1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
27 September 2024 03:20

Tiga macam peristiwa epistasis dalam genetika: Penjelasan dan contoh

Epistasis adalah fenomena dalam genetika di mana satu gen memengaruhi atau menutupi efek dari gen lain yang tidak berhubungan. Annisa Endriyati Utami

Brilio.net - Epistasis adalah fenomena dalam genetika di mana satu gen memengaruhi atau menutupi efek dari gen lain yang tidak berhubungan. Peristiwa ini berperan penting dalam mempengaruhi variasi genetik dan pola pewarisan sifat. Ada beberapa macam peristiwa epistasis yang terjadi, dan setiap jenis memberikan dampak berbeda terhadap fenotip (penampilan fisik) suatu organisme. Dalam artikel ini, tiga macam peristiwa epistasis akan dijelaskan secara rinci, lengkap dengan contoh-contoh agar lebih mudah dipahami.

1. Epistasis dominan

Epistasis dominan adalah salah satu macam peristiwa epistasis yang terjadi ketika alel dominan dari satu gen menutupi atau memblokir ekspresi alel lain di gen yang berbeda. Dalam kasus ini, selama alel dominan dari gen epistasis (gen yang menutupi) ada, fenotipnya akan selalu terlihat, terlepas dari alel yang ada pada gen lain.

BACA JUGA :
Jelaskan macam-macam kromosom berdasarkan letak sentromernya: Panduan lengkap


Sebagai contoh, pada tumbuhan, gen A mungkin mengontrol produksi pigmen warna bunga, sementara gen B mempengaruhi distribusi pigmen tersebut. Jika alel dominan dari gen A (A) ada, maka warna bunga akan selalu tampak, meskipun gen B memiliki alel resesif (b). Dalam situasi ini, gen A bersifat epistatik terhadap gen B, sehingga pengaruh gen B tidak terlihat.

Epistasis dominan ini dapat ditemukan pada berbagai organisme, baik hewan maupun tumbuhan, dan berperan penting dalam mempengaruhi keragaman fenotip yang dihasilkan dari interaksi genetik. Dalam macam peristiwa epistasis, epistasis dominan menunjukkan bagaimana alel dominan bisa sepenuhnya menutupi ekspresi gen lainnya.

Macam peristiwa epistasis juga relevan dalam menjelaskan bagaimana interaksi genetik ini terjadi, serta memberikan gambaran tentang pola pewarisan yang lebih kompleks dibandingkan dengan hukum Mendel yang mendasar.

BACA JUGA :
Macam-macam bahan makanan fungsional yang bermanfaat untuk kesehatan

2. Epistasis resesif

Peristiwa epistasis resesif adalah salah satu macam peristiwa epistasis di mana alel resesif dari satu gen menutupi ekspresi alel lain pada gen berbeda. Untuk terjadi epistasis resesif, individu harus memiliki dua alel resesif pada gen epistasis agar ekspresi gen lain bisa ditutupi atau diabaikan.

Contoh klasik dari epistasis resesif adalah pada warna bulu tikus. Pada tikus, gen A mengontrol warna hitam atau coklat, sedangkan gen C menentukan apakah pigmen warna akan dihasilkan atau tidak. Jika tikus memiliki alel resesif dari gen C (cc), tikus tersebut akan menjadi albino, meskipun gen A menentukan apakah warna bulunya hitam atau coklat. Dalam hal ini, alel resesif dari gen C bersifat epistatik terhadap gen A, karena gen C menutupi ekspresi warna yang ditentukan oleh gen A.

Epistasis resesif menunjukkan bagaimana gen dengan dua alel resesif dapat sepenuhnya menghalangi efek gen lain. Fenomena ini sangat umum ditemukan dalam banyak sifat genetik yang dipengaruhi oleh lebih dari satu gen. Dengan memahami macam peristiwa epistasis ini, variasi genetik pada organisme bisa lebih dipahami, terutama pada organisme yang memiliki lebih dari dua alel untuk sifat tertentu.

Macam peristiwa epistasis terus menjadi topik penting dalam genetika karena memperlihatkan bagaimana pola interaksi antara gen resesif dan dominan memengaruhi ekspresi fenotip yang diamati.

3. Epistasis ganda (Duplicate recessive epistasis)

Epistasis ganda atau duplicate recessive epistasis adalah salah satu macam peristiwa epistasis di mana dua gen yang berbeda bekerja bersama-sama untuk menghasilkan fenotip tertentu. Jika salah satu dari gen tersebut memiliki dua alel resesif, efeknya akan menutupi ekspresi gen lainnya, bahkan jika gen tersebut memiliki alel dominan. Fenotip tertentu hanya akan muncul ketika kedua gen memiliki setidaknya satu alel dominan.

Salah satu contoh epistasis ganda ditemukan pada bunga sweet pea (kacang manis). Dua gen yang terlibat dalam produksi warna bunga, yaitu gen C dan gen P. Jika tanaman memiliki alel resesif dari gen C (cc) atau gen P (pp), bunga tidak akan memiliki warna dan akan berwarna putih. Namun, untuk menghasilkan warna, tanaman harus memiliki alel dominan dari kedua gen (C_P_). Dalam kasus ini, gen resesif dari salah satu gen dapat menutupi efek gen lainnya, sehingga fenotip dominan (berwarna) hanya muncul ketika kedua gen memiliki setidaknya satu alel dominan.

Epistasis ganda menggambarkan hubungan yang lebih kompleks antara dua gen yang bekerja bersama untuk menentukan fenotip. Hal ini memperlihatkan pentingnya memahami bagaimana interaksi antar-gen dapat menghasilkan berbagai macam fenotip yang berbeda dalam populasi.

Macam peristiwa epistasis juga dapat diterapkan pada epistasis ganda, yang menunjukkan bahwa beberapa gen yang bekerja bersama bisa menciptakan pola ekspresi gen yang sangat bervariasi.

Tiga macam peristiwa epistasis yang dijelaskan di atas - epistasis dominan, epistasis resesif, dan epistasis ganda - menunjukkan bagaimana interaksi genetik yang kompleks dapat memengaruhi fenotip organisme. Dalam epistasis dominan, alel dominan pada satu gen menutupi efek gen lain, sedangkan dalam epistasis resesif, dua alel resesif pada satu gen menutupi ekspresi gen lain. Sementara itu, epistasis ganda memperlihatkan bagaimana dua gen bekerja bersama-sama untuk mempengaruhi hasil akhir.

Pemahaman tentang macam peristiwa epistasis sangat penting dalam bidang genetika karena memberikan wawasan mendalam tentang cara kerja gen dalam menentukan sifat-sifat fisik yang diwariskan oleh suatu organisme. Fenomena epistasis memperluas pemahaman tentang pola pewarisan genetik yang lebih kompleks daripada yang dijelaskan oleh hukum Mendel yang sederhana.

Dengan demikian, kajian lebih lanjut mengenai macam peristiwa epistasis akan terus menjadi topik penting dalam penelitian genetika, memberikan penjelasan yang lebih baik mengenai variasi dan keragaman genetik dalam populasi organisme di seluruh dunia.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags