanakan, mengatur, dan mengeksekusi tindakan, dapat terganggu jika kurang tidur. Seseorang mungkin mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas kompleks dan menjaga fokus pada suatu aktivitas.
- Penurunan kemampuan kreatif.
Tidur yang cukup penting untuk kreativitas. Ketika seseorang kurang tidur, kemampuan otak untuk berpikir secara fleksibel dan menghasilkan ide-ide baru dapat terbatas. Hal ini dapat menghambat kemampuan seseorang untuk menemukan solusi yang inovatif terhadap masalah.
- Gangguan mood dan emosi.
Kurang tidur dapat menyebabkan perubahan mood yang signifikan, seperti iritabilitas, kecemasan, dan depresi. Hal ini disebabkan oleh gangguan pada regulasi emosi yang terkait dengan kurang tidur, yaitu ketika otak menjadi lebih rentan terhadap respons negatif terhadap situasi sehari-hari.
- Peningkatan risiko kecelakaan.
Kurang tidur meningkatkan risiko kecelakaan karena mengurangi kewaspadaan dan reaksi cepat. Seseorang yang kurang tidur mungkin mengalami penurunan kinerja motorik dan koordinasi, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan saat mengemudi atau melakukan aktivitas berbahaya lainnya.
- Dampak jangka panjang.
Begadang secara teratur dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan otak. Penelitian telah menunjukkan bahwa kurang tidur kronis dapat meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer dan parkinson, serta gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.
Dengan demikian, penting untuk diingat bahwa tidur yang cukup adalah bagian penting dari menjaga kesehatan otak dan kesejahteraan secara keseluruhan. Melakukan kebiasaan tidur yang sehat, seperti menjaga jadwal tidur yang teratur dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dapat membantu mengurangi risiko dampak negatif begadang pada fungsi otak.
2. Meningkatkan berat badan.
foto: freepik.com
Begadang atau kurang tidur dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada berat badan dan berkontribusi pada risiko obesitas. Hal itu disebabkan karena aktivitas tubuh di malam hari yang cenderung merangsang perasaan lapar, sehingga mengonsumsi makanan dan minuman secara berlebih. Berikut adalah penjelasan secara detail mengenai dampak negatif begadang dalam meningkatkan berat badan atau obesitas:
- Perubahan hormonal.
Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormonal dalam tubuh, termasuk hormon yang mengatur nafsu makan. Kurang tidur meningkatkan produksi hormon yang merangsang nafsu makan dan justru menurunkan produksi hormon yang memberi sinyal kenyang. Akibatnya, seseorang yang kurang tidur cenderung merasa lapar lebih sering dan mengonsumsi lebih banyak kalori.
- Peningkatan konsumsi kalori.
Orang yang kurang tidur cenderung memiliki keinginan yang lebih besar untuk makan makanan kaya akan lemak dan karbohidrat sederhana, seperti camilan ringan, makanan cepat saji atau makanan manis. Selain itu, orang yang kurang tidur mungkin cenderung mengonsumsi lebih banyak porsi makanan atau makan lebih sering, yang berkontribusi pada peningkatan asupan kalori secara keseluruhan.
- Penurunan metabolisme basal.
Metabolisme basal adalah jumlah energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga fungsi dasar seperti pernapasan, detak jantung, dan suhu tubuh dalam keadaan istirahat. Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan metabolisme basal, yang berarti tubuh membakar kalori lebih sedikit bahkan saat istirahat. Hal ini dapat menyebabkan penimbunan lemak tubuh.
- Perubahan pola makan yang tidak sehat.
Kurang tidur sering kali terkait dengan perubahan pola makan yang tidak sehat, seperti meningkatnya konsumsi makanan cepat saji, camilan tinggi gula dan lemak, serta minuman bersoda. Pola makan yang tidak sehat ini dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori dan berkontribusi pada peningkatan berat badan.
- Kurangnya aktivitas fisik.
Orang yang kurang tidur cenderung merasa lelah dan kurang bertenaga untuk bergerak atau berolahraga. Kurangnya aktivitas fisik ini dapat mengurangi pembakaran kalori dan menyebabkan penumpukan lemak tubuh.
