Brilio.net - Baru-baru ini, Prilly Latuconsina menjadi bintang tamu dalam social experiment Bolehkah Sekali Saja Kumenangis di kanal Youtube Sinemaku Pictures. Dalam tayangan tersebut, Prilly hadir bersama sang ayah, Muhammad Rizal Latuconsina, dan membagikan cerita yang mengharukan tentang ketakutannya akan kematian.
Prilly mengungkapkan kekhawatirannya yang mendalam tentang kemungkinan meninggal di usia muda. Namun, alasan di balik ketakutannya ini bukanlah seperti yang kebanyakan orang pikirkan.
BACA JUGA :
Rilis official poster dan trailer, “Bolehkah Sekali Saja Kumenangis” jadi film yang ditunggu-tunggu
Aktris cantik ini lebih mencemaskan nasib kedua orang tuanya jika ia harus pergi terlalu cepat. Prilly merasa memiliki tanggung jawab besar untuk terus menjaga dan merawat orang tuanya.
foto: Instagram/@prillylatuconsina96
BACA JUGA :
Riyuka Bunga pamer hidung baru hasil operasi plastik, penampilannya jadi mirip Prilly Latuconsina
"Aku takut banget mati muda, soalnya. Bukan karena aku takut banyak dosa atau aku bakal masuk neraka. Tapi aku takut nggak ada yang ngurusin mama sama papa," ungkapnya.
Prilly kemudian menjelaskan bahwa peran sebagai tulang punggung keluarga telah ia emban sejak kecil. Hal ini membuatnya merasa harus selalu bersikap lebih dewasa dari usianya yang sebenarnya.
Meskipun bangga bisa membantu keluarganya, Prilly mengakui bahwa tanggung jawab besar ini terkadang terasa sangat berat. Ia merasa harus terus kuat meski sebenarnya ia juga memiliki keterbatasan.
"Karena papa sama mama sangat mengandalkan aku dari kecil aku jadi ngerasa setiap saat aku jadi orang yang lebih dewasa dari seharusnya," jelasnya lebih lanjut.
foto: Instagram/@prillylatuconsina96
Prilly juga mengungkapkan perasaannya yang terkadang merasa lelah dengan semua tanggung jawab yang dipikulnya. Meski begitu, ia tetap berusaha untuk terus berjuang demi keluarganya.
Pengakuan jujur Prilly ini menunjukkan sisi lain dari kehidupan seorang selebriti yang sering kali tak terlihat oleh publik. Di balik gemerlap dunia hiburan, ternyata ada beban dan tanggung jawab besar yang harus dipikul.
"Cuma pada saat itu rasanya capek banget," ujarnya.