Brilio.net - Penyanyi campursari, Didi Kempot meninggal di rumah sakit Kasih Ibu, Selasa (5/5) pagi. Sebelum meninggal, Didi Kempot merilis lagu terbarunya dengan menggandeng Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo (Rudy) dan sejumlah Muspida. Lagu campursari tersebut diberi judul 'Ojo Mudik' atau jangan mudik jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Lagu tersebut mengandung pesan kepada masyarakat utamanya perantau agar tidak melakukan perjalanan mudik di tengah pandemi Covid-19. Selain wali kota, dalam video yang direkam di rumah dinas Loji Gandrung itu juga melibatkan Kapolresta Surakarta Kombes Pol Andy Rifai dan Dandim 0735/Surakarta, Letkol Inf Wiyata Sempana Aji.
BACA JUGA :
5 Musisi Indonesia ini buat lagu untuk lawan virus corona
Jika disimak syair lagu yang tayang di YouTube tersebut isinya mengisahkan tentang virus Corona yang tiba-tiba datang. Selain itu juga ajakan ke masyarakat agar rajin mencuci tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak.
Pesan penting disampaikan Didi Kempot kepada perantau agar tidak mudik. Masyarakat juga diharap memaklumi jika mudik tidak disarankan saat wabah Covid-19 melanda.
"Saya ikut nyanyi sedikit like. Pembuatan video dilakukan dua pekan lalu di Loji Gandrung," ujar Rudy, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA :
5 Gombalan Dory Harsa untuk Nella Kharisma, bikin riuh netizen
Rudy mengaku beberapa kali berkomunikasi dengan Didi Kempot dan diminta membantu sosialisasi anak seniman Ranto Edi Gudel itu. Dalam pembicaraan tersebut, Didi Kempot juga berjanji akan membantu memberi hadiah lomba kentongan.
"Isi lagunya sangat pas untuk sosialisasi pencegahan Covid-19. Liriknya mudah dipahami masyarakat Jawa, bahasanya mudah dan sudah akrab di telinga," ujarnya dilansir brilio.net dari Merdeka.com, Selasa (5/5).
Rudy menambahkan, Kota Solo yang merupakan salah satu daerah tujuan mudik sangat rentan penularan virus corona. Sehingga pihaknya melakukan berbagai upaya pencegahan, salah satunya dengan sosialisasi bersama Didi Kempot. Selain itu, yang telah berlangsung saat ini adanya karantina pemudik selama 14 hari di Graha Wisata Niaga.
"Sampai sekarang, setiap hari masih ada yang masuk, 1, 2, 3 orang. Yang sudah kita pulangkan ada 95 orang, 56 pemudik masih kita karantina," tutupnya.