Brilio.net - Pernyataan musisi Anji dalam menanggapi foto jenazah Covid-19 menuai kontroversi. Dalam akun media sosialnya, Anji memberikan pendapatnya mengenai hasil jepretan Joshua Irwandi. Menurut Anji, ada suatu kejanggalan pada foto tersebut.
Penyanyi berusia 41 tahun itu mengunggah kembali postingan Joshua Irwandi di akun Instagramnya. Dalam foto itu, tampak salah satu korban Covid-19 terbungkus plastik di atas ranjang rumah sakit. Dalam keterangan foto itu, Anji juga memberikan pernyataan menimbulkan beragam reaksi dari warganet.
BACA JUGA :
5 Fakta lagu untuk Bu Ani garapan Anji, bikin SBY terharu
"Tiba-tiba secara bebarengan foto ini diunggah oleh banyak akun-akun ber-follower besar, dengan caption seragam. Sebagai orang yang familiar dengan dunia digital, buat saya ini sangat tertata. Seperti ada KOL (Key Opinion Leader) lalu banyak akun berpengaruh menyebarkannya. Polanya mirip. Anak Agency atau influencer/buzzer pasti mengerti," tulisnya, seperti dilansir dari Instagram, Sabtu (18/7).
Tak lama setelah itu, berbagai respons diberikan warganet dalam unggahannya. Bahkan akun suami dari Wina Natalia itu juga dibanjiri komentar warganet. Nggak hanya itu, ia juga mendapat kecaman dari organisasi profesi Pewarta Foto Indonesia (PFI). Pihak PFI menilai bahwa Anji membuat opini penghakiman sepihak terhadap foto karya jurnalistik yang dibuat oleh Joshua Irwandi.
Berikut selengkapnya dalam ulasan brilio.net pada Senin (20/7) dari berbagai sumber.
BACA JUGA :
Kekeyi & ibunya minta bantuan soal video YouTube, Anji beri penjelasan
1. Pernyataan Anji soal foto karya Joshua Irwandi menjadi sorotan.
foto: Instagram/@duniamanji
Pada karya Joshua Irwandi yang memperlihatkan sosok jenazah pasien Corona Covid-19 yang dibungkus plastik sebelum dimakamkan menjadi viral di media sosial. Banyak selebriti dan influencer membagikan kembali foto tersebut, termasuk Anji. Namun pelantun lagu Dia ini justru merasa adanya kejanggalan dalam foto tersebut.
"Dalam kasus kematian (yang katanya) korban cvd, keluarga saja tidak boleh menemui. Ini seorang fotografer, malah boleh. Kalau kamu merasa ini tidak aneh, artinya mungkin saya yang aneh," tulis Anji di akun Instagramnya, Sabtu (18/7).
2. Pernyataan Anji menuai polemik.
foto: Instagram/@duniamanji
Dalam unggahannya, Anji juga memberikan pendapatnya mengenai wabah virus Corona. Anji menegaskan kalau ia percaya adanya Corona Covid-19. Namun, penyanyi itu juga menyebut kalau penyakit tersebut tak mengerikan seperti yang diberitakan oleh media.
"Saya percaya cvd itu ada. Tapi saya tidak percaya bahwa cvd semengerikan itu. Yang mengerikan adalah hancurnya hajat hidup masyarakat kecil. EDIT : saya menulis cvd karena malas menulis covid," pungkasnya.
3. Penjelasan mengapa fotografer boleh ambil potret jenazah corona.
foto: Twitter/@nyimaslaula
Unggahan Anji mendapatkan berbagai reaksi dari warganet. Nggak hanya di Instagram namun juga pada akun Twitternya. Juga ada yang memberikan pendapat mengenai perihal fotografer yang boleh memasuki ruang jenazah pasien Covid-19 berdasarkan dari pengalamannya di dunia nyata.
"Kalau @duniamanji gak tau, perwarta foto kaya kami ini juga frontline workers seperti para nakes, bedanya tugas kami menyampaikan informasi kepada masyarakat ttg apa yg sebenarnya terjadi. Kami juga megang kode ETIK jurnalistik, apalagi untuk pub besar spt NG, kode etik sgt ketat," tulis Nyimas Laula yang juga seorang fotografer jurnalistik.
Nyimas menambahkan bahwa foto karya Joshua merupakan karya fenomenal.
"Foto yang diambil Joshua Irwandi adalah foto yang fenomenal. Dari coverage COVID19 secara global, belum pernah ada yg mengambil foto sejenis. Foto ini sederhana, mudah dipahami, dan bisa mengambarkan bagaimana prosedur RS menangani jenazah terinfeksi COVID19," lanjut Nyimas Laula.
4. Buntut pernyataan, Anji ditantang ke Wisma Atlet.
foto: Instagram/@duniamanji
Salah satu tanggapan mengenai unggahan Anji juga terlihat dari warganet yang menantang penyanyi itu untuk berkunjung ke Wisma Atlet tanpa mengenakan masker mengingat Anji sempat beropini kalau virus tersebut "tidak semengerikan itu". Menanggapi hal itu, Anji memberikan jawaban bersedia dengan syarat tertentu.
"Saya mau kok Mbak ke Wisma Atlet dan melakukan apa yang Mbak bilang. Syaratnya, saya diizinkan membuat dokumentasi terperinci di sana. Jika Mbak punya kenalan dan bisa, kabari saya. Via DM, takutnya tidak terbaca. Karena saya agak jarang di Twitter. Terima kasih," balas Anji.
5. Mendapat kecaman PFI.
foto: Instagram/@pewartafotoindonesia
Organisasi profesi Pewarta Foto Indonesia juga memberikan suaranya terkait pernyataan Anji. Dalam keterangan resminya, PFI mengecam Anji karena membuat opini penghakiman sepihak terhadap foto karya jurnalistik yang dibuat oleh fotografer yang mendapatkan grant dari National Geographic.
"PFI Pusat telah menghubungi Joshua Irwandi terkait foto tersebut untuk memastikan keabsahan dari karya jurnalistiknya yang viral itu. Dari hasil diskusi tersebut, Joshua telah mematuhi kode etik jurnalistik, mematuhi prosedur perijinan, dan mengikuti segala macam protokol kesehatan yang diwajibkan oleh pihak rumah sakit," tulis PFI di akun Instagramnya, Senin (20/7).
Selain itu, PFI Pusat juga mengingatkan bahwa Kerja Jurnalistik dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Selain itu, PFI juga mendesak Anji untuk meminta maaf secara terbuka kepada seluruh pewarta foto Indonesia dan menghapus unggahan di akun Instagramnya terkait foto karya Joshua Irwandi.
6. Anji memberikan klarifikasi.
foto: Instagram/@duniamanji
Dilansir brilio.net pada Senin (20/7) dari Antara, Anji memberikan jawaban mengenai polemik unggahannya. Ia juga mengaku mendapat banyak ilmu dari diskusi yang ia ikuti.
"Tentang etika jurnalistik beserta aturan-aturannya saya mendapat beberapa penjelasan dari beberapa fotografer, juga dalam forum yang membahas foto Joshua Irwandi, malam tadi. Ada Joshua juga di dalam forum itu. Well saya jadi belajar tentang hal itu."
"Sebagai catatan tambahan, saya tidaak (pernah) mendiskreditkan profesi fotografer, juga foto Joshua. Dalam caption di IG, saya menyuarakan hal-hal yang menurut saya janggal. Jika terjadi kesalahan asumsi dalam memahami kalimat saya, saya minta maaf," tambah Anji.