Brilio.net - Kehidupan di dunia yang terus berputar, membuat semua manusia bisa merasakan pahit-manisnya lika liku kehidupan. Kadang di atas, tapi dalam beberapa waktu ke depan bisa tiba-tiba berada di bawah. Begitu halnya yang dialami beberapa artis dangdut Indonesia yang dulu sempat hidup susah, tapi kini hidup bergelimang harta.
Semua kekayaan yang dimilikinya itu diraih saat mereka terjun menjadi penyanyi dangdut dan sukses di dunia hiburan Tanah Air. Bahkan dari kekayaan yang diraih, mereka bisa membeli apapun yang diinginkan, seperti rumah, mobil, serta barang-barang mewah lainnya.
BACA JUGA :
Jadi juara 1 D'Star, ini hadiah yang diboyong Fildan
Siapa yang menyangka bahwa para pedangdut jebolan ajang pencarian bakat dangdut di Indosiar ini ternyata dulu pernah merasakan hidup susah. Ada yang menjadi cleaning service, jualan mie ayam, hingga menjadi asisten rumah tangga. Semua pahitnya hidup mereka lalui dengan sabar.
Namun demikian, pada akhirnya mereka mampu membuktikan bahwa para pedangdut jebolan Indosiar ini ternyata memiliki bakat dan prestasi yang gemilang. Bahkan saat ini kita bisa melihat wajahnya yang selalu wira wiri di layar televisi Tanah Air.
Nah untuk kamu yang penasaran dengan siapa saja pedangdut jebolan Indosiar yang dulu pernah hidup sudah, berikut brilio.net rangkum darei berbagai sumber, Kamis (29/8).
BACA JUGA :
5 Model ini banting setir jadi pedangdut, paling baru Mutia Ayu
1. Ridwan Lida, cleaning service jadi artis.
foto: Instagram/@lida_ridwan17
Perjuangan Ridwan Lida (Liga Dangdut Indonesia) untuk menjadi pedangdut tak semudah membalikkan tangan. Tak heran, usahanya terbayar dengan prestasinya yang berhasil menduduki posisi keempat di DAA4. Ridwan Naibaho, peserta asal Sumatera Utara ini memiliki suara merdu, wajah tampan dan bisa menari ini cukup menarik perhatian publik.
Melalui kanal YouTube deHakims, Irfan Hakim membongkar cerita Ridwan bisa menjadi peserta dalam ajang tersebut. Saat Ridwan diketahui bekerja sebagai cleaning service di salah satu hotel di Sibolga, secara tak sengaja bosnya mendengar suara merdu di balik kamar mandi. Awalnya sang bos mengira itu suara tamu, tapi setelah dicek ternyata itu suara pegawainya sendiri, Ridwan.
Semenjak itu pula bosnya menyarankan agar dia tak menyia-nyiakan bakatnya. Dari situlah Ridwan memberanikan diri mengikuti audisi dan ternyata dia berhasil lolos mewakili Sumatera Utara dalam ajang pencarian bakat terbesar di Asia, Dangdut Academy Asia.
2. Lesty Kejora, anak penjual mie ayam di Cianjur.
foto: Instagram/@lestykejora
Sosok Lesti saat ini tentu sudah tak asing lagi bagi para pecinta musik Dangdut Indonesia. Memenangi ajang pencarian bakat Dangdut Academy musim pertama memberikan perubahan yang besar bagi kehidupan pemilik nama asli Lesti Andryani ini.
Gadis berusia 17 tahun itu dulunya merupakan gadis desa biasa asal Cianjur. Dahulu, ayah Lesti sehari-hari bekerja sebagai sopir mobil. Sementara sang ibu berjualan mi ayam. Kemenangan Lesti membuatnya bisa merenovasi rumahnya di Cianjur. Tak cuma itu, ia kemudian juga memboyong seluruh keluarganya ke Jakarta agar bisa selalu berdekatan dengan dirinya.
