Brilio.net - Ustaz Solmed belakangan ini menjadi sorotan publik karena disebut-sebut gemar flexing atau memamerkan kekayaan. Tuduhan tersebut mencuat setelah sang pendakwah membagikan foto-foto rumah megahnya di media sosial.
Rumah dengan nilai fantastis, yaitu sekitar Rp80 miliar, berdiri kokoh di atas lahan seluas 5.000 meter persegi. Tidak hanya luas, rumah tersebut juga dilengkapi berbagai fasilitas mewah, termasuk pom bensin pribadi, kolam renang, tempat olahraga, dan berbagai fasilitas lain yang hanya bisa dimiliki segelintir orang.
BACA JUGA :
Stefan William bungkam usai pernikahan dengan Ria Andrews disindir Celine Evangelista, ini alasannya
Bagi netizen, unggahan-unggahan seperti ini dianggap sebagai bentuk flexing, terutama ketika melihat latar belakang Ustaz Solmed sebagai seorang penceramah. Namun, Solmed memiliki pandangan berbeda terkait persepsi masyarakat ini.
foto: Instagram/@ustad_solmed
BACA JUGA :
Shella Saukia dulu ngontrak kini jadi bos skincare belikan rumah bak istana untuk ortu, 9 potretnya
Dalam sebuah wawancara di acara Pagi Pagi Ambyar yang disiarkan oleh Trans TV pada 5 September 2024, ia menanggapi tuduhan ini dengan tenang. Solmed menyatakan bahwa apa yang diunggahnya di media sosial bukan semata untuk pamer, melainkan sebagai bentuk berbagi momen kebahagiaan dan kesuksesan yang dicapai.
"Ya pada akhirnya Instagram itu bisa menjadi momen kita menyampaikan beberapa hal, kebersamaan, kebahagiaan, kesuksesan, apa pun itu, tidak hanya kategori teman-teman selebriti, tapi siapa pun, tokoh politikkah dia menyampaikan kesuksesan politiknya, dalam jabatannya. Bahkan mungkin pedagang asongan bisa menyampaikan kesuksesannya," ujar Solmed dikutip dari akun TikTok @pagipagiambyarttv, Sabtu (14/9).
Dalam pernyataannya, Ustaz Solmed menekankan bahwa definisi flexing sangat bergantung pada bagaimana seseorang menilai atau melihatnya. Ia tidak merasa bahwa apa yang dilakukannya adalah sesuatu yang salah.
Menurutnya, niat di balik unggahan lebih penting daripada bagaimana orang memandangnya. Solmed percaya bahwa berbagi kesuksesan adalah salah satu cara untuk menunjukkan rasa syukur terhadap karunia yang diberikan oleh Tuhan.
"Jadi buat saya, flexing, tidak flexing itu adalah tergantung orang yang melakukan," lanjutnya.
foto: Instagram/@ustad_solmed
Suami April Jasmine ini juga tidak memusingkan pandangan masyarakat yang menganggap unggahan tersebut sebagai bentuk pamer. Baginya, segala yang ia miliki saat ini adalah hasil dari rahmat Allah, dan apa pun pujian yang diterima, ia kembalikan kepada Yang Maha Kuasa.
"Ya pada akhirnya kita menyerahkan apa yang kita punya pada Allah. Masyaallah tabarakallah, apa pun yang orang puji, ini semua adalah karena kebaikan, rahmatnya Allah," jelasnya.
Selain soal dugaan flexing, Ustaz Solmed juga sering menjadi bahan perbincangan terkait tuduhan bahwa dirinya memasang tarif untuk setiap ceramah yang ia lakukan. Meski isu ini sudah lama beredar, Solmed dengan santai memberikan klarifikasinya.
foto: Instagram/@ustad_solmed
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mematok tarif khusus untuk setiap undangan ceramah. Dikatakan jika ia selalu diberi bayaran oleh penyelenggara acara sesuai dengan kemampuan mereka.
"Saya nggak pernah pasang tarif, tapi selalu dibayar. Ketika ada pertanyaan, 'Berapa ustaz?' Saya balik tanya, 'Situ maunya berapa?'" kata Solmed.
Ia menambahkan bahwa dirinya selalu berusaha memahami kondisi penyelenggara yang mengundangnya. Solmed meyakini bahwa setiap acara pasti dipersiapkan dengan matang, termasuk soal honorarium untuk penceramah.
Baginya, nilai bayaran yang diterima harus disesuaikan dengan kemampuan penyelenggara. Ia pun tidak pernah merasa keberatan dengan hal tersebut.
"Saya memahami kadang orang punya acara itu sudah menyiapkan segala hal, dan saya yakin ketika diundang, kepasrahan itu pasti disesuaikan dengan kemampuan mereka," pungkasnya.