Brilio.net - Peningkatan jumlah pasien positif Corona, membuat beberapa kepala daerah melakukan kebijakan baru guna untuk mencegah penyebaran. Salah satunya yang dilakukan Pemerintah DKI Jakarta, yakni dengan mengurangi jumlah armada dan jam operasional TransJakarta dan MRT. Kebijakan itu dilakukan untuk mencegah penularan virus Corona jenis baru yang tengah merebak di dunia, termasuk di Indonesia.
Namun, kebijakan tersebut rupanya menyebabkan penumpukan penumpang di halte TransJakarta. Imbauan bekerja dari rumah rupanya tidak mengurangi masyarakat yang bepergian menggunakan transportasi umum.
BACA JUGA :
6 Potret antrean penumpang Trans Jakarta usai pembatasan rute
Penumpukan penumpang TransJakarta dan MRT mencuri perhatian Hotman Paris Hutapea. Menurut dia, pengurangan jumlah armada dan jam operasi justru membuat banyak kerumunan dan semakin rawan penularan virus Corona (Covid-19).
"Antri Trans Jakarta pagi ini! Kenapa bisa terjadi?? Jak 16 feb 2020! Apa karena mobil trans di kurangin? Why? Malah makin kumpul banyak orang," tulis Hotman Paris dikutip brilio.net dari akun Instagram-nya Senin (16/3).
Dalam video yang diunggah Hotman Paris itu terlihat antrean calon penumpang TransJakarta yang begitu penuh dan padat. Menurut Hotman, kebijakan mengurangi armada dan jam operasional TransJakarta justru membuat semakin banyak orang berkumpul.
BACA JUGA :
Ini definisi jarak sosial karantina, isolasi diri, dan lockdown
View this post on InstagramA post shared by Dr. Hotman Paris SH MH (@hotmanparisofficial) on
Tak hanya di halte TransJakarta, penumpukan calon penumpang juga terjadi di stasiun MRT. "Antri Mrt karena MRT di kurangin operasional?? Malah makin ramai kumpul antri! Maksud semula kurangin kumpul banyak orang?," tulis Hotman.
foto: Instagram/@hotmanparisofficial
Foto unggahan Hotman Paris langsung menarik warganet untuk berkomentar, termasuk rekan artis Acha Septriasa. Ia juga nampaknya menyayangkan sikap pemerintah karena membatasi alat transportasi yang justru berdampak penumpukan penumpang.
"Aneh banget emang, dimana2 di percepat rolling keretanya, misal yg 15 menit sekali jd 10 menit," kata Acha Septriasa.
Warganet pun nampaknya kesal dan mengeluarkan pendapat mereka masing-masing.
"Kebijakan Salah kaprah!!!! Org2 malah numpuk, desak2akn...Makin bahaya...ya ampunnnnn ide ny ngaco!!," kata akun @pikaandiny.
"Ngurangin MRT tapi pekerja tidak diliburkan ? Sama saja bohong," tulis akun @r_ghani69.