Brilio.net - Masa kecil memang menjadi salah satu momen yang menyenangkan. Kegiatan bermain dan sekolah bersama teman-teman pun kerap menjadi rutinitas yang dirindukan ketika seseorang telah beranjak dewasa.
Hal tersebut pula yang dirasakan oleh bocah cowok berlesung pipi satu ini. Siapa yang menyangka jika di masa depan, bocah cilik imut dan polos tersebut menjadi sosok yang tenar dan populer di masyarakat. Bocah tersebut adalah Jonathan Christie.
BACA JUGA :
11 Potret dulu & kini rumah Jonatan Christie, pindah dari gang sempit
foto: Instagram/@jonathanchristieofficial
Ia dikenal sebagai salah satu pebulu tangkis tunggal putra Indonesia yang telah melakoni banyak pertandingan bergengsi. Tak disangka, perjuangannya untuk berada di posisinya saat ini pun terbilang tak mudah.
BACA JUGA :
Dapat bonus Piala Thomas 2020, ini nazar Jonathan Christie untuk atlet
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube Daniel Mananta. Pria yang akrab disapa Jojo ini mengaku bahwa kecintaannya terhadap dunia bulu tangkis berawal saat ia bergabung ke ekstrakurikuler bulu tangkis di sekolah.
foto: Instagram/@jonathanchristieofficial
Ia mulai terjun ke dunia olahraga sejak berusia 6 tahun. Sekolah tempat Jojo mengenyam pendidikan diketahui bekerja sama dengan sebuah klub bulu tangkis. Saat menjalani program ekstrakurikuler tersebut, sang pelatih melihat jika Jojo memiliki potensi untuk berlatih bulu tangkis.
Sejak saat itu, sang ayah menyarankan Jojo untuk menekuni bidang olahraga tersebut. Atlet 26 tahun ini pun tak menolak arahan orang tuanya.
foto: Instagram/@jonathanchristieofficial
"Puji Tuhan gue tuh anaknya penurut. Jadi si papa atau mama ngomong ya jalanin aja gitu," ungkap Jojo.
Peraih medali emas Asian Games 2018 itu mengatakan jika perjuangannya cukup berat sebagai atlet bulu tangkis. Jojo mengatakan bahwa saat duduk di bangku SD, ia dibangunkan oleh sang ibu untuk latihan bulu tangkis sejak pukul 03.00 WIB.
"Kelas 2-5 itu latihan pagi jam 4 sudah mulai. Jadi mama jam 3 pagi sudah bangunin," sambungnya.
Ia pun dilatih cara memegang raket, memukul kok, skipping, hingga lari keliling komplek. Latihan dasar tersebut ia lakoni selama enam bulan. Selang dua tahun, Jojo berhasil meraih gelar juara pertama di sebuah kejuaraan. Kemenangannya pun membuatnya jatuh cinta dengan olahraga bulu tangkis.
foto: Instagram/@jonathanchristieofficial
Namun di balik perjuangannya menekuni bulu tangkis, Jojo juga mengungkapkan bahwa ia dan keluarganya sempat mengalami keterbatasan finansial. Sejak berhasil menang di kejuaraan pertamanya, Jojo dan keluarga memutuskan untuk pindah ke daerah Jakarta Barat menumpang di kediaman sang nenek.
Selama hidup di sana, kebutuhan nutrisi Jojo didukung oleh nenek dan saudaranya. Hal tersebut lantaran pekerjaan ayah Jojo tak mencukupi kebutuhannya.
"Jadi nenek dan om waktu itu support kebutuhan kayak vitamin, susu, telur, dan lain-lain," beber Jojo.
foto: Instagram/@jonathanchristieofficial
Setelah melewati fase latihan yang sulit, Jojo berhasil lolos sebagai Tim Nasional Bulutangkis Indonesia di usia 15 tahun. Pada 2013, Jojo berhasil memenangkan gelar internasional senior pertamanya di ajang Indonesia International Challenge.
Sejak saat itu ia semakin sering mengikuti turnamen senior di level yang lebih tinggi seperti Grand Prix, Super Series, dan Super Series Premiere. Puncaknya, Jojo berhasil meraih medali emas di ajang Asian Games 2018.
Kini, ia menjadi salah satu atlet bulu tangkis tingkat dunia dan berhasil mendulang pundi-pundi. Jojo diketahui berhasil mendapatkan banyak medali dan menjadi pemain tunggal putra terbaik di Indonesia. Bahkan kini penghasilannya telah menyentuh angka Rp 3,9 miliar.
Selain penghasilannya sebagai atlet, Jojo juga diketahui menekuni dunia bisnis dan tengah mengembangkan bisnis clothing line sejak tahun 2019.