3. Aty Kodong, dulu pernah tinggal di gubug reyot.
foto: Instagram/@aty_ratu_kodong
Pemilik nama asli Nur Aty ini dulunya merupakan runner up Dangdut Academy musim pertama. Pascalulus dari Dangdut Academy, perubahan nasib Aty sangat drastis. Tak disangka pedangdut jebolan Indosiar ini ternyata dulu pernah tinggal di gubug yang reyot. Hal tersebut diketahui melalui akun facebook Jaya Jumain. Dalam unggahan tersebut tampak dua foto yang menunjukkan kondisi rumah Aty yang dulu.
"Rumah Ati Kodong Artis dangdut asal selayar..," tulis Jaya singkat dalam caption unggahannya, 26 Desember lalu.
Tampak di belakang mereka sebuah rumah gubuk dengan atap terbuat dari daun kering. Dindingnya bukan tembok, melainkan hanya papan kayu yang disusun tak teratur. Rumah panggung sederhana itu tampaknya sudah tak berpenghuni. Meski begitu, rumah ini tentunya menyimpan banyak memori dan kisah perjuangan Aty hingga bisa menjadi tenar seperti sekarang.
4. Putri, anak tukang becak dari Balikpapan.
foto: Instagram/@da4_putri03
Ketika awal berlaga di D Academy 4, Putri menceritakan tentang pekerjaan ayahnya sebagai tukang becak. Ia bercerita sering mendapat komentar tak enak dari teman-temannya karena pekerjaan ayahnya. Namun, sang ayah memberi nasihat yang begitu berharga untuk Putri DA4. Hal tersebut terlihat dalam unggahan akun YouTube Indosiar.
"Nggak papa, bilang aja yang penting pekerjaan bapak Putri halal," kata Putri kala itu menirukan nasihat ayahandanya.
Meski ia anak dari tukang becak, kini Putri telah membuktikan bahwa dirinya berhasil menjadi bintang dangdut dengan prestasi yang gemilang dan membanggakan.
5. Evi Masamba, pernah jadi asisten rumah tangga (ART).
foto: Instagram/@evi_masamba_real
Penderitaan Evi Masamba sebelum terkenal ternyata menuai cerita panjang. Sebab, perjalanan hidup Evi Masamba yang kini dikenal sebagai Juara D Academy 2 dan seorang penyanyi dangdut pernah menelan pahitnya kehidupan. Perjalanan Evi Masamba menuai banyak derita sebelum akhirnya sukses seperti saat ini.
Wanita 27 tahun itu ternyata dulunya sempat menjadi ART (Asisten Rumah Tangga), bahkan tak bisa makan karena keterbatasan ekonomi. Evi Masamba merupakan salah satu kontestan yang sering mendapatkan standing ovation. Setelah keluar dari ajang pencarian bakat itu, karier Evi semakin merangkak naik.
6. Jirayut, anak tukang cuci piring di Kuala Lumpur.
foto: Instagram/@jirayutdaa4official
Bagi kalian penggemar D'Academy Asia pasti sudah tak asing lagi dengan Jirayut, bukan? Jirayut adalah pembawa acara berkebangsaan Thailand, yang mulai dikenal masyarakat luas semenjak mengikuti ajang Dangdut Academy Asia 4 yang ditayangkan Indosiar. Meski tak menjadi juara, namun Jirayut berhasil masuk di Top 10 dalam ajang percarian bakat tersebut.
Siapa sangka, Jirayut yang saat ini menjadi pedangdut sukses di Indonesia ternyata dulu hidupnya susah. Jirayut sendiri tidak tinggal bersama orang tua melainkan bersama nenek dan abangnya. Sementara ibunya bekerja mencari nafkah di luar negeri tepatnya di Kuala Lumpur. Sang ibu sendiri mengaku bekerja sebagai tukang masak di Kuala Lumpur sudah 10 tahun. Sehingga dikatakan memang jarang bertemu sang anak.