- Respon tubuh terhadap stres.
Kurang tidur dapat meningkatkan tingkat stres dalam tubuh, yang dapat memicu perilaku makan berlebihan atau konsumsi makanan tidak sehat sebagai cara untuk mengatasi stres. Konsumsi makanan yang tidak sehat sebagai respons terhadap stres dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
- Gangguan pada ritme sirkadian.
Kurang tidur dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang mengatur siklus tidur dan bangun serta fungsi metabolik. Gangguan pada ritme sirkadian dapat memengaruhi respons tubuh terhadap makanan, menyebabkan peningkatan risiko obesitas dan penyakit terkait.
Dengan demikian, menjaga pola tidur yang sehat dan cukup adalah langkah penting dalam menjaga berat badan yang sehat dan mencegah risiko obesitas. Ini melibatkan menjaga jadwal tidur yang teratur, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dan menghindari kebiasaan begadang atau kurang tidur secara teratur.
3. Membuat ingatan berkurang.
foto: freepik.com
Begadang atau kurang tidur secara teratur dapat memiliki dampak yang signifikan pada fungsi ingatan seseorang. Penurunan tersebut ditandai dengan sering lupa akan hal-hal penting. Berikut adalah penjelasan secara detail mengenai dampak negatif begadang dalam membuat ingatan berkurang:
- Gangguan pada konsolidasi memori.
Saat tidur, otak memproses dan mengkonsolidasi informasi yang telah dipelajari sepanjang hari menjadi memori jangka panjang. Kurang tidur dapat mengganggu proses ini, sehingga membuat seseorang sulit mengingat informasi baru yang dipelajari.
- Gangguan pada konsolidasi memori spesifik.
Selama tidur, otak mengkonsolidasi memori secara spesifik, memisahkan informasi yang penting dari yang tidak penting. Kurang tidur dapat mengganggu proses ini, menyebabkan informasi yang penting menjadi kabur atau sulit diakses saat dibutuhkan.
- Penurunan kemampuan konsentrasi.
Kurang tidur dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk fokus dan berkonsentrasi, yang dapat mengganggu proses encoding (pengkodean) informasi ke dalam memori jangka pendek. Karena kurangnya fokus, informasi tersebut mungkin tidak tersimpan dengan baik dalam memori jangka pendek dan sulit untuk dipindahkan ke memori jangka panjang.
- Gangguan pada fungsi hippocampus.
Hippocampus adalah bagian otak yang terlibat dalam proses pembentukan dan penyimpanan memori. Kurang tidur dapat mengganggu fungsi hippocampus yang dapat memengaruhi kemampuan otak untuk memproses dan menyimpan informasi baru dengan efisien.
- Gangguan pada proses rekonsolidasi memori.
Selain konsolidasi memori baru, tidur juga penting untuk proses rekonsolidasi memori yang telah tersimpan sebelumnya. Kurang tidur dapat mengganggu proses ini, menyebabkan memori yang sudah ada menjadi kurang stabil dan rentan terhadap penghapusan atau penyimpangan.
- Penurunan kemampuan pemulihan memori.
Selama tidur, otak juga memulihkan dan mereorganisasi informasi yang telah disimpan, memperbaiki dan memperkuat jalur-jalur saraf yang terlibat dalam proses ingatan. Kurang tidur mengganggu proses pemulihan ini, sehingga membuat ingatan menjadi kurang efisien dan rentan terhadap gangguan.
- Gangguan pada kinerja kognitif umum.
Kurang tidur dapat mengganggu kinerja kognitif secara umum, termasuk kemampuan ingatan. Seseorang yang kurang tidur mungkin mengalami kesulitan dalam mengakses informasi yang telah dipelajari sebelumnya atau mengingat detail-detail penting.
Dengan demikian, menjaga pola tidur yang sehat dan cukup adalah kunci untuk menjaga fungsi ingatan yang optimal. Ini melibatkan menciptakan rutinitas tidur yang konsisten, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dan menghindari kebiasaan begadang atau kurang tidur secara teratur.