2. Tidak ingin terlihat lemah dan punya teman curhat di setiap program.
BACA JUGA :
11 Potret rumah baru komedian Kenta Yamaguchi, hadiah dari Ruben Onsu
foto: YouTube/@TheOnsuFamily
Semenjak mengidap penyakit langka ini, Ruben mengalami banyak hal yang membuat nya tidak nyaman seperti badan mudah kedinginan, Pusing, bahkan badannya yang sering kaku. Maka dari itu dirinya selalu memiliki teman cerita di setiap program acara yang dirinya bawakan. Ia beranggapan jika suatu saat hal buruk terjadi diatas panggung, maka sudah ada orang yang paham dengan gerak-gerik dirinya sehingga program acara yang ia bawakan dapat berjalan dengan lancar. Hal itu yang membuat dirinya ingin selalu terlihat kuat didepan siapapun.
3. Takut akan kematian.
BACA JUGA :
10 Potret kue ulang tahun Ruben Onsu ke-39, elegan dan mewah
foto: YouTube/@TheOnsuFamily
Setiap manusia pastinya memiliki ketakutan untuk menghadapi sebuah kematian, apalagi ketika seseorang itu mengidap sebuah penyakit. Salah satu ketakutan Ruben adalah ketika dirinya sudah tertidur ia tidak bisa bangun lagi. Kebiasaan dari seorang Ruben ketika ingin tidur dirinya selalu minum banyak air putih, sehingga dirinya sering terbangun sangat pagi dan ia tidak pernah mau untuk tidur kembali karena takut ia tidak akan bangun lagi. Dari situ dirinya selalu mensyukuri setiap hal kecil yang telah ia dapatkan.
4. Sering keluar darah secara misterius.
foto: Instagram/@ruben_onsu
Salah satu hal yang sering membuat Ruben bingung terkait penyakitnya adalah dirinya sering menemukan darah yang keluar dari tubuhnya namun tidak pernah jelas keluar dari mana. Dirinya merasa tidak memiliki riwayat penyakit lainnya seperti ambeien, luka terbuka dan lain sebagainya. Banyak yang menyebut hal yang ia alami ada kaitannya dengan hal gaib, namun dirinya tidak mau untuk menyangkutkan sepenuhnya dengan hal-hal mistis. Dirinya lebih fokus kepada dirinya dan keluarganya dibandingkan mengurusi hal-hal seperti itu.
5. Sebulan sekali harus berobat ke Singapura.
foto: Instagram/@ruben_onsu
Semenjak dirinya mengidap penyakit langka, ia berusaha mencari pengobatan yang lebih baik hingga ke luar negeri. Salah satu hal yang baru diketahui di Singapura adalah adanya penyempitan sel tulang belakang. Pernyataan dokter itu tentu beda lagi dengan penyakit langka yang di vonis oleh dokter di Jakarta. Semenjak saat itu dirinya harus rutin sebulan sekali melakukan pengecekan oleh dokter di Singapura.
Magang: Muhammad Reza Ariski