Brilio.net - Siapa yang tak kenal dengan Tulus? Penyanyi muda berbakat tersebut beberapa tahun terakhir menyita perhatian penikmat musik Indonesia. Pria yang mempunyai nama lengkap Muhammad Tulus ini adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu berkebangsaan Indonesia yang kini berdomisili di Bandung. Ia lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 20 Agustus 1987.
Karena musiknya, Majalah Rolling Stone Indonesia bahkan pernah menobatkan Tulus sebagai Editor's Choice: Rookie of The Year di tahun 2013. Selain itu album perdananya pernah menduduki peringkat pertama chart Rolling Stone pada Januari dan Februari 2012.
Lagu paling fenomenal miliknya yang berjudul Teman Hidup sempat menduduki peringkat ke-1 deretan K-20 Kompas TV. Sepanjang perjalanan kariernya ada beberapa fakta yang belum banyak diketahui oleh publik, lho.
Penasaran apa saja? Intip yuk daftarnya berikut ini yang dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (18/5).
1. Langganan di-bully sejak kecil.
BACA JUGA :
Lyodra, remaja cantik Indonesia yang juara ajang menyanyi di Italia
foto: Instagram/@tulusm
Penyanyi yang memiliki tubuh bongsor ini memiliki tinggi badan 186 cm. Ia sempat merasa minder di masa kecil karena tubuhnya yang besar tersebut, ia sempat dijuluki gajah oleh teman-temannya, yang justru menginspirasinya kini dan menjadikan satu lagu yang berjudul Gajah. Ia pun sempat menjadi seorang pribadi yang tertutup. Namun, berkat musiknya, ia kini menjelma menjadi sosok yang terus diingat oleh banyak orang.
2. Tidak punya background pendidikan musik.
BACA JUGA :
Makeup saat pernikahannya dicibir, ini tanggapan pedas Rinni Wulandari
foto: Instagram/@tulusm
Sejak masa kecil dulu, Tulus memang sangat hobi mengoleksi kaset. Ia membeli kaset-kaset tersebut dengan uang sakunya. Hal tersebut yang membuatnya menjadi peka tehadap musik, padahal ia tak pernah kursus instrumen musik dan kursus vokal, dan tak punya background pendidikan musik. Talenta musik diperolehnya karena ia banyak mendengarkan lagu dan mempunyai kegemaran corat-coret menulis di kertas hingga menjadi sebuah lagu.
3. Seorang Arsitek.
foto: Instagram/@tulusm
Tulus juga berprofesi sebagai seorang arsitek setelah menamatkan studinya di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Meskipun berprofesi sebagai arsitek, ia tetap meraih passion-nya dengan menjadi seorang musisi top Tanah Air.
Hal tersebut menunjukkan bahwa seorang Tulus adalah salah satu sosok kreatif di antara millennials yang dikenal di Indonesia maupun internasional karena telah berani mengambil pilihan untuk membuat mimpinya jadi nyata.
Kamu juga bisa seperti Tulus, dengan mengejar passion, dan submit sesuatu yang menjadi passion-mu tersebut di Go Ahead Challenge dan kirim hasil karya kamu ke GoAheadPeople.id.
4. Ia merekam sendiri lagu-lagunya.
foto: Instagram/@tulusm
Album-album Tulus diproduksi dibawah label musik kepunyaan ia sendiri, yaitu TULUS Co. Label musik ini didirikan oleh Tulus bersama kakak kandungnya, Riri Muktamar pada tahun 2010. TULUS Co. memiliki dua divisi usaha utama yaitu TULUS Management (TULUS Man.) dan TULUS Production (TULUS Pro.).
5. Pernah punya band saat kuliah.
foto: Instagram/@tulusm
Sebelum berkarier solo dan menuai kesuksesan seperti sekarang, semasa kuliahnya Tulus pernah bergabung dengan band beraliran jazz dari Bandung yang bernama Sikuai Band.
6. Tak hanya digemari penikmat musik lokal, rupanya penikmat musik internasional memberi perhatian khusus pada Tulus.
foto: Instagram/@tulusm
Hal itu ditunjukkan pada bulan Mei 2015 lalu, tepatnya pada tanggal 20-21 Mei 2015, Tulus tampil di salah satu festival musik internasional Asia-Pasifik di Singapura yang bertajuk Music Matters Live 2015. Tidak tanggung-tanggung, Tulus bahkan tampil di tiga tempat berbeda selama dua hari berturut-turut, yaitu pada 20 Mei 2015 di Timbre Music Academy, 21 Mei 2015 di konferensi Music Matters, Ritz Carlton, dan 21 Mei 2015 di Barber Shop by Timbre, Singapura.
7. Berawal dari komunitas.
foto: Instagram/@tulusm
Tak serta merta sukses dengan sendirinya, karier seorang Tulus juga bisa dikatakan berasal dari komunitas. Nama Tulus mulai dikenal ketika ia sering bernyanyi di acara-acara komunitas jazz, dan kampus-kampus di Kota Bandung.