Brilio.net - Sebelum ada program khusus untuk komika, persebaran komika hanya berputar pada komedian yang sudah jauh lebih dulu aktif sebagai artis ibukota. Namun, sejak munculnya program Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) di sebuah stasiun televisi swasta, keberadaan komika di Indonesia semakin banyak. Hampir tiap kota punya lingkaran yang menampung orang yang berbakat melawak dan membentuk komunitasnya masing-masing.
Para komika tersebut berhasil meniti kariernya masing-masing. Ada yang lahir dari program SUCI tersebut hingga dari jalur mandiri. Tidak hanya itu, beberapa di antara komika tersebut adalah seorang penulis buku.
BACA JUGA :
5 Buku fiksi dengan tokoh utama kucing, cocok buat dibaca cat lover
Beberapa buku komika ini ada yang memang membahas dunia komedi yang menjadi jalan hidupnya. Namun, ada pula buku komika ini malah bercerita tentang kuliner atau dunia masakan.
Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (13/8), berikut sembilan komika punya karya buku yang menarik untuk diikuti dan dibaca.
1. Raditya Dika.
BACA JUGA :
7 Buku sains populer terlaris Juli 2021 versi Gramedia
foto: goodreads.com
Sebelum menjadi komika dan juri di Stand Up Komedi Indonesia, Raditya Dika merupakan seorang penulis produktif. Sudah ada belasan buku yang pernah lahir dari tangan kreatifnya.
Buku pertama yang ia tulis adalah yang berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (2005). Buku ini merupakan kisah Radit saat masih berkuliah di Adelaide, Australia dengan format buku diary.
Buku-bukunya selalu dikenal dengan nama binatang dan ia dianggap membawa hal baru dalam bukunya. Selama menjadi penulis, Radit proaktif memasarkan bukunya sendiri.
2. Ernest Prakasa.
foto: goodreads.com
Ernest Prakasa merupakan jebolan SUCI I dan dikenal sebagai sutradara. Selain itu, Ernest pernah menerbitkan novel Ngenest (2013) yang pernah diadaptasi menjadi film pada 2015 hingga Setengah Jalan (2017).
Sepanjang kariernya sampai saat ini, Ernest mempunyai 7 buku yang sudah berhasil ditulisnya. Ernest lebih fokus di dunia film yang sedang digandrunginya dan ia berhasil membidani beberapa film yang sukses laris di pasaran.
3. Pandji Pragiwaksono.
foto: goodreads.com
Pandji Pragiwaksono merupakan komika yang dikenal melalui film-film yang pernah diperankannya dan beberapa kali menjadi pembawa acara di televisi. Namun, Pandji ternyata sukses menulis buku yang menjadi buah pikirannya. Buku-bukunya yang pernah terbit seperti Nasional.Is.Me, Berani Mengubah, Juru Bicara, Persisten, hingga terakhir ada Pecahkan.
4. Soleh Solihun.
foto: goodreads.com
Soleh Solihun sebelumnya dikenal sebagai wartawan di berbagai media massa mainstream dan bekerja di Rolling Stone Indonesia. Soleh dikenal sebagai komika berawal dari permintaan Global Radio Jakarta yang memintanya untuk melakukan stand-up di acara off-air mereka.
Soleh berhasil tampil selama 20 menit dan video tersebut menjadi mula dari permintaan Stand Up Comedy Show di sebuah stasiun televisi swasta memintanya tampil di tayangan perdana mereka. Selain mahir melawak, Soleh juga pernah menulis buku. Buku Soleh yang pernah terbit antara lain seperti Generasi Biru, Celoteh Soleh, dan Mau Jadi Apa.
5. Bene Dion.
foto: goodreads.com
Bene Dion merupakan jebolan SUCI 3 yang berhasil tampil dengan logat Bataknya yang kental. Bene dikenal melalui beberapa perannya dalam film layar lebar dan beberapa web series yang diperankannya.
Selain itu, ia pernah menjadi penulis skenario beberapa episode miniseri XL 2econd Chance karya Ernest Prakasa. Setahun selepas dari program SUCI 3 pada 2013, Bene menerbitkan buku pertamanya yang berjudul Ngeri-Ngeri Sedap (2014).
6. Dzawin Nur Ikram.
foto: goodreads.com
Dzawin Nur Ikram merupakan juara 3 SUCI 4 yang saat ini aktif membuat vlog di akun YouTubenya. Dzawin dikenal dengan lawakan khas santrinya yang berdasarkan latar belakangnya sebagai alumnus pesantren.
Selain aktif nge-vlog dan menjadi peran dalam beberapa film, Dzawin ternyata pernah menulis buku. Dzawin pernah menerbitkan buku Santri Jahil Iyah pada 2017.
7. Arya Novrianus.
foto: goodreads.com
Arya Novrianus dikenal aktif di komunitas Stand Up Indo Bekasi sejak 2011 akhir. Pada 2017, Arya menjadi salah satu finalis SUCI 7. Arya berhasil menuliskan dua buku yang berjudul Keluarga Cemarya (2014) dan TetAnus (2015).
Keluarga Cemarya mengisahkan kehidupan keluarga yang unik dan serba konyol. Sementara TetAnus merupakan cerita komedi dengan gaya diari dan menjadi salah satu bukunya yang cukup laris.
8. Wira Setianagara.
foto: goodreads.com
Wira Setianagara dikenal pertama kali saat menjadi salah satu kontestan SUCI 5 dan masuk dalam 16 finalis yang lolos ke tahap selanjutnya. Wira merupakan alumnus dari jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto, telah bergabung di Stand Up Indo Purwokerto sejak 2013.
Selain itu, Wira juga dikenal sebagai penulis yang sudah berhasil menelurkan 2 karya buku. Dua buku tersebut berjudul Distilasi Alkena (2016) dan Disforia Inersia (2018).
9. Fico Fachriza.
foto: goodreads.com
Fico Fachriza atau lebih akrab dipanggil Fico ini merupakan alumni SMA Negeri 5 Depok yang mengawali kariernya di SUCI 3 pada 2013. Fico berhasil menyabet juara kedua dalam acara tersebut.
Selain jago melawak, Fico juga jago menulis buku. Namun, buku Fico bukan buku komedi, melainkan buku yang berkaitan dengan dunia kuliner. Hal ini terbukti terbitnya Martabak Asam Manis pada 2014 dan Puncak Nasi Tumpeng pada 2018.