Brilio.net - Belakangan, nama komedian Srimulat sekaligus aktor legendaris, Toto Muryadi atau biasa akrab disapa Tarzan ramai jadi perbincangan publik. Hal ini tak lain usai video keluhannya kepada PLN viral di media sosial.
Lewat video unggahan akun Twitter @maman1965, Tarzan mengaku keberatan dengan denda tagihan listrik hingga mencapai Rp 90 juta. Sanksi itu diberikan lantaran rumah Tarzan yang dibeli untuk sang putri, Galuh Pujiwati diduga melakukan pencurian listrik.
BACA JUGA :
Di balik ceria ternyata menyimpan lara, ini 9 perjalanan hidup Nunung yang tak banyak orang tahu
Tarzan dan putrinya pun mengajukan keberatan dengan keputusan denda yang harus dibayarkan. Langsung melapor ke pihak PLN, hasil keberatan Tarzan ditolak. Ia harus menerima keputusan itu dengan membayar denda yang sudah dipotong menjadi Rp 72 juta.
Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (8/30), kronologi Tarzan Srimulat didenda Rp 90 juta gara-gara diduga curi listrik PLN.
BACA JUGA :
11 Cerita perjalanan karier Kadir Srimulat, miskin sampai miskin lagi
1. Kasus bermula ketika Tarzan membelikan rumah untuk putrinya.
foto: Twitter/@maman1965
Tarzan menyebut kasus ini bermula ketika ia membelikan rumah untuk putrinya, Galuh Pujiwati di kawasan Pinang Ranti, Jakarta pada 2007 silam. Saat itu listrik di rumah tersebut diganti atas nama anaknya.
Namun 15 tahun kemudian, tepatnya pada 16 Februari 2023 kemarin, rumah tersebut didatangi petugas PLN yang mau memblokir aliran listrik. Alasannya, karena alamat tidak sesuai.
"Jadi ceritanya, tahun 2007 itu papa beliin aku rumah di daerah Pinang Ranti, Jakarta. Terus habis itu langsung direnovasi. Listrik diganti atas nama Galuh Pujiwati. Setelah 15 tahun, 6 Februari 2023 kemarin itu petugas PLN datang ke rumah langsung mau diblokir, alasannya karena alamat tidak sesuai, kesalahan bukan pelanggan," tutur sang anak.
2. Diminta bayar denda Rp 90 juta.
foto: liputan6.com
Atas kondisi tersebut, Tarzan mendapat surat cinta dari PLN untuk membayar denda sebesar Rp 90 juta karena dianggap melakukan pencurian listrik. Nggak terima begitu saja, ia pun mendatangi Kantor PLN.
"Dendanya Rp 90 juta, wow. Saya keberatan, saya datang ke PLN," ucap Tarzan.
3. Dapat keringanan.
foto: Fimela.com
Usai mendatangi kantor PLN, Tarzan mendapatkan keringanan biaya dan hanya diminta membayar Rp 72 juta. Meskipun besaran denda akhirnya dipotong, Tarzan tetap belum legowo. Pasalnya, ia harus menambah biaya pemasangan listrik baru senilai Rp 5 juta.
"Akhirnya dapat keringanan Rp 72 juta, tapi listrik harus pasang baru lagi (biaya pasang baru Rp 5 juta). Terpaksa saya bayar, padahal 2 tahun nggak dapat job yah pusing," kata Tarzan.
4. Bingung atas tudingan PLN.
foto: Fimela.com
Ia dan sang anak pun mengaku bingung, lantaran PLN baru mempermasalahkan dugaan pencurian listrik tersebut setelah rumahnya ditinggali selama belasan tahun. Menurutnya, bila ditemukan adanya kesalahan ataupun pencurian, maka seharusnya ditindak sejak dini.
"Yang diherankan, kalau kita ada kesalahan nyuri listrik, nyuri aliran, kenapa nggak tahun itu (ditindaki), setidaknya. Ini sudah 15 tahun loh, baru datang. Kalau 3 hari tidak dibayar, dilepas, diblokir," keluh Tarzan.
5. Meminta pertolongan Menteri BUMN, Erick Thohir.
foto: Kapanlagi.com
Atas kejadian ini, Tarzan pun berpesan agar masyarakat nggak menggunakan aliran listrik lama jika membeli rumah bekas. Sehingga, kejadian yang ia alami tak terulang kembali. Bersamaan itu, ia juga sempat turut 'mencolek' Menteri BUMN Erick Thohir agar mendengar keluhannya.
"Pokoknya kalau beli rumah bekas, jangan sekali-sekali menggunakan aliran listrik yang lama. Mending daftar baru supaya aman. Nggak kayak saya. Mudah-mudahan kalimat ini didengar oleh Pak Erick Thohir, saya kenal baik," ujar Tarzan.