Brilio.net - Perkembangan teknologi digital terus menghadirkan inovasi yang memukau di industri hiburan Indonesia. Kecanggihan teknologi hologram berbasis Artificial Intelligence (AI) mampu menghadirkan kembali sosok-sosok musisi legendaris yang telah berpulang ke hadapan penggemar setianya.
Fenomena konser hologram pertama kali mencuri perhatian publik saat mendiang Chrisye tampil dalam konser "Kidung Abadi" pada 2012 silam. Maestro musik Erwin Gutawa berhasil menciptakan momen bersejarah dengan memadukan orkestra live dan penampilan hologram sang legenda.
BACA JUGA :
Rumah ibunda Nike Ardilla dibiarkan kosong usai wafat, ini 11 potret kondisinya yang masih terawat
Kehadiran teknologi hologram seakan menjadi jembatan penghubung kerinduan antara penggemar dan idolanya yang telah tiada. Momentum ini kemudian diikuti oleh berbagai konser serupa yang menghadirkan kembali sosok-sosok seperti Didi Kempot, Glenn Fredly, hingga Nike Ardilla.
Tren konser hologram terbaru ditandai dengan penampilan mendiang Steven 'Coconuttreez' dalam Island Vibes Reggae Party Juli lalu. Teknologi AI yang semakin canggih mampu merekonstruksi detail gerakan dan suara dengan sangat natural.
Berikut brilio.net himpun informasi mengenai 5 mendiang musisi Indonesia yang konser pakai hologram dari berbagai sumber pada Minggu (6/10).
BACA JUGA :
11 Potret rumah sederhana milik Nike Ardilla di Bandung, kamarnya banyak koleksi foto Marilyn Monroe
1. Chrisye
Momen bersejarah industri musik Indonesia terukir saat sosok Chrisye kembali hadir dalam bentuk hologram pada konser "Kidung Abadi". Kolaborasi apik antara teknologi hologram dan aransemen orkestra Erwin Gutawa menciptakan pengalaman musikal yang tak terlupakan.
Kecanggihan teknologi berhasil menghadirkan kembali sosok Chrisye dengan detail yang memukau. Penampilan hologram sang legenda pop Indonesia ini seolah menghidupkan kembali kenangan manis bersama karya-karya emasnya.
2. Didi Kempot.
Kerinduan sobat ambyar terobati lewat penampilan hologram The Godfather of Broken Heart dalam sebuah konser virtual. Teknologi mutakhir mempertemukan mendiang Didi Kempot dengan Tiara Andini dalam duet spektakuler membawakan "Sewu Kuto".
Penampilan Didi Kempot lengkap dengan beskap dan blangkon khasnya menghadirkan nostalgia mendalam. Aransemen baru lagu "Sewu Kuto" memberikan sentuhan segar namun tetap mempertahankan esensi campursari yang kental.
3. Glenn Fredly.
Kecanggihan teknologi AI dan CGI memungkinkan Glenn Fredly hadir kembali dalam konser perayaan 25 tahun kariernya. Beach City International Stadium, Ancol menjadi saksi bagaimana teknologi mampu menghadirkan penampilan hologram yang memukau dari pelantun "Terserah" ini.
Penampilan Glenn dalam bentuk hologram berhasil membangkitkan emosi dan kerinduan penggemarnya. Perpaduan teknologi AI dan CGI menghasilkan visual yang begitu detail, seolah Glenn benar-benar hadir di atas panggung.
4. Nike Ardilla.
Synchronize Fest menjadi panggung reuni virtual antara Nike Ardilla dan para penggemarnya yang setia. Kehadiran Nike dalam bentuk hologram membawakan hits "Seberkas Sinar" dan "Bintang Kehidupan" menciptakan momen haru.
Para penonton dibuat takjub dengan interaksi hologram Nike yang tampak begitu nyata. Sapaan hangat dari hologram Nike ke penonton Synchronize Fest menambah kesan mendalam bahwa teknologi mampu menembus batas ruang dan waktu.
5. Steven 'Coconuttreez'.
Panggung Island Vibes Reggae Party menjadi saksi reuni virtual band Coconuttreez dengan mendiang vokalisnya, Steven Nugraha Kaligis. Kehadiran Steven dalam bentuk hologram menciptakan chemistry yang kuat dengan personel band lainnya seperti A Ray Daulay, Teguh Wicaksono, Rival Himran, Iwan, dan Aci.
Penampilan hologram Steven menjadi bukti nyata bahwa musik reggae Indonesia tetap hidup meski sang ikon telah tiada. Teknologi AI berhasil menghadirkan sosok Tepeng dengan segala karakteristik khasnya, memberikan pengalaman konser yang tak terlupakan bagi pecinta musik reggae di Banyumas dan sekitarnya.