Membantu UMKM mengelola sosial media
Kegiatan ini juga untuk menjembatani antara para influencer dengan UMKM. Sebab selama ini, banyak UMKM yang gagap digital dalam memasarkan produknya melalui sosial media.
BACA JUGA :
Hadiri nikah sang kakak, 7 beda gaya Aliyyah Kohl dan Jessica Jane
Kita mempertemukan UMKM yang butuh dikelola sosial medianya. Karena selama ini UMKM gagap teknologi. Apalagi sekarang ini saat transisi dari Instagram ke tiktok yang tadi cuma foto-foto upload ke Instagram, sekarang mereka harus edit video jadi pusingan kan. Makanya kita bantu untuk itu, lanjut Edho.
Selain memberikan eduaksi mengenai teknis dan kreativitas mengelola sosial media, pelatihan ini juga bertujuan nuntuk membuat para kreator konten atau influencer agar tidak star syndrome.
BACA JUGA :
11 Riasan wanita ini mirip wajah artis, Luna Maya hingga Johnny Depp
Maklum, selama ini banyak dari mereka yang begitu mendapatkan popularitas ternyata kurang mampu mengelolanya. Karena itu dalam pelatihan ini juga diberikan pemahaman mengenai cara menglola perilaku.
Soalnya pengalaman saya ada masanya para kreator konten ini mengalami star syndrome. Kalau sudah begitu mereka bisa hancur karena dirinya sendiri atau mereka viral dan dibenci sama orang akhirnya jadi kontroversi, pungkas Edho.
Tak heran dalam pelatihan ini para peserta akan diajarkan untuk terus mengasah kreativitasnya. Setelah itu dengan bantuan para Creator Mentor dari Social Bread, para siswa diajarkan mengenai praktik membuat konten yang menarik di media sosial. Kemudian untuk membekali kemampuan praktis, siswa diajak untuk melakukan praktik langsung tentang semua keterampilan dan pengetahuan yang telah dipelajari di kelas Angkatan Pertama Creator Academy Social Bread ini.
Saya mengajarkan teman teman cara bikin video termasuk untuk editing skills-nya. Kita juga akan ajarkan bagaimana melihat apa yang banyak diminati di TikTok. Mereka Sukanya seperti apa? ungkap Joanne, salah satu mentor sekaligus influencer TikTok yang kini sudah memiliki lebih dari 200 ribu followers kepada Brilio.net.
Nah setelah melakukan praktik menjadi kreator konten, para siswa juga didorong melakukan kolaborasi sesama peserta untuk menciptakan sebuah kreasi konten yang lebih menarik dibandingkan dengan konten awal yang diciptakan perorangan.