Brilio.net - Peristiwa diduga penganiayaan bocah 2 tahun berinisial K di sebuah daycare viral di dunia maya. Kejadian tersebut terjadi di Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melalui Komisioner KPAI Aris Adi Leksono mengatakan, kasus penganiayaan yang menimpa balita di Depok menunjukkan bahwa ancaman kekerasan kepada anak dapat terjadi di mana saja dan oleh siapa saja.
"Diperlukan kewaspadaan (orang tua) dalam memberikan rasa aman kepada anak," ucap Aris yang dikutip brilio.net dari Liputan6, Kamis (1/8).
BACA JUGA :
Sosok Meita Irianty, influencer parenting yang terseret kasus penganiayan anak ternyata bos skincare
Aris juga menyatakan walaupun menitipkan anak di tempat daycare karena kesibukan, orang tua harus tetap waspada akan tindakan seperti ini.
"Jika orang tua, karena kesibukan, harus menitipkan kewajiban dan tanggung jawab pengasuhannya pada orang atau penyedia layanan lain, maka tetap harus waspada," imbuhnya.
Menurut Aris, tidak masalah orang tua menitipkan anak kepada penyedia layanan tertentu. Namun, para orang tua harus tetap memastikan layanan penitipan anak yang ditangani oleh tenaga profesional.
BACA JUGA :
Pemilik daycare yang aniaya balita 2 tahun kini ditangkap polisi dan jadi tersangka
"(Orang tua) memastikan penyedia layanan pengasuhan yang benar-benar bertanggung jawab, berpengalaman, ditangani tenaga profesional yang paham dan menerapkan prinsip-prinsip dasar perlindungan anak," tutupnya.
Dari kejadian tersebut, banyak warganet yang mempertanyakan bagaimana tips memilih tempat penitipan anak yang aman supaya insiden tersebut tidak terulang kembali. Hal ini sekaligus untuk meningkatkan kewaspadaan sebagai orang tua. Berikut ini tips memilih daycare yang aman untuk anak yang bisa diikuti, seperti brilio.net kumpulkan dari berbagai sumber, Kamis (1/8).
Tips memilih daycare yang aman untuk anak.
Memilih daycare yang aman untuk anak adalah keputusan penting yang membutuhkan perhatian terhadap beberapa faktor utama. Berikut ini adalah beberapa tips memilih daycare yang aman untuk anak sebagai berikut:
1. Periksa lisensi dan sertifikasi.
foto: freepik.com
Melansir dari safewise.com, orang tua harus memastikan bahwa daycare yang dipilih memiliki lisensi yang sesuai dengan standar negara bagian atau nasional. Lisensi ini biasanya menunjukkan bahwa fasilitas tersebut telah memenuhi persyaratan minimum yang ditetapkan oleh pemerintah, termasuk standar keselamatan dan kebersihan. Memiliki lisensi juga menandakan bahwa daycare tersebut telah melalui proses inspeksi dan verifikasi untuk memastikan bahwa lingkungan dan layanan yang diberikan sesuai dengan standar yang diharapkan.
Selain memastikan adanya lisensi, penting juga untuk mengecek sertifikasi tambahan yang mungkin dimiliki oleh staf atau fasilitas daycare. Sertifikasi ini bisa mencakup pelatihan dalam pertolongan pertama, penanganan darurat, dan pendidikan anak usia dini. Sertifikasi tambahan ini menunjukkan komitmen daycare terhadap standar profesionalisme dan keselamatan yang lebih tinggi, memberikan rasa aman tambahan bagi orang tua bahwa anak mereka berada dalam perawatan yang baik dan aman.
2. Rasio anak dan pengasuh.
foto: freepik.com
Ketika memilih daycare, penting untuk memperhatikan rasio antara jumlah anak dan pengasuh. Rasio ini memainkan peran krusial dalam menentukan kualitas pengawasan dan perhatian yang dapat diberikan kepada setiap anak. Umumnya, rasio yang lebih rendah, seperti satu pengasuh untuk tiga hingga lima anak, dianggap ideal karena memungkinkan pengasuh memberikan perhatian yang lebih personal dan efektif. Dengan rasio ini, pengasuh dapat lebih mudah mengawasi setiap anak, mengidentifikasi kebutuhan individual mereka, dan merespons dengan cepat jika ada situasi darurat atau kebutuhan mendesak.
Selain itu, rasio yang lebih rendah juga membantu menciptakan lingkungan yang lebih tenang dan teratur. Anak-anak bisa mendapatkan interaksi yang lebih bermakna dengan pengasuh, yang penting untuk perkembangan sosial dan emosional mereka. Pengawasan yang ketat ini tidak hanya memastikan keselamatan anak-anak tetapi juga memberikan kesempatan bagi pengasuh untuk lebih mengenal kepribadian dan perkembangan masing-masing anak. Dengan begitu, pengasuh bisa memberikan dukungan yang lebih sesuai dan efektif dalam pembelajaran dan kegiatan sehari-hari.
3. Interaksi staf dengan anak.
foto: freepik.com
Observasi bagaimana staf berinteraksi dengan anak-anak. Pengasuh yang baik akan berinteraksi dengan lembut, penuh perhatian, dan sesuai dengan usia anak. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anak merasa aman dan nyaman.
4. Kebijakan operasional dan disiplin.
foto: freepik.com
Tinjau kebijakan daycare terkait operasional harian dan disiplin. Pastikan kebijakan tersebut sesuai dengan nilai dan harapan kamu sebagai orang tua. Ini termasuk prosedur penanganan alergi, rencana darurat, dan bagaimana mereka menangani perilaku anak.
5. Fasilitas dan lingkungan.
foto: freepik.com
Tinjau fasilitas fisik, termasuk kebersihan, keamanan, dan ketersediaan area bermain yang sesuai dengan usia anak. Perhatikan juga apakah ada ruang terpisah untuk bayi dan anak yang lebih besar untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit.
6. Reputasi dan rekomendasi.
foto: freepik.com
Melansir dari thetoddlerlife.com, menyarankan untuk mendengarkan ulasan dari orang tua lain atau minta rekomendasi dari teman, keluarga, atau bahkan dokter anak. Testimoni dan ulasan dari sumber terpercaya dapat memberikan gambaran tentang kualitas layanan dan kepuasan pelanggan lainnya.
7. Komunikasi dan keterlibatan orang tua.
foto: freepik.com
Pilih daycare yang memiliki komunikasi terbuka dengan orang tua dan mendorong keterlibatan. Beberapa daycare menyediakan akses kamera pengawas yang dapat dilihat oleh orang tua untuk memantau anak mereka selama di daycare.
8. Kesiapan anak.
foto: freepik.com
Terakhir, jangan lupa untuk mempersiapkan anak untuk transisi ke daycare dengan praktik pemisahan yang bertahap. Selain itu, persiapkan juga kebutuhan sehari-hari anak seperti makanan dan pakaian.