1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
15 Juli 2024 22:45

Wanita ini terkena herpes usai coba produk tester make up, kenali herpes, penyebab, & cara mengatasi

Wanita ini mengaku tertular penyakit herpes usai mencoba tester lipstik. Sri Jumiyarti Risno
HL: freepik.com

Brilio.net - Viral di media sosial, seorang wanita asal Malaysia curhat perihal pengalaman saat berusia 20 tahunan yang tertular herpes. Tak bisa dipungkiri ketika datang ke toko kosmetik biasanya kamu akan mencoba berbagai produk tester yang disediakan.

Mulai dari pilihan warna hingga harga pun dicek asalkan sesuai keinginan. Namun sebaiknya perlu berhati-hati, pasalnya dapat berdampak buruk pada kesehatan. Seperti yang dialami TikTokers tersebut yang mengalami penyakit herpes usai memakai produk tester makeup di toko kosmetik.

BACA JUGA :
7 Kebiasaan yang wajib dihindari penderita GERD, pahami risiko, penyebab, dan gejalanya


Pada unggahan video TikTok @kakaktehaa wanita bernama Lalah Fatihah Ramli mengaku tertular penyakit herpes usai mencoba tester lipstik atau peralatan makeup saat berbelanja kosmetik. Kala itu, ia tidak tahu sembarangan mencoba makeup testes bisa bisa menyebabkan penyakit.

Awal mula herpes timbul di sekitar mulut dengan ditandai bintik-bintik merah kecil yang kemudian menjadi ruam. Bintik merah tersebut berair lalu mengeluarkan nanah. Usai diperiksa ternyata wanita tersebut terkena herpes oral.

"Saat itu usia saya 20 tahun, saya mencoba (tester) karena tidak tahu kalau lipstick atau peralatan makeup bisa menyebabkan penyakit. Awal mulanya di sekitar mulut ada bintik-bintik merah kecil dan menjadi ruam. Bintik merah itu berair dan mengeluarkan nanah. Kalau tidak salah saya alami itu sekitar dua hingga tiga minggu," ungkap Fatihah dikutip brilio.net dari @kakaktehaa

BACA JUGA :
Kerap dianggap gejala sakit jantung, telapak tangan berkeringat bisa jadi isyarat 8 penyakit ini

Hal ini berarti kemungkinan besar, wanita tersebut tertular penyakit herpes diakibatkan ia berbagi barang dengan orang yang sudah terkena herpes. Dia mengaku di tahun pertama ia merasa tidak nyaman karena gejala herpes sering muncul berulang seperti ruam dan bintik-bintik merah.

"Karena sering mengalami ruam, kulit bibir saya menjadi semakin tipis dan menjadi sangat sensitif. Tidak bisa kering maupun pakai lipstick. Kalau pakai lipstik, bibir akan terus mengelupas dan berdarah," lanjutnya.

"Sebelum ini saya mengatakan bibir saya ini sering kering saja, kalau dulu kan malu untuk bercerita soal ini. Orang akan berpandangan negatif ke kita. Tapi kalau sekarang orang lebih terbuka karena orang-orang sudah tahu bahaya menggunakan produk tester," paparnya

Penyakit ini cukup mengganggu kesehariannya pasalnya bibirnya sering berdarah sehingga banyak ditanya oleh teman-temannya yang membuatnya. Syukurnya, kini telah sembuh dan herpes tidak muncul lagi. Sang wanita lajang tersebut mengakui bahwa bibirnya pun masih memiliki bekas luka akibat pernah mengalami herpes tersebut.

Terlepas dari itu, Fatihah memberikan informasi agar setiap orang lebih aware pada kebersihan diri supaya tidak sembarangan mencoba produk tester yang beredar di pasaran. Atau bahkan tidak menggunakan barang milik orang lain.

Penyakit herpes merupakan infeksi maupun kondisi yang diakibatkan oleh virus herpes simplex virus (HSV). Penyakit akibat virus ini ternyata memiliki komplikasi jika tidak ditangani lebih lanjut, seperti radang jantung, kanker mulut, radang paru-paru, meningitis, hepatitis, dan berbagai masalah lainnya.

Berikut ulasan lengkap tentang apa itu herpes, penyebab, dan cara mengatasinya, disadur brilio.net dari berbagai sumber, Senin (15/7)

Lantas apa itu herpes?

foto: freepik.com

Herpes adalah penyakit yang ditandai dengan munculnya lepuhan berwarna kemerahan berisi cairan pada kulit, bibir, maupun mulut. Gejala terkena herpes biasanya muncul dalam jangka waktu 3-7 hari setelah terpapar virus. Adapun gejalanya seperti:

- Infeksi primer:

Bintil berwarna putih yang berisi air atau vesikel, yang kemudian berubah menjadi nanah berwarna hijau. Gejala lainnya seperti demam, lemas, mual, muntah, dan pembesaran kelenjar.

- Fase laten:

Virus tetap dalam tubuh seseorang tanpa gejala, tetapi dapat menyebabkan serangan ulang pada masa depan.

Jika kamu mengalami penyakit ini makan lepuhan merah berisi cairan itu terasa panas hingga gatal tidak tertahankan. Oleh karena itu, perlu penanganan secepatnya.

Penyakit ini juga dikenal dalam jenis infeksi menular seksual (IMS). Nggak heran jika kebanyakan orang dewasa lebih berisiko terkena penyakit ini. Apalagi yang kerap melakukan kegiatan seksual secara bebas.

Sementara, orang yang berisiko alami penyakit herpes, seperti:

1. Menderita penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh, misalnya kanker maupun HIV AIDS.

2. Sering bergonta-ganti pasangan seksual

3. Pernah terkena cacar air.

4. Berusia di atas 50 tahun

5. Kontak fisik dengan penderita herpes kulit.

6. Tidak sengaja memakai barang orang yang terinfeksi virus herpes, seperti yang dialami wanita yang viral di media sosial itu.

Penyebab herpes.

foto: freepik.com

Umumnya penyakit herpes disebabkan oleh beberapa jenis virus, yakni:

1. Herpes simplex (HSV) tipe 1 yakni jenis virus yang menyebabkan herpes oral, yaitu munculnya luka serta lentingan di wajah dan sekitar mulut.

2. Herpes simplex (HSV) tipe 2 merupakan penyebab genital, penyakit ini muncul luka serta lentingan di sekitar kelamin dan dubur.

3. Varicella zoster, ialah sebuah virus yang menyebabkan herpes zoster atau cacar api. Herpes ini dapat dialami orang yang punya riwayat terkena cacar air.

4. Epstein-Barr virus (EBV), merupakan virus yang menyerang limfosit T yang bisa mengakibatkan daya tahan tubuh lemah bahkan memicu gangguan kelenjar.

5. Cytomegalovirus (CMV) atau HHV 5 adalah virus yang hanya menimbulkan gejala ringan namun bisa membaik dengan sendirinya

6. Herpesvirus 6 (HHV 6), berbeda dari virus lainnya. Virus ini belum lama ditemukan dalam sel darah. Kemunculannya ditandai dengan demam dan ruam kulit pada bayi.

7. Herpesvirus 7 (HHV 7), virus ini tidak jauh berbeda dengan HHV 6. Bahkan ciri-cirinya serupa.

8. Herpesvirus 8 (HHV 8), virus ini belum lama terdeteksi dalam Kaposi Sarkoma. Yakni jenis kanker langka yang ditemukan pada pasien dengan riwayat AIDS.

Cara mengatasi herpes.

foto: freepik.com

Jika telah terdiagnosa alami penyakit herpes, kamu perlu lakukan beberapa langkah untuk mengatasinya, meliputi:

1. Pakai obat antivirus.

Salah satu langkah yang bisa ditempuh untuk mengatasi herp yakni gunakan obat antivirus seperti asiklovir, valasiklovir, dan famsiklovir. Umumnya dokter akan meresepkan obat tersebut untuk mengobati atau memperlambat penyebaran virus herpes.

2. Gunakan pereda nyeri.

Ketika luka muncul tentu si penderita merasa rasa sakit sekaligus tidak nyaman. Tak jarang pula mengganggu keseharian. Oleh karena itu, biasanya dokter akan memberikan obat pereda nyeri.

3. Gunakan krim atau salep.

Mengoles salep yang mengandung zat antiviral juga membantu mengurangi gejala serta mempercepat proses penyembuhan infeksi herpes.

4. Kompres dengan air hangat.

Jangan lupa kompres luka dengan air hangat supaya mengurangi nyeri, mengurangi pembengkakan, sekaligus mempercepat penyembuhan. Celupkan kain bersih dalam air hangat. Usap sekitar luka herpes kemudian ganti kompres setiap beberapa menit sekali.

Gunakan kain sendiri agar tidak menularkan ke orang lain.

5. Jangan lupa jaga kebersihan dan imun tubuh.

Bersihkan luka herpes dengan air hangat dan sabun supaya mencegah infeksi sekunder. Jangan pula menggaruk atau memecah luka infeksi supaya tidak menyebar ke area lainnya.

Selain itu, kamu perlu menjaga daya tahan tubuh dengan konsumsi makanan bergizi, tidur yang cukup, sebisa mungkin olahraga ringan, serta hindari stres. Harapannya supaya membantu meningkatkan daya tahan tubuh.



SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags