Brilio.net - Ustaz Maulana baru-baru ini mencuri perhatian publik dengan keputusannya untuk menjalankan puasa Nabi Idris setelah kehilangan istrinya. Diketahui Ustaz Maulana telah ditinggalkan istrinya, Nur Aliyah yang meninggal dunia pada 2019 lalu. Belum mau mencari pasangan baru, Ustaz Maulana memilih untuk mengurus anak-anaknya.
Hampir 6 tahun setelah kepergian sang istri, ustaz asal Makassar tersebut berpegang teguh pada pendirian untuk tetap melajang dan fokus dakwah sekaligus mengurus anak-anaknya. Meski begitu, ia mengakui bahwa sebagai manusia pasti ada hawa nafsu yang melekat.
BACA JUGA :
Kenali manfaat puasa Ayyamul Bidh, niat, tata cara, dan jadwal 2024
Salah satu cara yang diterapkan Ustaz Maulana dalam membentengi diri dari hawa nafsu tersebut dengan menjalankan ibadah puasa Nabi Idris. Lantas apa itu puasa Nabi Idris yang kerap dijalani Ustaz Maulana setiap hari ini? Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (19/9).
Kenali apa itu puasa Nabi Idris
foto: freepik.com
BACA JUGA :
10 Macam-macam puasa sunnah dan waktu pelaksanaannya, panduan lengkap dengan waktu pelaksanaannya
Nggak cuma puasa Nabi Daud yang dijalani Senin dan Kamis, ada pula puasa sunnah yang bisa dijalani yakni puasa Nabi Idris. Puasa ini merujuk pada tradisi ibadah yang dilakukan oleh Nabi Idris. Dikisahkan bahwa Nabi Idris adalah seorang yang sangat tekun dalam beribadah, menjalankan puasa sepanjang tahun kecuali pada hari-hari tertentu yang diharamkan.
Layaknya puasa pada umumnya, puasa ini bisa dilakukan siapa saja yakni menahan diri dari makan, minum, sekaligus menghindari diri dari hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari fajar hingga matahari terbenam. Pada dasarnya, puasa Nabi Idris bisa dilakukan setiap harinya.
Kebanyakan orang yang menjalani puasa ini untuk menemukan ketenangan batin serta lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, puasa Nabi Idris juga dilakukan sebagai bentuk penghormatan serta keteladanan atas kesalehan Nabi Idris yang dikenal sebagai sosok yang sabar serta tekun menjalani ibadah.
Bagi kamu yang hendak melaksanakan puasa Nabi Idris, berikut bacaan niatnya:
"Nawaitu shauma ghodin sunnatan lillahi taala."
Artinya: Saya niat berpuasa sunnah esok hari karena Allah Taala.
Keutamaan puasa Nabi Idris
foto: freepik.com
1. Mendekatkan diri kepada allah.
Puasa Nabi Idris memiliki keutamaan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Dalam tradisi Islam, puasa adalah bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dan dianggap sebagai cara yang efektif untuk meningkatkan ketakwaan maupun kedekatan dengan Allah.
Puasa ini dilakukan dengan penuh keikhlasan, yang dapat membantu seseorang memperbaiki kualitas spiritualnya. Menurut al-Majmu' Syarh al-Muhazzab, puasa secara umum mendekatkan hamba kepada Allah sekaligus menghapuskan dosa-dosa kecil. Dengan melaksanakan puasa Nabi Idris, kamu dapat memperdalam rasa kesadaran maupun ketaqwaannya kepada Allah.
2. Mendapat pahala dan ampunan.
Puasa Nabi Idris juga diyakini memberikan pahala dan ampunan dari Allah. Dalam banyak hadis maupun ajaran ulama, puasa yang dilakukan dengan niat yang benar sekaligus kesungguhan hati dapat menghapuskan dosa maupun memberikan pahala yang besar.
Menurut Tafsir al-Jalalayn, amal ibadah seperti puasa yang dilakukan dalam rangka meningkatkan spiritualitas sekaligus mendekatkan diri kepada Allah akan mendapatkan pahala yang setimpal. Pahala ini diberikan sebagai bentuk pengakuan serta penghargaan terhadap usaha seseorang dalam menjalankan perintah Allah.
3. Mengajarkan kesabaran dan keteguhan hati.
Keutamaan lainnya dari puasa Nabi Idris yakni kemampuannya dalam mengajarkan kesabaran serta keteguhan hati. Melakukan puasa ini memerlukan kontrol diri maupun disiplin yang tinggi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kapasitas seseorang untuk bersabar dalam menghadapi berbagai ujian hidup.
Buku Fiqh al-Sunnah menyatakan bahwa puasa sebagai ibadah sangat efektif dalam melatih kesabaran serta ketahanan mental. Dengan menjalankan puasa Nabi Idris, seseorang dapat memperoleh pelajaran berharga mengenai kesabaran, yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
4. Meningkatkan rasa syukur.
Puasa Nabi Idris juga berfungsi untuk meningkatkan rasa syukur sekaligus kepedulian pada sekitar. Ketika berpuasa, ia sering kali merasakan penderitaan maupun kekurangan yang dialami oleh mereka yang kurang beruntung.
Hal ini mendorong seseorang untuk lebih bersyukur atas nikmat yang dimiliki dan lebih peduli terhadap kebutuhan orang lain. Dalam Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW mengajarkan bahwa puasa dapat meningkatkan rasa empati maupun kepedulian sosial. Dengan demikian, puasa Nabi Idris dapat memperkuat rasa syukur serta empati terhadap sesama.
5. Introspeksi diri.
Puasa Nabi Idris memberikan kesempatan bagi seseorang untuk introspeksi diri. Selama menjalankan puasa, seseorang memiliki waktu untuk merenung dan mengevaluasi diri, sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan secara umum maupun batinnya.
Tafsir Ibn Kathir menekankan pentingnya refleksi diri dalam proses ibadah, karena hal ini memungkinkan individu untuk memperbaiki diri lalu lebih memahami tujuan hidupnya. Puasa ini menjadi momen yang berharga untuk melakukan evaluasi diri serta meningkatkan hubungan dengan Allah.