Brilio.net - Pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto dikabarkan mulai mempertimbangkan secara serius potensi penggunaan susu ikan sebagai alternatif pengganti susu sapi dalam program makan bergizi dan susu gratis. Program ini rencananya akan dimulai pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Penggunaan susu ikan ini bisa menjadi solusi alternatif untuk mengatasi kekurangan produk susu sapi yang akan menyasar 82,9 juta orang meliputi anak sekolah hingga ibu hamil. Tujuan utama Prabowo Subianto membuat program makan gratis untuk menurunkan angka stunting RI yang cukup tinggi.
BACA JUGA :
Cara masak ikan ini bikin vitamin dan omega-3 turun 70 persen, begini trik agar nutrisi tetap terjaga
Stunting adalah gangguan pertumbuhan akibat asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama. Masalah stunting memang bisa diatasi salah satunya dengan peningkatan konsumsi ikan. Lantas seperti apa sih fakta yang perlu kamu ketahui tentang susu ikan ini?
Berikut ulasan lengkapnya seperti dihimpun brilio.net dari berbabagi sumber, Selasa (10/9).
1. Bahan dasar susu ikan.
BACA JUGA :
Kuku terlihat kuning? Bisa jadi kamu kekurangan nutrisi dari 9 makanan ini
Seperti namanya, susu ini dibuat dari ikan. Ikan dipilih karena Indonesia memiliki sumber daya ikan yang sangat melimpah. Oleh karena itu, ikan dianggap sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan susu dalam program makan siang gratis bagi anak-anak sekolah dan ibu hamil. Dengan teknologi modern, ikan segar nantinya diubah menjadi bubuk asam amino melalui proses hidrolisat protein ikan. Nah untuk diketahui produk susu ikan rupanya sudah diproduksi sejak 2023. Indramayu, Provinsi Jawa Barat adalah adalah kabupaten pertama di Indonesia yang memproduksi susu ikan.
2. Kandungan gizi dalam susu ikan.
Susu ikan kaya akan protein, omega-3, vitamin D, dan mineral penting lainnya. Nutrisi ini bermanfaat untuk kesehatan jantung, otak, dan tulang, menjadikannya sumber gizi yang baik, terutama bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan.
3. Kandungan mineral tidak lengkap.
Susu ikan mungkin kurang mengandung beberapa mineral penting seperti kalsium, fosfor, magnesium, dan kalium jika dibandingkan dengan susu sapi. Ini dapat mengurangi manfaat nutrisinya dalam aspek tertentu.
4. Kelemahan dari segi rasa.
Meskipun teknologi pengolahan dapat mengurangi rasa dan aroma amis, beberapa orang masih dapat merasakan nuansa ikan dalam susu tersebut. Rasa amis ini dapat membuatnya kurang disukai oleh sebagian orang, terutama jika mereka tidak terbiasa dengan cita rasa ikan atau lebih menyukai rasa susu sapi yang lebih netral.
5. Alternatif untuk orang yang intoleransi laktosa.
Bagi mereka yang memiliki intoleransi laktosa, susu ikan bisa menjadi alternatif yang aman dan sehat. Susu ikan tidak mengandung laktosa sama sekali, sehingga bisa dikonsumsi tanpa menimbulkan masalah pencernaan. Namun, susu ikan masih jarang digunakan dalam pola konsumsi harian, dan belum terbukti secara luas bisa menggantikan susu sapi sebagai sumber gizi utama.
6. Dapat dikonsumsi semua kalangan.
Keunggulan lain dari produk susu ikan ini adalah dapat dikonsumsi oleh semua jenis umur sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan gizi keluarga. Untuk diketahui produk susu ikan ini merupakan program hilirisasi yang diluncurkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia sejak 2023.
7. Kurangnya penelitian jangka panjang.
Karena relatif baru, masih terbatas penelitian jangka panjang tentang dampak kesehatan dari konsumsi susu ikan secara rutin. Ini membuatnya kurang dipahami dibandingkan dengan susu sapi yang telah lama dikenal.