false
  1. Home
  2. »
  3. Ragam
25 Oktober 2024 16:44

Ulasan buku The God of Small Things oleh Arundhati Roy, kritik sosial dalam keindahan bahasa

Roy menunjukkan bahwa meskipun cinta bisa menjadi sumber penderitaan, ia juga merupakan kekuatan dalam hidup manusia. Annisa Endriyati Utami

Brilio.net - "The God of Small Things" adalah sebuah novel yang memukau dan menggugah karya Arundhati Roy, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1997. Buku ini tidak hanya memenangkan Booker Prize pada tahun yang sama, tetapi juga telah mendapatkan tempat istimewa di hati para pembaca di seluruh dunia.

Dengan latar belakang yang kaya dan narasi yang memikat, novel ini menawarkan lebih dari sekadar cerita; ia menyajikan pengalaman yang mendalam dan reflektif tentang kehidupan, cinta, dan kehilangan.

BACA JUGA :
Curhat wanita dapat uang bulanan dari suami bule Rp 100 juta, tapi bisa diusir jika lakukan hal ini


Arundhati Roy, seorang penulis dan aktivis asal India, dikenal karena gaya penulisannya yang puitis dan penuh perasaan. "The God of Small Things" adalah debut novelnya yang langsung mendapatkan pengakuan internasional. Buku ini berlatar di desa kecil di Kerala, India, dan mengisahkan kehidupan keluarga Ipe yang penuh dengan intrik dan tragedi. Melalui lensa masa kecil, Roy mengeksplorasi tema-tema besar seperti cinta terlarang, ketidakadilan sosial, dan dampak dari keputusan-keputusan kecil yang tampaknya sepele.

Sinopsis Buku The God of Small Things

Cerita berpusat pada sepasang saudara kembar, Estha dan Rahel, yang terpisah oleh peristiwa tragis di masa kecil mereka. Narasi bergerak maju mundur dalam waktu, mengungkapkan lapisan-lapisan kompleks dari hubungan keluarga mereka. Ibu mereka, Ammu, adalah sosok yang berani namun terjebak dalam norma-norma sosial yang mengekang. Ketika Ammu jatuh cinta dengan Velutha, seorang pria dari kasta yang lebih rendah, hubungan ini memicu serangkaian peristiwa yang mengubah hidup mereka selamanya.

Roy dengan cermat menggambarkan bagaimana peristiwa kecil dapat memiliki konsekuensi besar, dan bagaimana cinta, dalam segala bentuknya, dapat menjadi sumber kebahagiaan sekaligus penderitaan. Melalui deskripsi yang detail dan karakter yang mendalam, pembaca diajak untuk merasakan setiap emosi yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam cerita.

BACA JUGA :
Sepele tapi bikin kesal, curhat tukang fotokopi sebut anak zaman sekarang punya kelemahan ini

Mengapa Buku The God of Small Things Layak Dibaca

"The God of Small Things" layak dibaca karena kemampuannya untuk menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia dengan cara yang sangat personal dan universal. Roy menulis dengan kepekaan yang luar biasa terhadap detail, membuat setiap halaman terasa hidup dan penuh makna. Gaya bahasanya yang puitis dan metaforis menambah kedalaman pada cerita, menjadikannya lebih dari sekadar narasi linear.

Selain itu, buku ini menawarkan pandangan yang tajam tentang isu-isu sosial dan politik di India, seperti sistem kasta dan patriarki, yang masih relevan hingga saat ini. Melalui kisah keluarga Ipe, Roy mengajak pembaca untuk merenungkan dampak dari ketidakadilan dan prasangka yang sering kali tersembunyi dalam masyarakat.

Buku ini juga menantang pembaca untuk memikirkan kembali konsep cinta dan kehilangan. Dengan menggambarkan bagaimana cinta dapat melampaui batasan-batasan sosial dan waktu, Roy menunjukkan bahwa meskipun cinta bisa menjadi sumber penderitaan, ia juga merupakan kekuatan yang paling kuat dan transformatif dalam hidup manusia.

Secara keseluruhan, "The God of Small Things" adalah sebuah karya sastra yang tidak hanya menghibur tetapi juga menginspirasi dan memprovokasi pemikiran. Ini adalah buku yang akan meninggalkan kesan mendalam dan bertahan lama setelah halaman terakhir ditutup. Bagi siapa pun yang mencari bacaan yang kaya akan emosi dan wawasan, novel ini adalah pilihan yang sempurna.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags