Brilio.net - Nama Pandji Pragiwaksono tentu saja sangat familiar di telinga masyarakat. Pasalnya ia merupakan artis yang serba bisa, mulai dari menjadi komika, aktor, presenter, hingga penulis buku.
Meski lebih dikenal sebagai komika, ia telah membintangi belasan film, beberapa diantaranya adalah Rudy Habibie, Ayat-ayat Cinta 2, dan Insya Allah Sah. Selain film, karyanya yang dibukukan pun terbilang banyak, misalnya Nasional Is Me dan Indiepreneur.
BACA JUGA :
Potret rumah 7 juara Stand Up Comedy Indonesia, milik Babe minimalis
Namun, siapa sangka apabila kemampuan Pandji yang serba bisa ini tak didapatkannya dengan mudah. Ia mencapai kesuksesan setelah melalui lika-liku kehidupan dan dihadapkan pada berbagai kesempatan yang berbeda.
Nah, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Rabu (9/6), inilah cerita Pandji Pragiwaksono saat merintis karier.
1. Pada Daniel Mananta, Pandji bercerita bahwa pada masa kecilnya, ia kerap dibully, serta dihadapkan pada lingkungan keluarga yang toxic dan finansialnya berantakan. Meskipun demikian, Pandji tetap memiliki mimpi untuk sukses sebagai komentator atau presenter National Basketball Association (NBA).
BACA JUGA :
Potret 9 komika Indonesia kembaran baju dengan pasangan, kompak abis
foto: Youtube/DanielManantaNetwork
2. "Gue pengin jadi Ary Sudarsono, kerja pake jas, rambut klimis, kerja di ruang AC, dan dibayar untuk ngomongin basket," ungkapnya pada Daniel Mananta.
foto: Youtube/DanielManantaNetwork
3. Untuk mewujudkan mimpinya, Pandji berpikir bahwa salah satu jalan yang bisa ditempuh adalah menjadi seorang penyiar radio karena setiap hari ia mendengarkan siaran radio yang dianggapnya menarik.
foto: Youtube/DanielManantaNetwork
4. Pria kelahiran 18 Juni 1979 ini mengaku perjalanan kariernya untuk menjadi presenter basket tidaklah mudah karena ia harus mencoba berbagai job seperti penyiar radio dan presenter tv.
foto: Youtube/DanielManantaNetwork
5. Setelah berhasil menjadi presenter NBA, Pandji tak hanya tinggal diam. Ia berusaha mencari kesempatan lain karena belum cukup menjadi dirinya yang seutuhnya.
foto: Instagram/@Pandji.pragiwaksono
6. Salah satu upaya yang dilakukan Pandji untuk encari kesempatan adalah menonton video bajakan stand up comedy. "Stand up comedy kan gak cuma ngomongin basket atau bikin lucu-lucu yang gak jelas, lebih dari itu," ungkap Pandji.
foto: Instagram/@Pandji.pragiwaksono
7. Pada saat itu, komika ternama ini masih belum yakin dengan prospek stand up comedy di Indonesia. Ia masih merasa ragu hingga akhirnya memutuskan untuk menjadi rapper berkat dorongan sang istri.
foto: Instagram/@Pandji.pragiwaksono
8. "Gue nemu penonton gue lah. Gue lempar satu joke, pecah. Gue lempar joke selama 15 menit, pecah juga," papar Pandji sambil mengenang masa lalu.
foto: Instagram/@Pandji.pragiwaksono
9. Seiring berjalannya waktu, stand up comedy mulai masuk ke Indonesia dan disukai masyarakat. Pandji pun berhasil sukses sebagai komika dan dikenal luas dalam dunia stand up comedy.
foto: Instagram/@Pandji.pragiwaksono
10. Meski terbilang sukses, Pandji tak hanya berhenti berkarier sebagai komika saja. Ia mencoba untuk menulis naskah film, menyutradarai film, hingga menjadi direktur perusahaan untuk mengeksplor lebih jauh kemampuan dirinya.
foto: Instagram/@Pandji.pragiwaksono