Brilio.net - "The Name of the Rose" adalah sebuah novel yang ditulis oleh Umberto Eco, seorang penulis dan ahli semiotika asal Italia. Diterbitkan pertama kali pada tahun 1980, buku ini telah menjadi salah satu karya sastra yang paling dihormati dan diakui secara internasional.
Menggabungkan elemen misteri, sejarah, dan filsafat, novel ini menawarkan pengalaman membaca yang mendalam dan memikat.
BACA JUGA :
10 Panduan penting untuk kehidupan dari ulasan buku The 48 Laws of Power oleh Robert Greene
Sinopsis Buku The Name of the Rose
Berlatar belakang di sebuah biara Benediktin di Italia utara pada abad ke-14, "The Name of the Rose" mengikuti kisah William dari Baskerville, seorang biarawan cerdas dan mantan inkuisitor, yang tiba di biara tersebut bersama muridnya, Adso dari Melk. Mereka datang untuk menghadiri pertemuan penting antara ordo-ordo gereja, tetapi segera terlibat dalam penyelidikan serangkaian kematian misterius yang terjadi di biara.
William, dengan kecerdasan dan logikanya yang tajam, berusaha memecahkan teka-teki di balik kematian-kematian tersebut. Sementara itu, Adso, yang juga berperan sebagai narator, belajar banyak dari gurunya tentang kehidupan, iman, dan pengetahuan. Penyelidikan mereka membawa mereka ke dalam labirin perpustakaan biara yang penuh rahasia, di mana mereka menemukan bahwa setiap kematian tampaknya terkait dengan sebuah buku terlarang.
Mengapa Buku The Name of the Rose Layak Dibaca
"The Name of the Rose" bukan hanya sebuah novel detektif yang menegangkan, tetapi juga sebuah eksplorasi mendalam tentang kekuasaan, pengetahuan, dan iman. Umberto Eco dengan brilian menggabungkan fakta sejarah dengan fiksi, menciptakan dunia yang kaya akan detail dan nuansa. Pembaca diajak untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan filosofis yang mendalam, seperti hubungan antara kebenaran dan kekuasaan, serta peran pengetahuan dalam masyarakat.
BACA JUGA :
Ulasan buku Matinya Kepakaran oleh Tom Nichols, turunnya penghargaan atas keahlian
Selain itu, karakter-karakter dalam novel ini digambarkan dengan sangat mendalam dan kompleks. William dari Baskerville, dengan kecerdasannya yang tajam dan pendekatan rasionalnya, menjadi tokoh yang sangat menarik dan menginspirasi. Adso, sebagai murid yang penuh rasa ingin tahu, memberikan perspektif yang segar dan manusiawi terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi.
Gaya penulisan Eco yang kaya dan deskriptif juga menambah daya tarik novel ini. Meskipun beberapa bagian mungkin terasa menantang karena kedalaman filosofisnya, pembaca yang tekun akan menemukan bahwa setiap halaman menawarkan wawasan baru dan pemahaman yang lebih dalam tentang tema-tema yang diangkat.
Secara keseluruhan, "The Name of the Rose" adalah sebuah karya sastra yang tidak hanya menghibur tetapi juga memperkaya pemahaman pembaca tentang sejarah dan filsafat. Novel ini layak dibaca oleh siapa saja yang mencari cerita yang menantang pikiran dan menggugah imajinasi. Dengan alur cerita yang memikat dan tema yang mendalam, buku ini tetap relevan dan menarik bagi pembaca modern.